Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DATA Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 menunjukkan angka kelahiran di Indonesia mencapai 4,6 juta. Dengan demikian, setidaknya ada potensi penggunaan popok hingga 17,44 juta/hari dengan potensi limbah popok sebanyak 3.488 ton/hari.
Periset Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih (PRLTB) Lies Indriati menyebut produk sekali pakai, seperti popok dan pembalut, memberikan kenyamanan karena dapat langsung dibuang setelah digunakan, namun menimbulkan masalah lingkungan yang signifikan.
“Risiko pencemaran lingkungan muncul dari bahan-bahan baku penyusunnya, jumlah atau volume produk yang digunakan, perilaku pengguna dan pengelola," ujarnya dikutip dari laman BRIN, Minggu (26/5).
Baca juga : Sampah dan Limbah Industri Sebabkan Krisis Air Bersih
Menurut dia, limbah pada popok sekali pakai yang mengandung kotoran cair atau padat ini dapat memicu gangguan kesehatan pada mahluk hidup. Contohnya iritasi paru-paru, penyakit kulit, bahkan sesak nafas. Tidak hanya pada manusia, tumbuhan air dan ikan juga bisa mengalami gangguan akibat limbah tersebut.
Selain itu, Lies menjabarkan sampah dari popok dan pembalut sekali pakai ini menimbulkan beban lingkungan besar. Hal itu karena komponen materialnya terdiri dari berbagai lapisan. Secara umum, limbah popok dan pembalut memiliki lima komponen penyusun yang sama.
Lapisan atas terdiri terdiri dari poliester, polietilen (PE), polipropilen (PP), campuran PE/PP, viskosa/rayon, dan kapas. Lapisan aquisition distribution layer (ADL) terdiri dari poliester, PE, PP, viskosa/rayon, kapas, serat selulosa/pulp. Bagian inti penyerap (core) terdiri dari serat selulosa/pulp, kapas, polimer penyerap super (SAP), poliester. Lapisan bawah (bottom) terdiri dari PE, PP, dam asam polilaktik. Kemudian perekat dari resin sintetis dan polimer termoplastis serta pelepas yang terdiri dari kertas dan berlapis silikon.
“Namun, kebijakan pengelolaan sampah belum ada klasifikasi sampah produk penyerap higienis ini dan belum diperhatikan sistem pengelolaannya secara serius di Indonesia. Karenanya, dibutuhkan pengelolaan komperhensif soal hal tersebut,” beber dia.
Pada kesempatan yang sama, Chief Executive Officer Bank Sampah Bersinar Febrianti SR menyampaikan tantangan dalam pengelolaan sampah popok dan pembalut bekas sekali pakai.
"Kami mengajarkan masyarakat untuk memilah sampah organik dan non-organik. Sampah organik bisa diolah menjadi kompos, sementara sampah anorganik bisa masuk ke bank sampah," jelasnya.
Baca juga : Wali Kota Tegal Ajak Semua Pihak Dukung Target Penurunan Sampah
Ia menambahkan masih banyak sampah residu, seperti popok bayi, yang belum terkelola dengan baik. Meskipun penggunaan popok sekali pakai lebih praktis, ia mendorong penggunaan produk yang dapat digunakan kembali, seperti clodi (cloth diaper).
"Namun, kami juga memahami tidak semua ibu memiliki waktu dan tenaga untuk menggunakan popok kain, sehingga kami menyediakan solusi pengolahan sampah popok sekali pakai," ujarnya.
Bank Sampah Bersinar pun melakukan edukasi kepada masyarakat untuk membersihkan pospak bekas sebelum disetorkan.
Baca juga : Efek Rumah Kaca: Pengertian, Penyebab dan Dampaknya Bagi Bumi
"Sampah popok yang disetorkan harus bersih dari kotoran padat, namun urine tidak masalah, karena mengandung urea yang dapat digunakan untuk pupuk cair organik," kata Febrianti.
Popok yang sudah dibersihkan kemudian diproses untuk memisahkan fiber, plastik, dan cairan organiknya.
Fiber hasil pengolahan sampah popok disuplai ke PT Konut Indonesia sebagai material alternatif. Plastik yang dihasilkan digunakan untuk membuat produk daur ulang, sementara cairan organik digunakan sebagai pupuk cair.
"Proses pengolahan ini menggunakan mesin yang dirancang untuk memisahkan komponen-komponen tersebut, lalu mengeringkannya dengan sinar matahari untuk menghemat energi," urainya. (Z-1)
Selama tiga bulan, berbekal ilmu dari Youtube dan jurnal, ia melakukan riset untuk membuat kulit menggunakan bakteri sisa fermentasi kombukha.
Pemilik kebun kopi yakin produksi kopi akan baik jika lingkungan pun terjaga dan tak tercemar oleh limbah.
Pengunjung kapal juga dapat melihat contoh dan sampel objek daur ulang yang diperoleh melalui penggunaan mesin berteknologi rendah oleh Plastic Odyssey.
Hal Itu diketahui setelah IWP melakukan studi yang didanai oleh Food and Agriculture Organization (FAO) atau organisasi khusus bentukan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di tahun 2021.
KEJAHATAN lingkungan berupa pencemaran air tanah dan sungai yang diduga oleh limbah industri dan masyarakat di wilayah Bekasi Raya yaitu Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi terus terjadi.
Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta diminta memanfaatkan aplikasi Jakarta Kini (JAKI) untuk menyosialisasikan Perda agar mudah terjangkau masyarakat.
TEPI jalan Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) tak terlepas dari persoalan sampah. Kondisi sampah ini terus jadi sorotan. Sebab warga masih saja membuang sampah sembarangan di tepi jalan.
Wirausaha kecil dan menengah terus didukung untuk mengembangkan bisnis mereka secara berkelanjutan yaitu dengan turut mengurangi kemiskinan dan polusi plastik di Indonesia.
Korea Utara baru saja meluncurkan sekitar 500 balon berisi kertas bekas dan plastik, termasuk beberapa yang jatuh di kompleks kantor kepresidenan Korea Selatan.
Komitmen dalam pengurangan sampah merupakan langkah penting dalam menangani permasalahan sampah, dan sinergi dalam pelaksanaannya sangat diperlukan.
Sampah rumah tangga itu diletakkan di bahu jalan hingga menggunung. Bau busuk sampah langsung menyeruak di sekitar lokasi tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved