Prostitusi Gay Berasal dari Forum Sosialisasi

PROSTITUSI gay yang melibatkan anak-anak salah satunya justru berasal dari forum sosialisasi yang diselenggarakan untuk mengedukasi masyarakat.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Ni'am Sholeh mengungkapkan, melalui forum itu, para germo memanfaatkannya untuk mengubah orientasi seksual anak-anak.

"Relasi antara germo dan korban salah satunya dibangun melalui sebuah forum, salah satunya forum mengenai HIV/AIDS. Ini sangat miris, karena di satu sisi, forum itu bertujuan baik, tapi kemudian kontennya dibelokkan untuk melahirkan permisivitas pada seks menyimpang," kata Asrorun kepada Media Indonesia di Jakarta, Kamis (1/9).

Karena itu, Asrorun meminta kepolisian dapat mengembangkan kasus prostitusi gay tersebut. Pengembangan yang dimaksud dengan mengusut mata rantai jaringan penyedia prostusi gay dan juga memidanakan kaum hoomoseksual yang memggunakan jasa prostitusi anak tersebut.

Pemidaan pengguna prostitusi anak dapat dilakukan menggunakan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

"Yang paling penting harus diputus mata rantainya dengan jaringan yang ada, karena ini sudah berjejang bahkan ada komunitas. Salah satunya disebut dengan komunitas gay 'berondong'. Artinya harus diputus mata rantainya," tutur Asrorun.

KPAI sendiri saat ini berfokus pada upaya pemulihan anak yang menjadi korban prositusi gay. Asrosun mengungkapkan, anak-anak yang menjadi korban memang sudah berubah orientasi seksualnya, sehingga upaya pemulihan kini dilakukan KPAI bersama dengan Kementerian Sosial dan komunitas psikolog yang menaruh perhatian pada perlindungan anak.

"Sekarang sedang kami lakukan upaya assesment untuk melihat apakah ini trauma ringan, sedang, atau berat untuk upaya pendampingan lebih lanjut. Ketika anak sudah terintegrasi dengan keluarga, kami juga akan tetap melakukan pendampingan bagi anak melalui psikolog," ujar Asrorun. (OL-5)