Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DOKTER spesialis anak konsultan alergi imunologi Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, SpA(K) menyampaikan bahwa anak yang telah didiagnosis alergi susu sapi tidak boleh diberi susu kambing maupun produk turunannya.
"Protein susu kambing sama susunannya dengan susu sapi, jadi kita tidak boleh menggantinya dan memberikan itu pada anak dengan alergi susu sapi," katanya dalam acara diskusi via daring di Jakarta, Selasa.
"Kalau anak sudah didiagnosis terkena alergi susu sapi, maka susu kambing dan turunannya tidak bisa menggantikan," kata dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran itu.
Baca juga : Susu Soya Baik untuk Anak dengan Riwayat Alergi Susu Sapi
Dia mengatakan bahwa anak dengan alergi susu sapi juga tidak boleh diberi produk turunan dari susu sapi maupun susu kambing.
Menurut dia, susu kedelai lebih aman diberikan kepada anak dengan alergi susu sapi.
Budi menjelaskan, alergi susu sapi terjadi karena sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap protein dalam susu sapi. Kondisi ini dapat mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan anak.
Baca juga : Solusi Nutrisi Saat Si Kecil Alergi Susu Sapi
Alergi susu sapi merupakan alergi makanan yang paling umum ditemukan pada awal masa kanak-kanak, dengan angka kejadian dua sampai tiga persen pada tahun pertama kehidupan.
Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tahun 2014 menunjukkan, prevalensi alergi susu sapi pada anak Indonesia berkisar dua sampai 7,5 persen.
"Penanganan cepat dan tepat sangat penting dilakukan untuk mencegah terjadinya dampak jangka panjang alergi susu sapi dan memastikan pertumbuhan serta perkembangan anak tidak terganggu," kata Budi.
Baca juga : Kejadian Alergi Susu Sapi Berkurang Seiring Anak Bertambah Usia
Dia menganjurkan para orang tua cermat dalam mengenali gejala alergi susu sapi pada anak, utamanya diare, dan segera berkonsultasi dengan dokter bila mencurigai anak mengalami gejala alergi agar anak bisa cepat mendapat penanganan yang dibutuhkan.
"Tata laksana dan langkah penting lain yang harus dilakukan oleh orang tua adalah menghilangkan susu sapi dari diet anak, mencari sumber nutrisi alternatif yang memiliki kandungan zat gizi makro seperti karbohidrat, protein, dan lemak, serta kandungan gizi mikro seperti vitamin dan mineral yang dibutuhkan dalam fase pertumbuhan anak," ia menjelaskan.
Selain itu, menurut dia, orang tua mesti cermat membaca label produk makanan untuk memastikan makanan anak tidak mengandung susu sapi serta rutin memantau pertumbuhan anak. (Ant/Z-7)
Intoleransi laktosa adalah kondisi di mana tubuh tidak dapat mencerna laktosa, yaitu gula yang ditemukan dalam susu dan produk susu lainnya, karena kekurangan enzim laktase.
Dengan gerakan minum susu ini, diharapkan masyarakat terus meningkatkan konsumsi susu agar anak-anak lebih sehat dan melahirkan generasi muda yang cerdas
Provinsi Jawa Timur mencatat produksi susu sapi tahunan sebesar 456,34 ribu ton pada tahun 2021
Konsumsi susu sapi memang sudah menjadi bagian dari menu harian banyak orang. Tapi tidak dipungkiri ada banyak orang yang tidak bisa mengkonsumsi nya diakibatkan berbagai hal.
Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi Budi Setiabudiawan mengungkapkan bahwa prevalensi anak Indonesia yang mengalami alergi susu sapi (ASS) mencapai 0,5 hingga 7,5 persen.
Lebih dari itu, susu kambing merupakan alternatif terbaik bagi orang-orang yang alergi karena tingginya kandungan laktosa di dalam susu sapi
Faktanya penyakit sendi juga bisa terjadi karena kurangnya konsumsi makanan yang tinggi kalsium atau bisa juga karena terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung purin.
Berbagai manfaat susu kambing telah dibuktikan oleh para penggunanya yang sebelumnya mengalami berbagai keluhan kesehatan.
Nantinya, para reseller akan mendapatkan bimbingan digital marketing, diskon produk hingga 30%, dan garansi produk.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved