Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
GOOGLE Doodle hari ini merayakan Tari Rangkuk Alu dari Manggarai sebagai bagian dari perayaan Hari Tari Sedunia yang jatuh pada tanggal 29 April.
Tampilan Doodle ini memperlihatkan keindahan dan keunikan dari tarian tradisional ini yang berasal dari masyarakat Manggarai.
Menurut laman resmi Kabupaten Manggarai, Tari Rangkuk Alu awalnya adalah sebuah permainan tradisional yang dimainkan oleh masyarakat Manggarai. Dalam permainan ini, bambu disusun dan dimainkan dengan cara diayunkan sehingga menyerupai gerakan menjepit, melibatkan beberapa pemain.
Baca juga : Menikmati Keindahan Pantai dan Budaya Bali di Mercure Bali Resort Sanur
Beberapa dari mereka bahkan harus melompat-lompat untuk menghindari jepitan dari bambu tersebut.
Tari Rangkuk Alu dapat dinikmati oleh semua kalangan usia, seperti yang dijelaskan oleh Google Doodle. Gerakan yang dilakukan oleh penari dan peserta yang memainkan bambu ini kemudian diselaraskan dengan irama musik dan lagu-lagu daerah, menciptakan seni yang khas dari Tari Rangkuk Alu.
"Instrumen seperti drum dan gambang terkadang melengkapi irama pemukulan batang bambu. Penari boleh mengenakan rok panjang, hiasan kepala, atau melambaikan ujung selendang saat menavigasi bambu," tulis keterangan Google Doodle.
Baca juga : Ribuan Pengunjung Meriahkan Kartini Taiwan Music Festival
Untuk memainkan Tari Rangkuk Alu, diperlukan konsentrasi yang tinggi agar terhindar dari benturan dengan bambu, dan pemain menggunakan kesempatan ini sebagai latihan untuk meningkatkan ketangkasan, keseimbangan, dan koordinasi mereka.
Selain sebagai sebuah permainan, masyarakat Manggarai juga menemukan nilai spiritual dan filosofis dalam tarian ini. Mereka yang terlibat dalam mempertahankan dan melestarikan kekayaan budaya Tari Rangkuk Alu.
Jika Anda tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang asal usul dan cara bermain Tari Rangkuk Alu, simak penjelasan berikut ini.
Baca juga : Selamat Hari Kartini 2024! Kenali Perkembangan dan 5 Jenis Kebaya di Indonesia
Tari Rangkuk Alu berasal dari permainan tradisional di mana empat orang berperan sebagai pemegang dan penggerak tongkat bambu, sementara orang lain harus melompati celah yang ada agar tidak terjepit oleh bambu tersebut.
Berikut adalah langkah-langkah bermain Tari Rangkuk Alu:
Permainan ini memerlukan minimal lima orang yang dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok akan bertindak sebagai pengendali bambu, sementara yang lainnya akan menjadi pemain yang melompati bambu.
Baca juga : Mengenal Aksara Sunda Beserta Contoh, Sejarah dan Penggunaannya
Kelompok yang mengendalikan bambu terdiri dari empat orang yang duduk jongkok sambil menggerakkan bambu sesuai dengan ketukan dan irama lagu. Mereka bertugas memastikan bahwa bambu bergerak sesuai dengan ritme yang telah ditentukan.
Pemain Tari Rangkuk Alu, yang akan melompati bambu, mendapat giliran untuk bermain. Mereka berada di dalam bidang persegi dan melompat sesuai dengan pembukaan dan penutupan bambu, sambil berusaha menghindarinya.
Permainan ini sering disertai dengan menyanyikan lagu-lagu daerah bersama-sama. Baik pengendali bambu maupun pemain, mereka menyanyikan lagu tersebut sambil menjalankan permainan.
Untuk memainkan Tari Rangkuk Alu, diperlukan empat batang bambu dengan panjang sekitar dua meter sebagai peralatan utama.
Dalam balutan busana tradisional Manggarai, para penari belia ini membawakan tarian "Tiba Meka", tarian penjemputan tamu.
Kemenparekraf melalui BOPLBF mengembangkan Kawasan Destinasi Parapuar di Labuan Bajo, NTT dengan pendekatan budaya Manggarai, "Gendang One Lingkon Pe'ang".
Kebakaran terjadi di Jl Manggarai Utara II Rt10/Rw01 Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan siang ini, Kamis, (14/12).
PT Jakarta Propetindo (Jakpro) bakal mengintegrasikan Stasiun LRT Jakarta Manggarai dengan Stasiun KRL Manggarai.
Pembangunan LRT Jakarta fase 1B sudah dimulai dan diharapkan dapat mempermudah mobilitas masyarakat menggunakan angkutan umum di Manggarai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved