Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEBANYAKAN orang tahu bahwa kopi mengandung kafein, yang merupakan diuretik yang meningkatkan produksi urine tubuh. Namun, banyak yang tidak tahu bahwa kafein juga memiliki beberapa efek pada motilitas usus.
Dikutip laman Channel News Asia, Selasa (5/3), konsultan senior umum dan ahli bedah kolorektal dari Colorectal Clinic Associates, Sulaiman Bin Yusof, mengatakan ada zat lain dalam kopi yang dapat menggerakkan berbagai hal di usus besar Anda, termasuk asam klorogenat, asam sitrat, asam asetat, flavonoid dan tanin, di antara senyawa lainnya.
"Ada makalah penelitian yang menyatakan bahwa rasa pahit kopi itu sendiri berperan dalam merangsang lambung," kata Sulaiman.
Baca juga : Tips Sehat Minum Kopi Ala Jessica Mila
Bahkan, pada kopi yang memiliki kandungan kafein sekitar 1% hingga 5% lebih tinggi dari kopi biasa, bisa menyebabkan kemungkinan buang air besar setelah mengonsuminya.
Kewin Siah, konsultan senior di Divisi Gastroenterologi & Hepatologi Rumah Sakit Universitas Nasional Singapura, Departemen Kedokteran mengatakan asam klorogenat dalam kopi merangsang usus menambah efek kafein pada usus besar Anda.
"Gastrin (hormon yang merangsang lambung untuk melepaskan asam lambung) dan kolesistokinin (hormon yang memicu sekresi empedu dan enzim untuk mencerna lemak dan protein) juga dilepaskan sebagai respons terhadap kopi, sehingga selanjutnya merangsang kontraksi usus besar," jelas Siah.
Baca juga : 3 Tips Menyeduh Teh Celup agar Tidak Jadi Racun bagi Tubuh
Namun, pada penelitian yang dilakukan pada 100 orang, efek ini hanya terjadi pada 30% orang. Hal ini juga tergantung kadar kafein, jenis kopi dan cara biji kopi disangrai.
Kopi dari kopitiam bisa mengandung 100 mg kafein per cangkir sedangkan espresso hanya sekitar 40 mg kafein per cangkir.
Konsumsi gula dan susu juga berpengaruh pada efek buang air besar karena konsumsi kopi.
Baca juga : Kopi untuk Penderita Hipertensi, Bolehkah? Ini Kata Dokter
Konsumsi gula dapat merangsang pelepasan insulin. Hal ini, pada gilirannya, dapat berkontribusi pada peningkatan pergerakan usus pada beberapa individu.
Laktosa dan gula susu diklasifikasikan sebagai oligosakarida, disakarida, monosakarida, dan poliol yang dapat difermentasi (FODMAPs). Zat-zat ini dapat menyebabkan gejala seperti gas, kembung, dan perubahan kebiasaan buang air besar, kata gastroenterologi senior dari AliveoMedical, Stephen Tsao.
"Kopi bisa menjadi suplemen yang kita gunakan untuk melancarkan buang air besar," kata Sulaiman.
Namun, jika Anda tetap menderita sembelit meskipun telah melakukan semua tindakan ini, kita harus mempertimbangkan untuk melakukan evaluasi kolon untuk memastikan tidak ada masalah mendasar pada usus besar kita. Ini penting jika Anda mengalami gejala lain selain sembelit seperti pendarahan atau sakit perut. (Ant/Z-1)
Kopi adalah minuman favorit banyak orang di seluruh dunia, terkenal dengan kemampuannya untuk memberikan energi dan meningkatkan konsentrasi.
Tips mengatasi gangguan ini adalah setop konsumsi kafein, setop konsumsi nikotin, mengatur jadwal tidur harian dengan baik (tepat waktu), dan jangan berolahraga terlalu malam.
Hormon yang tidak stabil karena stres dapat mengganggu kelistrikan di jantung dan mengakibatkan detak jantung menjadi tidak stabil.
Kopi memiliki sifat diuretik yang berarti dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil dan menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak cairan.
Kafein merangsang berkemih, dianjurkan tidak konsumsi alkohol atau kafein pada sore atau malam hari.
Untuk іtu, bаgі ibu hаmіl, mеnjаgа kondisi kеѕеhаtаn ѕаngаt реntіng dіlаkukаn. Sаlаh ѕаtunуа dengan tіdаk ѕеmbаrаngаn mеmіlіh jеnіѕ mаkаnаn.
Urine hadir dalam berbagai nuansa kuning hingga coklat dan bahkan biru atau hijau, yang bisa mengindikasikan kondisi kesehatan yang berbeda.
Ketika Anda cukup terhidrasi, urine Anda cenderung berwarna kuning pucat karena lebih encer. Saat Anda dehidrasi, warna urine bisa menjadi lebih gelap.
DINAS Perhubungan DKI Jakarta melakukan tes kesehatan khususnya periksa urine dan narkona terhadap para pengemudi bus yang akan membawa penumpang angkutan lebaran,
PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (Diagnos) meluncurkan Cervigene dan platform layanan digital, DNA and Me 2.0.
Kedua pemeriksaan tersebut menjadi amat penting mengingat penyebab penyakit ginjal yang paling sering ditemukan di Indonesia berkaitan dengan diabetes dan hipertensi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved