Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
RIBUAN perempuan dari sejumlah wilayah di Jakarta dan sekitarnya mengikuti flashmob poco-poco berkebaya yang diselenggarakan di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu pagi.
Aksi massa yang diikuti para anggota Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Federasi Olahraga Kreasi Budaya Indonesia (FOKBI), dan juga sejumlah komunitas tersebut, merupakan rangkaian kegiatan Hari Berkebaya Nasional (HKN) yang puncaknya akan diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta, pada 24 Juli 2024.
“Dalam Kongres Kowani X, Presiden Soekarno mengatakan mengatakan bahwa kebaya bukan hanya sekadar kecantikan, lenggak-lenggok perempuan Indonesia. Akan tetapi punya makna yang dalam yakni kebaya yang digunakan perempuan Indonesia membuat kita semangat, karena identik dengan kesetaraan, perjuangan dan kemandirian perempuan Indonesia,” ujar Ketua Umum Kowani, Giwo Rubianto Wiyogo, dalam sambutannya.
Baca juga : Kebaya Warisan Budaya Bersama Antar-Bangsa
Giwo menambahkan pada awalnya pihaknya mengundang sekitar 2.000 perempuan Indonesia untuk hadir dalam kegiatan tersebut, namun animo peserta membludak dan kegiatan tersebut dihadiri lebih dari 3.000 peserta.
Melalui kegiatan tersebut, lanjut dia, memiliki makna bahwa kebaya merupakan warisan budaya bangsa yang perlu dilestarikan.
“Perempuan Indonesia berkebaya bukan hanya saat ini saja, tetapi sejak zaman Majapahit. Bahkan Laksamana Malahayati menggunakan kebaya saat menjadi panglima perang melawan Belanda,” terang dia.
Baca juga : Tangis Aaliyah Massaid Pecah saat Menerima Lamaran Thariq Halilintar
Giwo menambahkan kebaya juga memiliki makna yang mendalam, seperti kesetaraan dan pemberdayaan ekonomi. Dalam setiap helai kebaya dan aksesoris pendukungnya, terdapat perempuan yang menjadi pelaku UMKM.
“Melalui kebaya, terdapat upaya pemberdayaan ekonomi perempuan Indonesia. Kami harap dengan mengenakan kebaya, UMKM Indonesia dapat naik kelas,” harap dia.
Selain itu, kegiatan tersebut memiliki makna bahwa berkebaya tidak menghalangi perempuan dalam menjalankan aktivitasnya. Selama ini tertanam di benak masyarakat, berkebaya merepotkan. Padahal, sejak dulu perempuan Indonesia mengenakan kebaya dalam kesehariannya mulai dari ke pasar, berjualan, bertani, olahraga, dan sebagainya.
Baca juga : Bangga, Kebaya Indonesia Diiajukan ke UNESCO Sebagai Warisan Budaya
“Kami juga berharap kegiatan ini dapat memberi pesan pada generasi muda untuk mengenal budaya sendiri dan turut berperan melestarikannya,” imbuh dia.
Dalam kegiatan tersebut juga ditampilkan sejumlah aktivitas dengan mengenakan kebaya diantaranya permainan angklung hingga berkuda. Pelaksanaan HKN yang diselenggarakan untuk pertama kalinya tersebut, berdasarkan Kepres 19 Tahun 2023 tentang Hari Kebaya Nasional. Peringatan HKN juga upaya sinergitas perempuan Indonesia dan juga di Asia Tenggara dalam mengajukan kebaya sebagai warisan budaya tak benda melalui joint nomination.
Puncak HKN 2024 akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo, dan dihadiri lebih dari 7.000 para perempuan Indonesia dari berbagai profesi dengan mengenakan kebaya.
Pelaksanaan HKN 2024 mengusung tema “Lestarikan Budaya dengan Bangga Berkebaya”, dan merupakan kerja sama Kowani, Kementerian pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, komunitas kebaya, media massa, dan pemangku kepentingan lainnya.
Didiet Maulana, yang belasan tahun berkiprah di dunia mode dan telah meneliti kebaya selama enam tahun, memaparkan kebaya memiliki pakem yang hadir sejak awal kelahirannya.
5 Wanita, yang digawangi Andien, Rieka Roslan, Yuni Shara, Iga Mawarni, dan Nina Tamam, menggambarkan kebaya sebagai pesona budaya Indonesia.
Untuk seragam defile kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024, Didit Hediprasetyo memasukkan siluet kebaya kutubaru yang dipadankan dengan celana palazzo putih.
Total peserta yang mengikuti perlombaan sebanyak 128 dengan dua kategori yaitu Kebaya Klasik dan Kontemporer.
Indonesia baru saja merayakan Hari Kebaya Nasional, pada Rabu (24/7). Kebaya seatinya lebih dari sekadar busana. Itu sudah melekat sebagai identitas bagi perempuan Indonesia.
Putri Marino menganggap kebaya sudah menjadi hal yang lumrah baginya karena terbiasa mengenakan kebaya saat mengikuti upacara adat di kampung halaman orangtuanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved