Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Mengenal Nyamuk Culex Quinquefasciatus, Benarkah Jadi Penyebab Penularan Virus Oropouche?

Eve Candela F
27/7/2024 19:15
Mengenal Nyamuk Culex Quinquefasciatus, Benarkah Jadi Penyebab Penularan Virus Oropouche?
Nyamuk Culex Quinquefasciatus(Ilustrasi)

PEMERINTAH Brasil baru-baru ini mengumumkan kematian dua wanita di bawah usia 30 tahun akibat virus Oropouche.

Salah satu penyebab penularan virus ini adalah gigitan serangga, termasuk nyamuk Culex quinquefasciatus. Apa itu nyamuk Culex quinquefasciatus? Simak penjelasannya.

Nyamuk Culex quinquefasciatus, disebut juga nyamuk rumah atau nyamuk kuda, merupakan salah satu spesies nyamuk yang termasuk dalam genus Culex.

Baca juga : Kematian Pertama karena Virus Oropouche, Berikut Fakta terkait Hal Ini

Nyamuk ini menyebar luas di berbagai belahan dunia, terutama di daerah tropis dan subtropis. Culex quinquefasciatus juga dikenal sebagai vektor berbagai penyakit sehingga berdampak besar terhadap kesehatan manusia.

Ciri-Ciri Fisik Nyamuk Culex Quinquefasciatus

Ciri fisik dari culex quinquefasciatus ialah berukuran kecil hingga sedang, dengan panjang tubuh sekitar 4 hingga 6 mm.

Nyamuk ini mempunyai warna coklat gelap dengan pola belang-belang pada sayap dan kaki mereka sering kali memiliki garis-garis putih atau abu-abu, dan antena serta belalainya (proboscis) mereka cukup panjang.

Baca juga : Picu Kematian 2 Perempuan di Brasil, Berikut Menarik tentang Virus Oropouche

Habitat dan Perilaku Culex Quinquefasciatus

Nyamuk culex quinquefasciatus umumnya berkembang biak di lingkungan yang memiliki air tergenang dan kotor.

Tempat berkembang biak mereka meliputi kolam, genangan air, parit, waduk, dan bahkan wadah-wadah kecil yang menampung air seperti pot bunga atau kaleng. 

Nyamuk ini memiliki kebiasaan menggigit terutama pada malam hari dan saat menjelang fajar sekitar pukul 20.00 hingga 02.00 dini hari. Gigitan nyamuk ini bisa menyebabkan rasa gatal dan iritasi pada kulit manusia.

Baca juga : Jumlah Kasus DBD di Bengkulu Terus Meningkat

Penyakit yang Ditularkan

Culex quinquefasciatus dikenal sebagai vektor berbagai penyakit, baik pada manusia maupun hewan. Berikut ini beberapa penyakit yang ditularkan oleh nyamuk culex quinquefasciatus.

1. Filariasis

Penyakit ini disebabkan oleh cacing filaria yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Filariasis dapat menyebabkan pembengkakan ekstrem pada anggota tubuh, dikenal sebagai elephantiasis.  

2. Virus Oropouche

Sebuah virus dari famili Peribunyaviridae yang dapat menyebabkan demam Oropouche, gejala mirip flu, dan kadang-kadang dapat menimbulkan wabah kecil di daerah endemis.

Baca juga : Mengenal Lebih Penyakit DBD dan Apa Penyebabnya?

3. Virus West Nile

Meskipun tidak selalu menular melalui Culex quinquefasciatus, beberapa spesies Culex, termasuk Culex quinquefasciatus, dapat menyebarkan virus ini yang dapat menyebabkan penyakit neurologis serius pada manusia.

Pengendalian dan Pencegahan

Pengendalian populasi Culex quinquefasciatus penting untuk mencegah penyebaran penyakit yang mereka bawa. Berikut ini adalah eberapa langkah pengendalian dan pencegahan, di antaranya:

1. Pengelolaan Lingkungan

Mengurangi tempat perkembangbiakan nyamuk dengan menghilangkan atau mengelola genangan air di sekitar rumah.

2. Penggunaan Insektisida

Aplikasi insektisida pada area yang berpotensi menjadi habitat nyamuk dapat membantu mengurangi populasi mereka.

3. Repelan dan Pakaian Pelindung

Menggunakan repelan serangga dan mengenakan pakaian yang menutupi kulit saat berada di area yang berisiko dapat mengurangi kemungkinan gigitan nyamuk.

4. Pemasangan Jaring Nyamuk

Menggunakan jaring nyamuk di jendela dan tempat tidur dapat mengurangi kontak langsung dengan nyamuk, terutama di malam hari. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya