Fungsi Danau di Indonesia Menurun

INDONESIA memiliki wilayah danau dengan total luas sekitar 8.400 kilometer persegi atau setara dengan 840 kilometer kubik sebagai penyediaan tampungan air. Sayangnya, beberapa fungsi danau menurun karena kerusakan ekosistem, eutrofikasi, endapan, sedimentasi, dan polusi.

Kondisi danau di Indonesia tersebut dikatakan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar saat membuka Konferensi Danau Dunia Ke-6 di Kuta, Bali, kemarin (Selasa, 8/11).

Konferensi dihadiri peserta dari sekitar 30 negara dan perwakilan dari berbagai provinsi di Indonesia, akademisi, juga aktivis lingkungan.

"Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki danau terbanyak dan sekaligus menjadi tempat yang indah untuk dikunjungi," ujarnya.

Namun saat ini, imbuhnya, Indonesia hanya memprioritaskan untuk menata 15 danau di cluster pertama dan 15 danau lagi di cluster kedua hingga 2019. Semua pengerjaannya dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat," ujarnya.

Siti menyebut danau dengan pemandangan alam yang luar biasa juga dapat menjadi sumber mata pencaharian bagi warga yang tinggal di lingkungan sekitar.

Sementara itu, Kementerian PU-Pera mengalokasikan Rp187,5 miliar untuk melakukan proyek restorasi pada tujuh danau pada tahun ini. Direktur Operasi dan Pemeliharaan Ditjen Sumber Daya Air Lolly Martina Martief menjelaskan dana tersebut untuk merestorasi Danau Toba di Sumatra Utara, Tempe (Sulsel), Maninjau (Sumbar), Rawa-pening (Jateng), Tondano (Sulsel), Limboto (Gorontalo), dan Singkarak (Sumbar).

Pekerjaan restorasi yang dilakukan ialah pengerukan sedimentasi, pembuatan tanggul, dan zonasi danau.

"Ini penting, dengan ditetapkan badan dan sempadan tentunya kita bisa tentukan tinggi muka air untuk selanjutnya bisa dipasang spillway guna mengatur tinggi muka air," tambah Lolly. (OL/Dro/H-1)