Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KABAR gembira kembali terdengar dari Taman Nasional Way Kambas (TNWK), setelah adanya keberhasilan kelahiran anak badak sumatera dan anak gajah pada tahun lalu, pada dini hari Senin, 26 Februari 2024, pukul 00.10 wib. telah lahir seekor bayi gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) dengan jenis kelamin betina di Pusat Latihan Gajah (PLG) TNWK.
"Semoga kelahiran ini akan memberi semangat baru dalam pelestarian satwa prioritas dan menambah populasi gajah sumatra di PLG-TNWK,” ungkap Plt. Kepala Balai TNWK, Hermawan dalam keterangan resmi, Selasa (27/2).
Ia menjelaskan, saat ini anak gajah betina yang baru lahir ini belum diberikan nama. Adapun, anak gajah betina ini lahir dengan berat badan 69 kg, tinggi bahu 72 cm, lingkar dada 98 cm, panjang badan 87 cm, panjang ekor 50 cm, lingkar tapak kaki depan 44 cm, lingkar tapak kaki belakang 44 cm dan kondisi anak dan induk sehat dan normal.
Baca juga : Bayi Gajah Sumatra Kembali Lahir di Taman Nasional Way Kambas
Foto: Anak gajah sumatra yang lahir di TN Way Kambas, Senin, 26 Februari 2024 (Dok. TN Way Kambas)
Kelahiran ini merupakan kelahiran keempat dari induk gajah Pleno, yang saat ini berusia 34 tahun.
Baca juga : Anak Gajah Sumatra Mati di Taman Hutan Raya Riau
"Saat ini induk gajah diberikan makanan tambahan berupa rumput dari ladang pakan, dan Vitamin via injeksi untuk memulihkan kondisi pasca melahirkan dan menambah kualitas air susunya," beber dia.
Sesaat setelah melahirkan Tim Medis Rumah Sakit Gajah PLG – TNWK melakukan penanganan intensif terhadap anak dan induk gajah untuk memastikan keadaannya sehat. Pada induk gajah Pleno dilakukan pembersihan pada saluran reproduksi dengan menyemprotkan antiseptik dan pada anak gajah disemprotkan pada pusarnya, dalam pantaunya, beberapa jam kemudian anak gajah langsung bisa menyusu ke induknya dan nampak sehat.
"Dengan lahirnya anak gajah ini maka menambah populasi gajah yang ada di PLG," pungkas Hermawan.
(Z-9)
Kabar gembira datang dari Pusat Konservasi Gajah (PKG) Provinsi Riau. Satu ekor Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrana) telah lahir pada Sabtu (6/4) pada pukul 03.30 WIB dini hari.
Meskipun dalam senyap, banyak masyarakat yang peduli terhadap keberlangsungan hidup satwa liar. Bahkan, tidak sedikit yang menyerahkan jiwa dan raga untuk itu. Salah satunya Erni Suyanti.
SEBANYAK 2 gajah liar berjenis kelamin jantan telah bergerak keluar habitatnya hingga sampai wilayah perkotaan di Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau.
Kerja sama itu diwujudkan dengan mengalokasikan area konservasi untuk hewan tersebut di areal BUMN Perkebunan Sawit di bawah naungan Subholding PalmCo, di Kabupaten Indragiri Hulu.
Seekor anak gajah Sumatra mati akibat terkena jeratan di TAman Nasional Teso Nilo, Riau.
Taman Nasional Way Kambas juga dapat menjadi alternatif bagi keluarga atau wisatawan yang ingin melihat langsung gajah Sumatra dan satwa lainnya.
Dengan tambahan satu anggota baru itu, kini SRS TWK sudah berhasil membantu kelahiran lima badak sumatra.
Bayi gajah sumatera itu lahir dari indukan Riska dan merupakan kelahiran kedua setelah kelahiran anak pertama pada 2017 dengan jenis kelamin betina.
Badak sejoli Ratu dan Andalas memperpanjang catatan kisah mereka dengan anak badak ketiga.
Seekor anak badak Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis) berjenis kelamin betina lahir dari induk bernama Ratu di SRS TNWK, pada Sabtu (30/9), pukul 01.44 WIB.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved