12 Penghargaan Dongkrak Wisata Halal

INDONESIA meraih 12 penghargaan di World Halal Tourism Award 2016 yang dilaksanakan di Abu Dhabi sehingga menjadi juara umum pada event yang diikuti The Organization of Islamic Cooperation (OIC) tersebut. Penghargaan tersebut diharapkan dapat menjadi pemicu pengembangan potensi wisata halal di Tanah Air yang sejauh ini dinilai belum maksimal.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan penghargaan yang didapat pada berbagai kategori wisata halal dipastikan akan memberi kauntungan signifikan bagi pariwisata Indonesia. Dengan berkaca pada Lombok yang telah berhasil memenangkan penghargaan sejenis, peningkatan jumlah wisatawan setidaknya 20% jika dibandingkan dengan sebelum mendapatkan penghargaan.

Dikatakan, masih banyak pe­bisnis wisata yang belum sadar dan mau ikut mengembangkan pariwisata halal. Padahal dengan status Indonesia yang merupakan negara muslim terbesar, potensinya sudah jelas ada. Selama bertahun-tahun wisata halal didominasi Malaysia, bahkan Thailand. Padahal, secara potensi dari segi budaya dan destinasi, Indonesia memiliki lebih banyak hal yang dapat diunggulkan untuk menarik wisatawan muslim sebagai pasar dari wisata halal.

Ketua Ikatan Cendikiawan Pariwisata Indonesia Azril Azhari mengakui Indonesia terlambat memulai pengembangan wisata halal. “Kalau potensinya, tentu sudah tidak perlu diragukan. Kita bisa lihat bagaimana negara-negara yang mayoritas nonmuslim seperti Thailand sangat serius menggarap wisata halal,” ung­kap Azril.

Untuk mengatasi ketertinggalan tersebut, menurut dia, berbagai upaya harus dilakukan semua pihak. Pemerintah harus lebih gencar menyosialisasikan pemahaman dan filosofi wisata halal kepada masyarakat dan pelaku industri wisata.

Belum maksimalnya pengembangan pariwisata halal Indonesia terlihat dari hanya sebesar 1,2% dari total pangsa wisata halal global, atau senilai US$1,7 miliar pada 2014.(Pro/H-1)