Bahan Farmasi dari Biota Laut Dikembangkan

PUSAT Unggulan Iptek (PUI) Bahan Aktif Laut pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengembangkan bahan baku kosmetik dan farmasi dari biota laut.

Kepala PUI Bahan Aktif Laut KKP, Nugroho Aji, menjelaskan beberapa produk itu antara lain fukoidan yang banyak digunakan sebagai bahan baku untuk suplemen kesehatan, kosmetik, dan farmasi. Produk itu diperoleh dari rumput laut cokelat yang melimpah di Indonesia.

"Ada juga produk berbasis rumput laut yang bisa memperbaiki sel-sel kulit untuk mencegah keriput," ujar Nugroho di Jakarta, Jumat (2/12).

Produk lainnya ialah minyak ikan yang kaya zat polyunsaturated fatty acid. Produk itu dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku pangan fungsional, misalnya produk minyak ikan.

"Kami juga mengembangkan enzim protease mikroba laut dari sumber air laut panas yang telah diproduksi untuk membuat hidrolisat protein ikan secara biologi. Enzim ini dapat memecah protein sehingga nilai gizinya tetap ada, tetapi mudah untuk dicerna," jelas Nugroho.

Kasubdit Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Lemlitbang) Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti), Yudho Baskoro, mengatakan, pada dasarnya lembaga litbang harus bisa memberikan kontribusi nyata pada perekonomian.

"Lembaga litbang kita dorong untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sistemnya bisa disesuaikan, alatnya bisa dikembangkan, fitur apa yang dibutuhkan kami bantu," ujarnya.

Kemristek Dikti, menurut dia, menginisasi program peningkatan kualitas kelembagaan iptek dan pendidikan tinggi melalui program pengembangan PUI untuk penguatan kapasitas dan kapabilitas lembaga litbang yang diarahkan dalam menjawab tantangan ke depan.

"Program ini terus dikembangkan agar lembaga litbang mampu menghasilkan produk iptek yang berbasis permintaan atau market driven dalam rangka mendukung peningkatan daya saing sesuai potensi ekonomi daerah," pungkasnya.(Ant/H-3)