Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEJUMLAH masukan terus datang terkait keputusan memasukkan berbagai karya sastra ke dalam Kurikulum Merdeka. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menyambut baik setiap masukan dan siap untuk meresponsnya.
Salah satu masukan terkait Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra. Beberapa pihak menilai ada sejumlah karya yang justru menyebarkan nilai-nilai kurang tepat, seperti narasi seksual dan kekerasan fisik.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Kemendikbud Ristek, Anindito Aditomo mengatakan bahwa terkait muatan yang dipertanyakan pada beberapa karya yang direkomendasikan tim kurator perlu dibaca dalam konteks karya tersebut secara utuh. Dia juga menilai tim kurator telah memiliki pertimbangan yang matang ketika mengusulkan judul-judul tersebut.
Baca juga : FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan
Dia kembali menegaskan secara lebih luas program ini bertujuan memperkenalkan sastra Indonesia kepada murid dan guru sebagai bahan ajar untuk mengembangkan literasi dan pendidikan karakter. Jika digunakan dengan baik dalam pembelajaran, karya sastra bukan hanya bisa menumbuhkan minat baca, tetapi juga sangat potensial untuk mengasah nalar, empati, serta nilai-nilai kemanusiaan.
“Untuk mencapai tujuan itu, kami membentuk tim kurator yang terdiri dari sastrawan, akademisi, dan guru agar program Sastra Masuk Kurikulum dapat diterima oleh para murid,” ungkapnya, Jumat (31/5).
Anindito menyebut bahwa karya sastra memberikan nilai-nilai keutamaan tersendiri dibandingkan dengan karya lainnya. Dia berharap karya sastra dapat membantu guru untuk menggali pemikiran sekaligus empati para murid.
Baca juga : Polemik Buku Sastra, DPR RI Minta Nadiem Makarim tidak Kebablasan Keluarkan Kebijakan Pendidikan
“Tanpa adanya karya sastra, sulit bagi guru untuk membawa murid ke alam pikir dan alam perasaan untuk mendalami sebuah pembelajaran. Walaupun begitu ini tidak diwajibkan untuk diajarkan oleh guru karena kami sadar juga bahwa kapasitas guru berbeda-beda,” tambahnya.
Sastrawan sekaligus salah satu kurator dalam Program Sastra Masuk Kurikulum, Okky Madasari menyampaikan bahwa perlu kemampuan mendalam untuk memahami sebuah karya sastra. Oleh karena itu, pelajaran sastra diyakini akan mendorong siswa berpikir secara kritis.
Okky menjelaskan, dalam proses kurasi pihaknya berangkat dari kriteria Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Dalam proses itu, kata dia, para kurator melihat sebuah nilai yang dapat diambil dari kegiatan belajar mengajar melalui Pelajaran dengan buku ajar karya sastra.
Baca juga : Refleksi Hardiknas: Nadiem Makarim, Kurikulum Merdeka, dan Arah Baru Pendidikan Indonesia
“Karya sastra adalah ruang interpretasi dan ada peran guru untuk memantik diskusi dengan para murid. Sehingga ini akan meningkatkan daya pikir kritis dan kami meyakini ini sejalan dengan tujuan dari kurikulum itu sendiri,” tutur dia.
Anindito melanjutkan, pihaknya juga akan terus membuka pintu untuk semua masukan. Kritik dan saran dapat disampaikan melalui laman buku.kemdikbud.go.id. Dia berjanji semua masukan akan membantu agar program ini dapat terus diperbaiki dan diimplementasikan dengan efektif.
“Saya rasa kita semua sepakat bahwa karya sastra dapat menjadi bahan belajar yang penting dan perlu dipelajari oleh lebih banyak murid,” ujarnya.
Dia berharap berbagai perangkat ini dapat mendorong dan membantu guru memilih karya sastra yang sesuai untuk mengasah minat baca dan mengembangkan literasi murid. (Des/Z-7)
sastrawan memiliki peranan penting dalam menularkan dan menggerakkan kesadaran masyarakat untuk bergerak bersama menciptakan perdamaian dan keadilan
Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia menjalin kerja sama dengan dua perpustakaan di Rusia.
BAGAIMANA Syahrazad menyembuhkan pria edan yang berkuasa? Hikayat Seribu Satu Malam memberitahu kita: melalui cerita.
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) di Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng menawarkan ekosistem pendidikan yang menarik bagi mahasiswanya.
Anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa Amaliah mengingatkan dengan tegas agar Nadiem Anwar Makarim tidak kebablasan dan ugal-ugalan memimpin dan mengelola Kemendikbud Ristek
Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada tenaga pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik.
Kompetensi guru bahasa Inggris terutama di jenjang SD dinilai perlu ditingkatkan. Dalam Kurikulum Merdeka, bahasa Inggris akan kembali menjadi mata pelajaran wajib di SD pada 2027/2028.
Kompetisi Pariwisata Indonesia berlangsung pada 15 s.d. 17 Mei 2024.
Dalam Panen Karya P5, dipilih bentuk pertunjukan Tarian Nusantara sebagai bagian dari tema Kearifan Lokal.
Hingga saat ini, sudah ada 26 episode Merdeka Belajar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved