Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PSIKOLOG klinis anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengingatkan sejumlah hal yang perlu diperhatikan pasangan sebelum memutuskan untuk menikah.
"Banyak hal yang harus diperhatikan oleh pasangan yang ingin membangun keluarga ya, mengingat penyebab perceraian dalam masyarakat kita biasanya multifaktor mulai dari ketidaksiapan berkeluarga, masalah ekonomi sampai perselingkuhan," kata Vera, dikutip Jumat (10/5).
Vera mengatakan perceraian merupakan satu faktor yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak, yang utamanya dapat dilihat dari adanya perubahan pola perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga : Vialdi Wedding Beri Solusi Fleksibilitas Harga dalam Paket Pernikahan
Beberapa perubahan sikap yang menurutnya patut diwaspadai adalah anak mengalami aneka ragam emosi tergantung usianya, merasa kebingungan karena berusaha memproses dirinya menerima kenyataan, menjadi emosi secara berlebihan hingga tidak mau sekolah.
Oleh karena itu, sebelum menjadi orangtua, Vera mengingatkan agar seluruh calon pengantin untuk mempersiapkan diri apabila ingin membangun sebuah keluarga, yang dapat diawali dengan membangun komunikasi yang baik dengan pasangan.
Dalam komunikasi tersebut, tiap pasangan dapat membeberkan rencana masing-masing terkait seperti apa pola asuh yang ingin diterapkan, rencana untuk memiliki anak hingga mendiskusikan kondisi perekonomian.
Baca juga : Keanggunan Baju Pengantin Cheongsam, Mempelai Terlihat Layaknya Bangsawan
Kemudian, calon pasangan bisa mulai menyiapkan mental sebagai orangtua.
Menurut dia, dengan siap secara fisik, finansial maupun mental, orangtua dapat lebih bertanggung jawab dalam membesarkan anak-anak mereka.
Termasuk menekan rasa egois yang dapat menempatkan anak dalam kondisi tidak nyaman ketika pasangan mengalami masalah seperti bercerai.
Baca juga : Ini Siasat Agar Terhindar dari Konflik Pernikahan yang Bisa Berujung Perceraian
"Orangtua perlu menurunkan ego masing-masing sehingga tidak menempatkan anak terjepit dalam masalah orangtua," ujar Vera.
Sebelumnya, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengingatkan agar calon pengantin tidak hanya menyiapkan kesehatan fisik tetapi juga mental untuk membangun keluarga.
Mulai dari meningkatkan pemahaman kesehatan reproduksi dan menjaga tubuh tetap sehat, mempersiapkan prakonsepsi (persiapan kehamilan sebelum proses pembuahan) sampai dengan mengikuti kelas pra nikah untuk memahami hal-hal penting dalam berkeluarga.
Baca juga : Hadiri Pernikahan, Ini Nasihat Wapres Amin untuk Pengantin Lama dan Baru
Salah satunya adalah menghindari terjebak dalam hubungan yang tidak sehat (toxic relationship) dan anak kehilangan arah dalam kehidupan.
Oleh karena itu, Hasto mengatakan penting bagi orangtua untuk memahami pentingnya pendidikan kepada anak dalam keluarga melalui prinsip 3A yaitu asah, asih, dan asuh.
"Asah yakni diajari ilmu agama yang baik, asih yaitu dikasihi dengan sebaik-baiknya, dan asuh dengan diimunisasi, kemudian diberikan perlindungan yang baik," ujarnya.
Lebih lanjut Hasto menjelaskan BKKBN telah menyiapkan berbagai program untuk membantu calon pengantin mempelajari seluruh hal tersebut. Salah satunya berupa program sosialisasi sejak remaja melalui program Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Duta Generasi berencana (Genre). (Ant/Z-1)
Anggota TNI AL ini dituntut 10 tahun penjara karena nekat memalsukan surat izin cerai.
Kementerian Agama mengungkapkan penurunan angka perceraian di Indonesia pada 2023 tidak lepas dari peran fasilitator bimbingan perkawinan (bimwin).
Pada dua bulan terakhir ini, tercatat ada 700 perkara gugat cerai di Pengadilan Agama Kelas 1 A Kabupaten Sidoarjo. Bahkan sejak awal Januari 2024 tercatat 2.400 perkara gugat cerai
Angka perceraian di Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2024 terbilang tinggi, dan salah satu penyebabnya adalah judi online (judol) yang merusak ekonomi rumah tangga.
kasus perceraian yang dipicu judol terjadi di berbagai usia. Namun yang paling banyak penggunanya adalah usia 40 tahun ke bawah. Mungkin yang usia 40 tahun ke atas melek teknologi
ANGKA perceraian di Kota Depok di tahun 2024 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Dari angka perceraian tersebut, 70% diantaranya disebabkan oleh judi online dan pinjaman online.
Hari-hari pertama masuk sekolah biasanya menjadi masa yang menantang bagi anak. Orang tua perlu menyiapkan mental si kecil agar ia dapat melaluinya dengan lancar.
Meski termasuk olahraga yang mudah dan simpel, lari membutuhkan persiapan khusus. Apalagi jika hendak ikut lomba.
TIM Piala Thomas dan Uber Indonesia menggelar latihan perdana di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium hari Kamis (25/4) siang.
Selama 8 bulan siswa akan belajar dalam lingkungan yang mendukung dan dipandu dosen berpengalaman serta mempelajari mata pelajaran seperti, Matematika, Fisika, Kimia, dan Bahasa Inggris.
Mudik menggunakan kendaraan pribadi memerlukan sejumlah persiapan penting untuk kenyamanan dan keamanan selama perjalanan menuju kampung halaman.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved