Akses Ekonomi bagi Perempuan Minim

MASALAH kesetaraan gender di Indonesia saat ini masih didominasi kesenjangan akses ekonomi bagi perempuan. Kaum hawa kerap dianggap tidak cukup memiliki bekal keterampilan.

“Perlu pemahaman bahwasanya perempuan juga punya hak yang sama. Termasuk ikut serta membantu ekonomi keluarga,” ujar Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Heru P Kasidi, dalam seminar rangkaian peringatan Hari Ibu ke-88 di Jakarta, kemarin.

KPPPA, lanjutnya, memiliki prog­ram unggulan, Three Ends, yang salah satunya tujuannya mengakhiri kesenjangan akses ekonomi bagi perempuan. Program itu sejatinya membuktikan komitmen pemerintah di bidang pemberdayaan perempuan. Program itu dijalankan dengan melibatkan lintas sektor.

“Perlu koordinasi yang kuat agar dapat saling memahami potensi dan kedudukan yang setara antara laki-laki dan perempuan,” imbuhnya.

Pada kesempatan sama, mantan Menteri PPPA Linda Amalia Sari mengatakan perbedaan gender bukan alasan untuk dapat mendiskreditkan peran perempuan. “Apalagi, banyak perempuan berprestasi sekarang. Harus kita akui itu,” cetus dia.

Menurutnya, yang diperlukan bukan hanya kebijakan pemerintah yang responsif gender. Membangun kesetaraan gender harus dimulai dari keluarga. Keluarga sebagai lingkungan terkecil di masyarakat mesti mendukung kesetaraan gender.

“Di sini pentingnya peran tokoh masyarakat supaya bisa mengedukasi, terutama kepada kaum bapak agar menghargai istri di rumah,” terang Linda. (Mut/H-3)