Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BADAN Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Tanah Air masih akan terjadi selama 3-4 hari mendatang hingga akhir pekan ketiga Maret. Masyarakat diimbau mewaspadai terjadinya cuaca ekstrem dan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir disertai petir, angin kencang, dan gelombang laut yang tinggi.
Sub Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan BMKG, Ida Pramuwardhani, menjelaskan potensi cuaca ekstrem tersebut telah beralih dan berkonsentrasi hampir merata di seluruh wilayah Tanah Air khususnya pada wilayah Indonesia Tengah dan Timur yang meliputi Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua.
“Berbagai wilayah tersebut akan berpotensi mengalami hujan dengan durasi lama disertai kilat petir dan angin kencang serta gelombang tinggi. Hal ini disebabkan adanya Bibit Siklon Tropis 99S yang terpantau di daratan Australia Utara, Samudera Hindia, dan sebelah Selatan Jawa Timur,” ujar Ida di Jakarta, Senin (18/3).
Baca juga : Cuaca Ekstrem, Bencana di Darat dan Laut Landa Jawa Tengah
Ida mengatakan pihaknya memantau dua siklon tropis yang memengaruhi cuaca di sejumlah wilayah Indonesia. Siklon Tropis Megan di Teluk Carpentaria dengan kecepatan angin maksimum 60 knots dan tekanan udara minimum 978 hPa bergerak ke arah selatan-barat daya.
“Dampak tidak langsung dalam 24 jam ke depan bibit siklon ini terhadap kondisi cuaca di Indonesia yaitu wilayah seperti Nusa Tenggara Timur, Maluku bagian Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua bagian Tengah dan Selatan, harus waspada adanya angin kencang disertai hujan yang lebat,” jelasnya.
Ida mengungkapkan ada pula bibit siklon tropis 91S terpantau di Samudra Hindia bagian tenggara, selatan Bali, dengan kecepatan angin maksimum 25-30 knots dan tekanan udara minimum 1000 hPa bergerak ke arah barat-barat laut.
Baca juga : Awas, Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi Melanda Jateng
Sementara itu, gelombang laut yang cukup tinggi juga akan terjadi di wilayah perairan sebelah selatan Lampung sampai dengan sebelah Selatan Nusa Tenggara Timur, laut Bada, Arafuru hingga ke Samudra Hindia sebelah selatan Lampung sampai dengan Selatan Jawa Timur.
“Ketinggian gelombang cukup signifikan terutama hingga di atas 3 meter yang berlangsung 3-4 hari ke depan. Hal itu membuat tarikan angin yang cukup kuat dan gelombang laut sangat tinggi di beberapa wilayah khususnya pada Indonesia Timur,” ungkap Ida.
Untuk wilayah yang telah terdampak bencana hidrometeorologi akibat hujan ekstrem di pulau Jawa seperti wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur akan terjadi pengurangan intensitas hujan dikatakan selama 3-4 hari mendatang konsentrasi hujan akan terjadi di wilayah Indonesia Tengah dan Timur.
Baca juga : BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca Redam Bencana Hidrometeorologi di Awal 2024
“Untuk wilayah-wilayah yang sebelumnya terdampak bencana misalnya terendam banjir seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, intensitas hujan akan berkurang dan menurun dari sepekan lalu. Kini konsentrasinya ada di wilayah Selatan Indonesia, diprediksi kondisi ini juga akan bergeser dalam beberapa hari ke wilayah Tengah dan Timur Indonesia,” jelas Ida.
Waspada gelombang tinggi
Kondisi gelombang tinggi ini kata Ida, sudah kerap terjadi sejak Februari lalu dengan kondisi kecepatan angin hingga 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, aktivitas warga yang menggunakan perahu nelayan dan kapal tongkang dinilai berisiko besar dan dihimbau untuk tidak beraktivitas di sekitar area pesisir.
