44 Kota Disiapkan untuk Bansos Nontunai

SEBANYAK 44 kota tengah disiapkan sebagai pilot project mekanisme program bantuan sosial pemerintah dari tunai menjadi nontunai. Pada Rapat Koordinasi Tingkat Menteri tentang Pembahasan Rancangan Perpres Penyaluran Bantuan Sosial secara Nontunai di Kantor Kemenko PMK di Jakarta, kemarin (Selasa, 8/11), Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani meminta ada sinergi dan keterlibatan setiap kementerian-lembaga untuk menyukseskan transisi bantuan sosial dari tunai menjadi nontunai.

Penyaluran bantuan nontunai, lanjut Puan, akan memanfaatkan Elektronik Warung Gotong Royong (E-Warong) yang sebelumnya sudah dibentuk pemerintah. Saat ini, sudah terdapat 92 E-Warong yang akan dimanfaatkan pemerintah untuk melakukan mekanisme tersebut. Nantinya, masyarakat dapat memilih pencairan bantuan sesuai dengan kebutuhan.

Untuk itu, dia juga meminta, agar sebelum dilakukan uji coba, semua kementerian-lembaga terkait untuk masif melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Nantinya, dari hasil uji coba tersebut, akan dilakukan evaluasi yang bertujuan untuk pengembangan model serupa di tahun berikutnya.

Sementara itu, Gubernur BI Agus Martowardojo pada kesempatan yang sama menyatakan akan mengerahkan agen bank pemerintah untuk kelancaran mekanisme bansos nontunai tersebut. Menurut Agus, saat ini terdapat 144 ribu agen dari bank BUMN yang dimiliki pemerintah.

Dirjen Penanganan Fakir Miskin Kemensos Andi ZA Dulung menyatakan, selain memanfaatkan agen bank, pemerintah akan menggaet warung konvensional untuk mendukung mekanisme baru itu.

"Ini juga akan membantu BI untuk membentuk agen baru karena biasanya mahal membentuk agen baru," ujar Andi. Tujuan utama dari program tersebut sesuai dengan arahan presiden ialah untuk memperkenalkan metode pembayaran nontunai kepada masyarakat. (Ric/H-1)