Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Tafsir Surat Al-Hujurat Ayat 14: Hubungan Iman dan Islam

Wisnu Arto Subari
16/12/2023 20:48
Tafsir Surat Al-Hujurat Ayat 14: Hubungan Iman dan Islam
Ilustrasi.(Freepik.)

IMAN dan Islam merupakan satu kesatuan. Tidak boleh ada pemisahan antara keimanan dan keislaman seseorang. Hal ini menjadi penjelasan atau tafsir Al-Qur'an terkait Surat Al-Hujurat ayat 14.

Bagaimana penjelasan atau tafsir Al-Qur'an terkait Surat Al-Hujurat ayat 14 tentang iman dan Islam? Berikut penjabaran Kiai Asyari Masduki dari LDNU PC Kediri, Jawa Timur.

Surat Al-Hujurat ayat 14

قَالَتِ ٱلۡأَعۡرَابُ ءَامَنَّاۖ قُل لَّمۡ تُؤۡمِنُوا۟ وَلَـٰكِن قُولُوۤا۟ أَسۡلَمۡنَا وَلَمَّا یَدۡخُلِ ٱلۡإِیمَـٰنُ فِی قُلُوبِكُمۡۖ وَإِن تُطِیعُوا۟ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ لَا یَلِتۡكُم مِّنۡ أَعۡمَـٰلِكُمۡ شَیۡـًٔاۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورࣱ رَّحِیمٌ

Qaalatil a'raabu aamannaa, qul lam tu' minuu wa laaking quuluu aslamnaa wa lammaa yadkhulil iimaanu fii quluubikum, wa in tuthii'ullaaha wa rasaalahuu laa yalitkum min a'maalikum syai aa, innallaaha ghafuurur rahiim.

Baca juga: Tafsir Al-Baqarah Ayat 45: Minta Tolong dengan Sabar dan Salat

Orang-orang Arab Badui berkata, "Kami telah beriman." Katakanlah kepada mereka, "Kalian belum beriman, tetapi katakanlah, 'Kami telah tunduk,' karena keimanan belum masuk ke dalam hatimu. Dan jika kalian taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikit pun pahala amal kalian, sungguh Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." 

Pernyataan saya mukmin

Menurut Asyari, ayat itu menjelaskan bahwa sekadar perkataan, "Saya mukmin," tidak cukup untuk seseorang disebut sebagai seorang mukmin. Namun, keimanan juga harus masuk dalam hati.

Baca juga: Tafsir Al-Baqarah Ayat 62 tentang Yahudi, Nasrani, dan Shabi'in

Ayat tersebut terkait dengan Bani Asad. Mereka menyatakan diri beriman kepada Rasulullah dengan lisannya pada musim paceklik untuk mencari sedekah pada umat Islam, tetapi hati mereka tidak beriman kepada Rasulullah.

Ayat di atas membuka kedok Bani Asad. Dengan turunnya ayat ini Rasulullah menjadi tahu hakikat mereka, karena sebelumnya Rasulullah tidak mengetahui hakikat dari mereka. Allah membantah mereka bahwa iman bukan sekadar ucapan tetapi iman juga harus masuk dalam hati. 

Baca juga: Tafsir Surat Al-Ma'idah Ayat 35 tentang Wasilah dan Tawasul

Karena itu, lafaz اسلمنا dalam ayat ini bukan berarti, "Kami telah beragama Islam," tetapi maknanya ialah استسلمنا atau kami menyerah dan tunduk (karena terpaksa).

Lafaz اسلمنا dalam ayat tersebut harus dimaknai secara bahasa. Jika tidak, akan mengindikasikan bahwa iman dan Islam berbeda. 

Baca juga: Tafsir At-Taubah Ayat 51 tentang Ketetapan Allah dan Tawakal

Padahal iman dan Islam ialah dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Islam ialah iman dan iman ialah Islam. Mukmin itu muslim dan muslim itu mukmin. Tidak ada seorang mukmin tetapi tidak muslim atau sebaliknya.

Waspadalah terhadap sebagian kelompok yang berdasarkan ayat tersebut lantas membedakan antara Islam dan iman. Karenanya, sebagian mereka menyebut orang-orang Islam yang bertawasul dengan nabi atau wali sebagai muslim tetapi bukan mukmin.

Pengertian iman dan Islam

Secara bahasa iman ialah التصديق atau membenarkan. Sedangkan secara istilah, iman ialah membenarkan ajaran yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Baca juga: Tafsir Ar-Ra'd Ayat 11: Hubungan Nikmat Allah dengan Kemaksiatan

Islam secara bahasa ialah الاستسلام والانقياد atau menerima, pasrah, dan tunduk. Sedangkan secara istilah Islam adalah tunduk terhadap ajaran yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. 

Al-Imam Abu-Hanifah radliyallahu anhu berkata:

لا يكون إيمان بلا اسلام ولا اسلام بلا إيمان فهما كالظهر مع البطن

Tidak ada iman tanpa Islam dan tidak ada Islam tanpa iman. Keduanya seperti punggung dan perut.

Baca juga: Tafsir An-Nisa Ayat 79 tentang Kenikmatan dan Musibah

Allah ta'ala berfirman dalam Surat Adz-Dzariyat ayat 35-36:

فَأَخۡرَجۡنَا مَن كَانَ فِیهَا مِنَ ٱلۡمُؤۡمِنِینَ ۝  فَمَا وَجَدۡنَا فِیهَا غَیۡرَ بَیۡتࣲ مِّنَ ٱلۡمُسۡلِمِینَ

Lalu Kami keluarkan orang-orang yang beriman yang berada di dalamnya (negeri kaum Luth) itu. Karenanya, Kami tidak mendapati di dalamnya (negeri itu), kecuali satu rumah dari muslim.

Baca juga: Tafsir Al-Fatihah Ayat 5 terkait Ibadah dan Meminta Pertolongan

Dalam ayat ini Allah menyifati kaum Nabi Luth yang beriman dengan dua sebutan sekaligus, yaitu mukmin dan muslim. Ini membuktikan bahwa iman dan Islam bagaikan dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan.

Demikian penjelasan atau tafsir Al-Qur'an terkait Surat Al-Hujurat ayat 14 tentang iman dan Islam. Semoga dapat dipahami. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu
Berita Lainnya