SDM Indonesia Harus Sehat

PRESIDEN dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo meninjau program pemberian makanan tambahan bagi balita dan ibu hamil serta anak sekolah di Lapangan Sepak Bola
Bima sakti Pangkalan TNI-AU Balikpapan, Kalimantan Timur,

“Menjadi bangsa maju, bangsa berkembang yang mengharuskan kita memiliki SDM yang tangguh, SDM kuat, dan harus sehat. Nah, inilah yang kita tuju kenapa pada
siang hari ini dibagi pemberian makanan tam bahan kepada ibu hamil, balita, kepada anak-anak sekolah,” kata Presiden, kemarin.

Presiden meminta kepada ibu hamil bahwa bayi yang masih dalam kandungan penting sekali diberikan gizi yang baik serta protein yang cukup.

“Baik proteinnya, sumber protein yang baik, seperti telur, tahu, tempe, ikan, daging. Itu penting sekali, tapi makanan tambahan yang sekarang yang diberikan juga penting sekali karena kalorinya juga tinggi,” tutur Jokowi.

Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan pembagian makanan tambahan ini diberikan kepada 250 ibu hamil, 305 balita, dan 500 anak sekolah. Pada kesempatan
tersebut, Menkes melaporkan bahwa angka anak kurang gizi di Kalimantan Timur sebesar 19,1%.

“Memang angka ini masih harus diturunkan mencapai 10%,” kata Nila. Sementara untuk balita stunting (pendek) yang tidak sesuai dengan ukuran normal di Kaltim sudah di bawah angka nasional, yakni 26,6%. “Tapi kami mengharapkan masih 20% untuk diturunkan, juga mengenai balita kurus juga 11,9% kami harapkan juga masih diturunkan,” ujarnya.

Menkes mengungkapkan dari jumlah ibu hamil sebanyak 13.915, ada 266 ibu hamil, atau 1,9% serta anakanak kurang gizi sebanyak 307 anak (1,6%) di Balikpapan
didominasi pendatang. “Masalah di Kota Balikpapan adalah pendatang, jadi memang gizi kurang datang dari pendatang cukup banyak. Mereka kira-kira 90%,” ungkapnya. (SY/H-1)