Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
TINGKAT pemanasan global pada tahun 2023 telah meningkat menjadi 1,43 derajat Celcius di atas suhu pra-industrialisasi (periode 1880-1990), menurut laporan kedua Indicators of Global Climate Change (IGCC).
Laporan tersebut, yang dikutip di Jakarta pada hari Kamis, menyatakan bahwa aktivitas manusia menyumbang 1,31 derajat Celcius dari total peningkatan suhu, sementara variabilitas iklim alami, khususnya El Nino, juga berkontribusi pada suhu tahun 2023.
"Analisis kami menunjukkan bahwa tingkat pemanasan global akibat aktivitas manusia terus meningkat selama setahun terakhir, meskipun ada upaya untuk memperlambat kenaikan emisi gas rumah kaca. Suhu global masih menuju arah yang salah dan lebih cepat dari sebelumnya," ungkap Direktur Priestley Centre for Climate Futures Universitas Leeds, Profesor Piers Forster.
Baca juga : Inggris Berniat Raih Nol Emisi pada 2050
Forster menjelaskan bahwa pemanasan yang disebabkan oleh manusia telah meningkat sebesar 1,19 derajat Celcius dalam dekade terakhir (rata-rata periode 2014-2023), dibandingkan dengan 1,14 derajat Celcius dalam periode 2013-2022.
Laporan yang dikoordinasikan oleh Universitas Leeds Inggris dan diterbitkan pada awal Juni ini juga menunjukkan bahwa anggaran karbon yang tersisa, yaitu jumlah emisi yang dapat dihasilkan sebelum mencapai peningkatan suhu 1,5 derajat Celcius, hanya berkisar 200 gigaton atau setara dengan emisi selama lima tahun.
Pada tahun 2020, Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) telah menghitung anggaran karbon yang tersisa sebelum mencapai 1,5 derajat Celcius adalah sekitar 500 gigaton. Sejak laporan tersebut diterbitkan, emisi karbon dioksida tetap berlangsung dan pemanasan global terus berlanjut.
Laporan itu juga mengungkapkan bahwa rekor emisi gas rumah kaca tahunan yang tinggi untuk periode 2013-2023 mencapai 53 gigaton karbon dioksida. Selain itu, konsentrasi global karbon dioksida, metana, dan diinitrogen oksida telah meningkat sejak 2019. (Ant/Z-10)
Smartphone yang overheat atau mengalami panas berlebih adalah masalah umum yang sering dihadapi pengguna.
National Aeronautics and Space Administration (NASA) berhasil merekam letusan plasma gelap di matahari.
Saat musim kemarau puncak panasnya paling tinggi karena terik matahari, namun puncak dinginnya pun paling rendah.
BMKG melaporkan bahwa terdapat sirkulasi siklonik di wilayah Samudra Pasifik Utara Papua, yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin atau konvergensi.
Nebula Boomerang adalah salah satu fenomena astronomi yang menarik dan unik di alam semesta.
Berbeda dengan salju yang terbentuk sebagai partikel presipatasi di atmosfer, embun beku merupakan fenomena munculnya butiran es di permukaan.
146 unit pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) ikut dalam perdagangan karbon di tahun ini. Jumlah itu meningkat dibandingkan capaian tahun lalu yang berjumlah 99 unit pembangkit batu bara.
AO menyebut ada tren penurunan deforestasi dunia. Laju kehilangan hutan bakau global bruto menurun sebesar 23% antara tahun 2000-2010 dan 2010-2020.
Dalam upaya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, berbagai produk bahan bakar minyak (BBM) ramah lingkungan telah dikembangkan.
Time dan Statista menggunakan metodologi multi-tahap yang transparan untuk mengidentifikasi perusahaan-perusahaan paling berkelanjutan di dunia untuk tahun 2024.
Norwegia berhasil mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan hampir mencapai 100% energi terbarukan di sektor ketenagalistrikan.
DPRD DKI Jakarta meminta kejujuran Pemerintah Provinsi atau Pemprov DKI Jakarta dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup terkait masih tingginya angka polusi udara khususnya pada akhir pekan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved