Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Hari Tanpa Televisi: Sejarah dan Tujuannya

Meilani Teniwut
23/7/2024 10:15
Hari Tanpa Televisi: Sejarah dan Tujuannya
Hari Tanpa Televisi yang diperingati setiap 23 Juli di Indonesia(Antara)

DI era digital saat ini, televisi telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari kita. Televisi menyediakan hiburan, berita, dan informasi yang tak terhitung jumlahnya. 

Namun, pernahkah kita berhenti sejenak untuk memikirkan dampak dari kebiasaan menonton televisi yang berlebihan? 

Pada 23 Juli setiap tahunnya, Indonesia memperingati Hari Tanpa Televisi. Sebuah inisiatif yang dirancang untuk mengingatkan kita tentang pentingnya keseimbangan dalam konsumsi media dan interaksi sosial. 

Baca juga : Didukung Insight Investments Management, IJTI Gelar UKJ

Peringatan ini, yang bertepatan dengan Hari Anak Nasional, mengajak keluarga-keluarga di seluruh negeri untuk mematikan televisi selama sehari penuh. 

Sejarah Hari Tanpa Televisi

Gerakan Hari Tanpa Televisi pertama kali digagas pada 2008 oleh Koalisi Nasional Yayasan Pendidikan Media Anak (YPMA). Inisiatif ini lahir dari keprihatinan terhadap kualitas program televisi yang seringkali dinilai kurang mendidik dan tidak ramah anak.

Dengan semakin banyaknya tayangan yang tidak sesuai dengan standar pendidikan dan perkembangan anak, timbul kekhawatiran bahwa televisi bisa menghambat interaksi sosial dan menciptakan pola hidup yang tidak sehat. 

Baca juga : Distraksi Perangkat Elektronik saat Anak Makan, Ini Dampak Buruknya

Menyadari dampak negatif tersebut, YPMA meluncurkan Hari Tanpa Televisi sebagai cara untuk mengurangi ketergantungan pada televisi dan mempromosikan alternatif yang lebih positif.

Tujuan Peringatan

Peringatan Hari Tanpa Televisi memiliki beberapa tujuan utama yang ingin dicapai:

1. Meningkatkan Kesadaran

Menyadarkan masyarakat akan dampak negatif dari menonton televisi secara berlebihan, baik terhadap kesehatan fisik maupun mental.
   
2. Selektivitas Tayangan

Mendorong orangtua untuk lebih selektif dalam memilih tayangan yang ditonton oleh anak-anak mereka, guna memastikan bahwa konten yang dikonsumsi mendidik dan sesuai dengan usia.

Baca juga : Gandeng Pandji Pragiwaksono, Serial LOL: Last One Laughing Hadir di Indonesia

3. Interaksi Sosial

Memperkuat hubungan keluarga dan meningkatkan kualitas kebersamaan dengan menggantikan waktu menonton televisi dengan aktivitas interaktif.

4. Aktivitas Positif

Menginspirasi keluarga untuk terlibat dalam kegiatan positif seperti membaca buku, berolahraga, atau bermain bersama.

5. Edukasi Kesehatan

Menyampaikan pentingnya menjaga kesehatan mata dan mengelola waktu dengan bijak dalam era media digital.

Baca juga : Niki Jadi Artis Indonesia Pertama yang Tampil di Jimmy Kimmel Live!

Lebih dari Sekedar Mematikan Televisi

Hari Tanpa Televisi lebih dari sekadar mematikan televisi selama 24 jam. Ini adalah kesempatan untuk refleksi dan penilaian kembali kebiasaan menonton kita serta mencari alternatif kegiatan positif yang bisa dilakukan bersama keluarga. 

Beberapa ide yang dapat dilakukan untuk merayakan Hari Tanpa Televisi

Bermain Permainan Tradisional

Menghabiskan waktu dengan permainan tradisional yang mempererat hubungan keluarga.
  
Membaca Buku atau Mendongeng

Meluangkan waktu untuk membaca buku atau mendongeng kepada anak-anak sebagai sarana edukasi dan hiburan.

Berkebun atau Merawat Tanaman

Menyalurkan energi dengan berkebun atau merawat tanaman sebagai aktivitas yang menenangkan dan bermanfaat.

Berolahraga

Mengintegrasikan aktivitas fisik ke dalam rutinitas sehari-hari untuk menjaga kesehatan tubuh dan pikiran.

Berkunjung ke Tempat Wisata

Mengunjungi tempat wisata lokal atau taman bermain untuk menciptakan pengalaman baru bersama keluarga.

Kegiatan Sosial

Terlibat dalam kegiatan sosial atau beramal untuk memberikan dampak positif pada masyarakat sekitar.

Hari Tanpa Televisi mengajak kita untuk lebih sadar akan kebiasaan media kita dan mengarahkan perhatian pada kegiatan yang memperkaya hubungan sosial dan kesehatan. 

Dengan memanfaatkan hari ini untuk berfokus pada aktivitas yang membangun, kita tidak hanya dapat meningkatkan kualitas hidup, tetapi juga memperkuat ikatan keluarga. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya