Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Bioskop Keliling, Cara Balai Pelestari Kebudayaan Kampanyekan Budaya dengan Media Visual

Yakub Ahmad
30/5/2024 10:02
Bioskop Keliling, Cara Balai Pelestari Kebudayaan Kampanyekan Budaya dengan Media Visual
Film Current Network(Dok KPK)

Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah 11 Jawa Timur bersama Pemkab Tuban, menyelenggarakan sosialisasi kebudayaan melalui bioskop
keliling, yang dilaksanakan di gedung KSPKP Tuban. Rabu, (29/5). Kampanye kebudayaan dengan media vidual ini diharapkan menarik perhatian para milenial di kabupaten setempat.

Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Pemkab Tuban, Suwarko mengatakan, pihaknya mendukung program tersebut, sebab tujuan utamanya adalah melestarikan budaya dengan pendekatan visual.

"Lebih menarik, sehingga dapat dengan mudah ditangkap oleh para siswa," ungkapnya, Rabu (29/5).

Baca juga : Kampanye Akbar AMIN di Pasuruan, Ribuan Orang Padati Stadion Untung Suropati

Menurutnya, perlu memberikan pengertian kepada siswa-siswi tentang pentingnya pelestarian budaya. Hal ini sejalan dengan program pendidikan dalam Kurikulum Merdeka, yang tertuang dalam profil pelajar pancasila. Antara lain, didalamnya, terdapat kebinekaan global.

Termasuk, nilai bagaimana selaku warga Indonesia menghargai budaya Indonesia dan kewajiban melestarikan. Adapula nilai menghargai budaya
bangsa lain, untuk bisa menjaga keharmonisan. "Dengan begitu, anak-anak bisa lebih tau penting dan perlunya melestarikan budaya bangsa, namun juga harus berpikir terbuka terhadap budaya bangsa lain," terangnya.

Ia menjelaskan, langkah dilakukan bukan dengan menerima budaya bangsa lain yang terbuka tanpa ada penyaringan, namun harus bisa mengambil nilai positif dari budaya tersebut. "Kalau itu positif, bisa kita ambil, namun jika itu keluar dari norma, ya jangan diikuti, sebagai penambah wawasan kita saja," lanjutnya.

Ia berharap, hasil dari pemutaran film tersebut dapat diimplementasikan di satuan pendidikan masing-masing, dan bisa menambah referensi dalam masa penerimaan siswa nantinya. "Bisa jadi ide saat masa perkenalan sekolah di tahun ajaran yang akan datang," tutupnya.

Adapun judul film yang diputar, Zooger dan Staller, Suatu Hari Nanti, Current Network, dan Subur itu Jujur.  (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya