Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEMANGAT berusaha untuk maju sungguh luar biasa dilakukan pemuda bernama H Teddy Darmansyah. Pemuda asal Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, itu mampu mengubah sampah plastik menjadi produk turunan dan meraup banyak cuan.
Kini, Teddy, yang akrab disapa Koko Haji itu adalah CEO PT Family Sejati Textile/ Abadi. Perusahaannya merupakan produsen kelambu tidur, waring hitam antigeser, paranet, jaring, polynet, yang berlokasi di Jl Raya Laswi, No 236 Majalaya.
Semua produk yang dihasilkan Teddy diolah dari hasil sampah plastik dan sudah dijual ke berbagai daerah di Indonesia.
Baca juga : Syamsunar: Kurangi Produksi Sampah dengan Bahan Ramah Lingkungan
Teddy menjelaskan, dirinya terjun dalam dunia bisnis sejak 2009 yang sebelumnya dirintis ayahnya sejak 1999.
"Saya rela menjual mobil kesayangan untuk membeli satu mesin rajut. Bermula dari satu mesin, alhamdulillah bisnisnya berkembang hingga menghasilkan 80 mesin rajut," jelas Teddy, saat ditemui di Hotel Bandung, Kamis (21/3) siang.
Seiring berjalannya waktu, dirinya mengembangkan bisnis warisan ayahnya dengan membuat kelambu tidur modern berbagai motif dan corak kombinasi warna kekinian.
Baca juga : Mengkhawatirkan, Sampah Plastik Sekali Pakai Kian Melonjak
Produk yang dihasilkan terus berkembang dengan membuat waring jaring hitam kasa polynet dan paranet untuk dipakai di sektor pertanian, perikanan, perkebunan hingga pembangunan.
"Kelambu itu dahulu terkesan kuno, modelnya monoton. Saya kemudian berinovasi dengan tagline kelambu tidur modern dengan berbagai motif, sehingga permintaannya terus naik," lanjut lelaki kelahiran Majalaya, 6 Mei 1988.
Setelah berjuang memasarkan produk kelambu ke seluruh Indonesia, Teddy lalu mendapatkan ide untuk membuat jaring waring hitam.
Baca juga : Greenhope Masuk Top 50 Real Leaders Eco Innovation Award 2022
"Saat keliling kota atau kabupaten di seluruh Indonesia, saya penasaran dengan jaring hitam yang selalu ada di toko-toko retail, sehingga saya mencoba membuat dan menjualnya. Dari usaha sampingannya, alhamdulillah sekarang menjadi bisnis utama kita," lanjutnya.
Teddy juga memanfaatkan sampah plastik dari para pemulung sebagai bahan baku produksinya, sehingga bisa menciptakan ekonomi hijau yang ramah lingkungan. Dia mengaku sulit mencari bahan plastik orisinal.
“Makanya saya berinovasi mendaur ulang dari bahan yang orang-orang sebut sampah. Alhamdulillah dari yang tadinya menggunakan 100 persen bahan plastik orisinal, sekarang sudah 80 persen dari olahan limbah sampah plastik,” jelas Teddy, yang memberdayakaan sekitar 400 pemulung limbah sampah plastik di seluruh Indonesia.
Dahulu Teddy yang bergerak di bidang tekstil sempat mendapatkan teguran karena mengakibatkan dampak negatif bagi lingkungan.
“Ini sebagai bentuk 'penebus dosa' dengan membangun ekonomi sirkular," ujarnya. (Z-1)
Wirausaha kecil dan menengah terus didukung untuk mengembangkan bisnis mereka secara berkelanjutan yaitu dengan turut mengurangi kemiskinan dan polusi plastik di Indonesia.
Hal Itu diketahui setelah IWP melakukan studi yang didanai oleh Food and Agriculture Organization (FAO) atau organisasi khusus bentukan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di tahun 2021.
Aphindo meminta pemerintah melakukan pengetatan impor produk barang jadi plastik dari negara lain untuk memproteksi industri hilir plastik dalam negeri.
Alifiah Azzahrah menampilkan karya desain interior Payabo House: Scavenger House. Karya itu menggunakan lebih dari 1.000 botol plastik daur ulang.
Tujuan dari peringatan ini adalah untuk mengingatkan kita akan dampak buruk penggunaan kantong plastik sekali pakai terhadap lingkungan
Gerakan Sekolah Sehat menghadirkan rangkaian kegiatan guna memaksimalkan terciptanya sinergi lingkungan antara keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Pengunjung kapal juga dapat melihat contoh dan sampel objek daur ulang yang diperoleh melalui penggunaan mesin berteknologi rendah oleh Plastic Odyssey.
Pemerintah juga memberikan insentif berupa penghargaan publikasi untuk kinerja yang baik dalam pengelolaan sampah plastik.
Jakarta Fair Kemayoran menjadi ajang untuk memperkenalkan inisiatif daur ulang botol plastik yang inovatif
Sampah plastik di Indonesia terus meningkat karena gaya hidup instan dan serba cepat yang mengandalkan kemasan plastik untuk makanan dan minuman.
Kementerian Koperasi dan UKM mendorong lembaga pengelola bank sampah di seluruh Indonesia untuk bisa mendapatkan legalitas atau badan hukum seperti koperasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved