Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
FLU Singapura umumnya dianggap ringan, dampaknya dapat menjadi serius terutama jika tidak ditangani dengan tepat. Dalam paparan melalui Zoom pada Selasa (04/03), Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin Edi Hartoyo memberikan wawasan mendalam mengenai gejala dan penanganan flu Singapura.
"Kasus flu Singapura seringkali tidak mendapat perhatian serius karena gejalanya yang umumnya ringan. Namun, kita harus memahami bahwa beberapa komplikasi yang mungkin timbul bisa berakibat fatal," ungkap Edi dengan tegas.
Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi Penyakit Tropik IDAI ini menjelaskan bahwa gejala flu Singapura tidak selalu konsisten. Namun, ia menekankan bahwa gejala neurologis seperti kejang juga patut diwaspadai.
Baca juga : Ini Tips agar Mudik Aman dan Bebas dari Flu Singapura
Gejala penyakit flu Singapura biasanya muncul 3–6 hari setelah seseorang terinfeksi virus. Biasanya, gejala awal termasuk demam atau sakit tenggorokan, diikuti oleh munculnya sariawan, ruam, dan lepuh dalam rentang waktu 1–2 hari setelahnya.
Penderita flu Singapura dapat mengalami beberapa atau seluruh gejala berikut:
Flu Singapura ini juga dalam diagnosisnya biasanya dokter melakukan tanya jawab seputar gejala yang dialami pasien, riwayat aktivitas, dan perjalanan pasien sebelumnya, disertai pemeriksaan fisik. Beberapa pemeriksaan tersebut meliputi:
Baca juga : 7 Fakta Cacar Air yang Amat Menular, Cegah dengan Vaksin
- Tes darah: Mengambil sampel darah dari vena untuk memeriksa kondisi umum tubuh seperti jumlah sel darah dan konsentrasi zat tertentu seperti glukosa dan kolesterol.
- Tes feses: Mengambil sampel tinja untuk mencari tanda-tanda gangguan pencernaan atau infeksi saluran pencernaan seperti darah dalam tinja atau keberadaan parasit.
- Tes usap: Mengambil sampel dari permukaan tubuh atau membran mukosa untuk mencari tanda-tanda bakteri, virus, atau jamur, sering digunakan untuk diagnosis infeksi.
Lebih lanjut, dirinya mengatakan, "Dalam beberapa kasus, flu Singapura dapat menyebabkan komplikasi neurologis serius seperti meningitis atau ensefalitis. Inilah mengapa penting bagi masyarakat untuk mengenali gejalanya dan segera mencari bantuan medis jika diperlukan," tambahnya.
Terkait penanganan flu Singapura, Edi menyoroti pentingnya istirahat yang cukup dan konsumsi cairan yang adekuat untuk mencegah dehidrasi. Meskipun belum ada terapi spesifik untuk flu Singapura, penanganan simtomatik dan menjaga daya tahan tubuh tetap menjadi fokus utama.
Baca juga : Kena Cacar Air, Kapan Anak Bisa Kembali ke Sekolah?
"Ada baiknya untuk memberikan perhatian khusus pada anak-anak dengan sistem imun yang lemah atau gangguan kesehatan lainnya. Pemberian immunoglobulin bisa dipertimbangkan dalam kasus-kasus tertentu, meskipun dengan risiko yang perlu dipertimbangkan," jelas Edi.
Dalam kesempatan ini, Edi juga menegaskan bahwa pencegahan tetap menjadi langkah terbaik dalam menghadapi flu Singapura.
"Kita harus selalu mengutamakan upaya pencegahan dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Dengan langkah-langkah sederhana seperti mencuci tangan secara teratur dan menghindari kontak langsung dengan penderita, kita dapat meminimalkan risiko penularan penyakit flu Singapura," tutupnya.
Beberapa cara yang dapat dilakukan dan diajarkan kepada Anda dan anak untuk mencegah flu Singapura adalah:
Perimenopause adalah perjalan panjang menuju tahap menopause yang juga akhir masa reproduksi perempuan. Ini gejala dan cara mengatasinya.
Siapa saja bisa terkena cacingan. Yuks ketahui gejala-gejala bila anda terkena cacingan.
Diagnosis dan tata laksana penyakit langka masih tertinggal jika dibandingkan dengan penyakit lain yang prevalensinya lebih tinggi.
Penyakit Graves dan Struma Basedow merupakan gangguan kelenjar tiroid yang sering kali disamakan. Ini perbedaannya.
Meskipun tidak ada hubungan langsung, sekitar 30% penderita Graves mengalami TED. Mengubah pola makan dapat menjadi kunci dalam mengelola gejala kedua kondisi ini.
Pemberian vaksin HPV untuk laki-laki tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan pria, tetapi juga berpotensi melindungi pasangan wanita dari risiko kanker serviks.
Para profesor kesehatan masyarakat Israel menyatakan gencatan senjata adalah satu-satunya cara untuk melindungi bayi di Gaza dan Israel dari epidemi polio.
DIREKTUR Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Prima Yosephine menjelaskan menciptakan kekebalan kelompok bebas polio
DALAM upaya mewujudkan eradikasi polio, pemerintah kembali melakukan imunisasi polio tahap kedua yang dilakukan pada 23 Juli 2024 di 27 provinsi.
Penelitian terbaru dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat menyebutkan botol tertutup berisi tinta tato mengandung jutaan bakteri berbahaya.
Melindungi perangkat Android Anda dari ancaman keamanan seperti malware, virus, dan pencurian data adalah hal yang sangat penting. Berikut adalah 10 aplikasi keamanan terbaik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved