Saatnya Pimpinan Tinggalkan Birokrasi

MENTERI Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek menyambut baik adanya inovasi-inovasi yang dilakukan pihak rumah sakit (RS) setelah berstatus BLU (badan layanan umum).

"Saat pasien datang ke RS, yang diinginkan hanya mendapat pelayanan baik. Pasien tidak peduli, misalnya, ada alat kesehatan yang rusak," kata Menkes di Jakarta, akhir pekan lalu.

Dengan adanya BLU, rumah sakit berlomba-lomba bagaimana cara melayani pasien sebaik-baiknya tanpa mengejar keuntungan, termasuk menyediakan alat kesehatan dan obat-obatan tanpa ada gangguan.

"Ciri-ciri BLU, pimpinan RS BLU diberi kebebasan untuk mengelola investasi, kas, utang piutang hingga aset/barang. Seperti yang dilakukan RSUD Dr Wahidin di Makassar," terangnya.

RS yang sudah berbentuk BLU atau BLUD (daerah) memiliki kebebasan untuk mengurus rumah tangga mereka sendiri.

"Ya sama seperti rumah tangga. Semua diurus secara mandiri. Bayar listrik sendiri, bayar air PAM sendiri, dan sebagainya," paparnya.

Keuntungan rumah sakit bisa digunakan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

"Keuntungan bisa untuk investasi baru yang bertujuan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Misalnya membeli alat ultrasonografi, mengembangkan ruang operasi mata, dan sebagainya."

Pihak RS, lanjut Menkes, tidak perlu mengajukan anggaran kepada pemerintah untuk pengadaan alat kesehatan.

"Jika rumah sakit ada dana, uang bisa langsung dipakai untuk membeli alat kesehatan yang dibutuhkan. Namun, dana harus dilaporkan. Kebutuhan alat yang sudah dibeli tidak boleh diajukan pada kebutuhan anggaran APBN/APBD tahun depan," tambahnya.

Saat ini banyak RS pemerintah yang berbentuk BLU yang cukup sukses.

Bahkan, keuntungan rumah sakit bisa dikembangkan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.

Kemenkes merupakan salah satu pionir dalam pendirian model swakelola atau BLU ini.

Model BLU sudah dirintis sejak 1986 dalam bentuk sistem kebijakan jasa medik.

"Saat ini sudah ada 32 RS dan 8 balai yang berbentuk BLU. Hebatnya sejumlah RS berbentuk BLU kini semakin berkembang, dan menjadi tulang punggung pelayanan kesehatan di Tanah Air," jelas Nila.

Menkes berpesan bila BLU ingin maju, paradigma birokrat harus diubah menjadi berjiwa wirausaha.

"Rumah sakit harus berinovasi, efisien, responsif terhadap kebutuhan pasien, dan bukan lagi terpaku pada rutinitas belaka," pungkasnya.
(Nda/N-2)