Baca juga : Waspada! Potensi Cuaca Ekstrem di Libur Natal dan Tahun Baru
Sementara itu, korban akibat kecelakaan laut yang disebabkan cuaca ekstrem berupa gelombang tinggi di wilayah Perairan Maluku terus bertambah dan masih dalam tahap pencarian selama beberapa hari ke depan oleh BNPB. Hingga kini 7 orang hilang saat hendak pulang menggunakan perahu panjang menuju Desa Wowonda, setelah piknik di Pantai Cinta Kasih, Tumbur, Tanimbar, Maluku sejak Rabu (13/3).
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengimbau kepada masyarakat khususnya yang tinggal di wilayah pesisir laut wilayah Timur agar selalu waspada, menyiapkan upaya mitigasi dan meningkatkan kesiapsiagaan. Dihimbau agar pemangku kebijakan di tiap-tiap daerah rutin memberikan pendampingan dan sosialisasi peringatan dini kepada masyarakat.
“Upaya lain yang dianggap perlu untuk antisipasi dari adanya potensi risiko bahaya gelombang sangat tinggi air laut agar dilakukan secara berkala. Aktivitas wisata pesisir agar dihentikan sementara waktu. Segala kegiatan seperti mencari ikan, memancing muara sungai maupun pesisir agar dihentikan sementara. Selain itu aktivitas bongkar muat pelabuhan dan pelayaran juga diimbau agar dihentikan sementara waktu,” jelasnya.
Sementar itu, Ida menjelaskan kebencanaan tidak hanya dipengaruhi kondisi cuaca saja tapi juga lingkungan yang sudah tidak baik dan karakter topografi. Bagi masyarakat yang tinggal di wilayah berpotensi bencana seperti daerah lereng gunung dan bantaran sungai agar selalu waspada selama cuaca ekstrem berlangsung.
“Wilayah-wilayah dengan karakter topografi tersebut bisa memberikan resiko lebih tinggi dibandingkan daerah lainnya seperti banjir dan longsor. Masyarakat dihimbau untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan memperhatikan kondisi lingkungannya serta selalu mengupdate informasi prakiraan cuaca dari BMKG juga supaya ketika potensi cuaca ekstrem itu diinformasikan maka sudah siap,” ujarnya. (Z-3)
INDONESIA merupakan negara yang dikepung dengan berbagai potensi bencana alam, mulai dari bencana hidrometeorologi hingga meteorologi.
Berbagai bencana di Kota Sukabumi mengakibatkan dua orang meninggal dunia, dua luka ringan, empat jiwa mengungsi, satu luka berat, dan empat jiwa terdampak.
Cuaca ekstrem potensial terjadi karena dipicu beberapa faktor. Di antaranya adalah aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) di wilayah Indonesia.
INTENSITAS hujan tinggi yang terjadi di berbagai daerah di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, telah menyebabkan bencana tanah longsor, banjir, dan pergerakan tanah.
KABUPATEN Klaten merupakan salah satu wilayah rawan bencana di Provinsi Jawa Tengah, mulai dari ancaman erupsi, gempa bumi, hingga bencana hidrometeorologi.
Parigi Moutong merupakan salah satu kabupaten di Sulteng yang sangat rawan terjadi bencana hidrometeorologi, khususnya banjir bandang dan tanah longsor.
Banjir yang melanda Provinsi Nangarhar, Kunar, Badakhshan dan Panjshir di Afghanistan menyebabkan 40 orang meninggal dunia.
BPJN sangat merespon bencana alam yang melanda sejumlah daerah di Maluku, terutama di beberapa wilayah seperti di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dan Seram Bagian Timur (SBT).
CUACA buruk seperti angin kencang dan gelombang tinggi masih melanda di kawasan perairan laut Selat Malaka, Provinsi Aceh.
Hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir berpotensi terjadi di kawasan pegunungan bagian tengah di enam daerah di Jawa Tengah.
Sekitar 83% jemaah haji yang meninggal selama musim haji 2024 adalah tidak resmi atau yang menggunakan visa nonhaji.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved