RI Jadi Contoh Konsep Kota Layak Anak

ASIAN Forum on the Rights of The Child (AFRC) 2016 resmi dibuka Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) Yohana Susana Yembise di Bali, kemarin.

Forum yang digelar pada 23-25 November itu merupakan agenda dua tahunan yang dihadiri perwakilan negara-negara di Asia yang telah meratifikasi Konvensi Hak Anak (KHA).

Indonesia dipilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan AFRC keempat itu karena dinilai telah menunjukkan perkembangan signifikan dalam pelaksanaan KHA. Salah satunya dalam memenuhi hak anak di tingkat daerah melalui program Kota/Kabupaten Layak Anak (KLA). Indonesia pun menjadi role model konsep tersebut.

Pada forum itu itu, Yohana menyampaikan saat ini dari 514 kabupaten/kota, ada 302 yang sudah memenuhi kriteria menuju KLA.

"Kami akan terus mendampingi kabupaten/kota sehingga target Indonesia layak anak pada 2030 dapat terwujud," ujarnya.

Co-Chair AFRC dari Jepang Shigeto Aramaki dan Co-Chair AFRC dari Korea Dong-hyeun Ahn mengapresiasi upaya yang telah dilakukan Indonesia dalam mewujudkan KLA. Selain itu, Indonesia telah masuk salah satu anggota kemitraan global untuk perlindungan anak di dunia.

Pada kesempatan sama, Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak KPPPA Lenny N Rosalin mengungkapkan dalam AFRC itu para peserta akan berbagi pengalaman dan praktik terbaik untuk mewujudkan pemenuhan hak-hak anak di Asia.

"Terdapat tiga panel utama, pertama implementasi hak anak khususnya tingkat daerah melalui program KLA, sesi kedua mengenai penanganan kekerasan terhadap anak, dan terakhir membahas monitoring dan sistem dalam melaksanakam konvensi hak anak," ujar Lenny yang juga ketua konferensi itu.

Peserta AFRC juga akan melakukan kunjungan ke beberapa sekolah ramah anak di Kabupaten Gianyar, Bali, serta sejumlah puskesmas dan desa. "Gianyar telah memenuhi kriteria madya menuju KLA," imbuh Lenny.(Ind/H-3)