Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DALAM banyak terjemahan Al-Qur'an pada Surat Qaf ayat 16 diyatakan bahwa Allah subhanahu wa ta'ala lebih dekat kepada manusia daripada urat lehernya sendiri. Secara akal, mustahil memahami ayat itu secara hakiki. Namun ada makna kiasan dalam ayat tersebut karena tergolong ayat mutasyabihat.
Bagaimana penjelasan atau tafsir Surat Qaf ayat 16 terkait Allah lebih dekat kepada manusia daripada urat lehernya sendiri? Berikut pemaparan Kiai Asyari Masduki dari LDNU PC Kediri, Jawa Timur.
وَلَقَدۡ خَلَقۡنَا ٱلۡإِنسَـٰنَ وَنَعۡلَمُ مَا تُوَسۡوِسُ بِهِۦ نَفۡسُهُۥۖ وَنَحۡنُ أَقۡرَبُ إِلَیۡهِ مِنۡ حَبۡلِ ٱلۡوَرِیدِ
Wa laqad khalaqnal insaana wa na'lamu maa tuwaswisu bihii nafsuh wa naḥnu aqrabu ilaihi min ḥablil-wariid.
Baca juga: Tafsir Al-Baqarah Ayat 186 tentang Takwil Kedekatan Allah
Dan Kami benar-benar telah menciptakan manusia dan Kami mengetahui yang dibisikkan oleh hatinya serta Kami lebih mengetahui manusia daripada manusia itu sendiri.
وَلَقَدۡ خَلَقۡنَا ٱلۡإِنسَـٰنَ وَنَعۡلَمُ مَا تُوَسۡوِسُ بِهِۦ نَفۡسُهُ
Dan Kami benar-benar telah menciptakan manusia dan Kami mengetahui yang dibisikkan oleh hatinya.
Baca juga: Tafsir An-Nisa' Ayat 56 tentang Siksa Neraka pada Tubuh
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah ialah pencipta manusia. Ini berarti Allah yang telah mengadakan manusia dari tidak ada menjadi ada.
Karena itu, Allah mengetahui keadaan manusia secara terperinci, termasuk segala yang terbersit dalam hati manusia. Allah mengetahui keyakinan yang ada dalam hati manusia, baik berkeyakinan yang lurus maupun kufur.
Baca juga: Tafsir Al-Qashash 88 Menyembah Allah yang tidak Pernah Hancur
Allah mengetahui niat yang ada dalam hati manusia ketika dia beramal kebaikan, baik dengan ikhlas karena Allah atau riya' (untuk mencari pujian manusia).
وَنَحۡنُ أَقۡرَبُ إِلَیۡهِ مِنۡ حَبۡلِ ٱلۡوَرِیدِ
Serta Kami lebih mengetahui manusia daripada manusia itu sendiri.
Tafsir Al-Baqarah Ayat 115: Timur dan Barat Ciptaan Allah
"Ayat ini tergolong sebagai ayat mutasyabihat. Makna zahirnya mengindikasikan seakan-akan Allah bertempat di urat leher manusia," ujar Asyari.
Makna seperti itu bertentangan dengan makna ayat muhkamat yang menegaskan bahwa Allah tidak serupa dengan makhluk, sehingga Dia ada tanpa tempat. Ini tertuang dalam Surat As-Syura ayat 11.
Baca juga: Surat Al-Fatihah, Nama-Namanya, dan Keutamaan
Para ulama menakwilkan ayat di atas dengan أقرب بالعلم atau lebih dekat pada manusia dari segi ilmu/pengetahuan. Jadi, makna ayat di atas, "Kami (Allah) lebih mengetahui tentang diri manusia dari pada manusia itu sendiri."
Makna seperti itu selaras dengan ayat sebelumnya menegaskan bahwa Allah mengetahui semua yang terbersit dalam hati manusia. Manusia mengetahui bahwa pada dirinya ada ruh, tetapi manusia tidak mengetahui hakikat ruh yang ada pada dirinya. Allah mengetahui hakikat ruh manusia, karena Dia yang telah menciptakannya.
Baca juga: Tafsir Surat Al-Mu'minun Ayat 16 tentang Hari Kebangkitan
Manusia mengetahui bahwa dalam dirinya ada piranti-piranti sehingga makanan dan minuman yang dia konsumsi dapat berubah menjadi daging, tulang, darah, dan sisanya dibuang melalui dua jalan (kubul dan dubur). Namun, manusia tidak mengetahui hakikat dari piranti-piranti tersebut dan kinerjanya. Allah mengetahui hakikat dari piranti-piranti tersebut secara rinci, karena Dia yang menciptakannya.
Manusia mengetahui bahwa dirinya memiliki rambut, tetapi dia tidak mengetahui jumlah rambut yang dia miliki. Allah mengetahui jumlah rambut manusia secara rinci, karena Dia yang telah menciptakannya.
Baca juga: Tafsir Surat Ghafir atau Al-Mu'min Ayat 46 tentang Azab Kubur
Ketika manusia berbicara, dia mengetahui bahwa dirinya telah berbicara, tetapi dia tidak mengetahui banyak huruf atau kata yang telah dia ucapkan. Namun, Allah mengetahui jumlah huruf, kata, dan kalimat yang telah diucapkan oleh manusia, karena Allah yang menciptakan perbuatan berbicara pada manusia.
Demikianlah makna dari Allah dekat dengan kita, bahkan lebih dekat daripada urat leher kita sendiri. Maknanya bukan hakiki tetapi kiasan bahwa yang dekat itu ialah ilmu atau pengetahuan atau pengawasan Allah kepada setiap makhluk. Semoga bermanfaat. (Z-2)
Allah SWT ialah Allah yang Maha Sempurna yang memiliki sifat-sifat yang tidak terbatas. Hal tersebut tersirat dalam sabda Nabi Muhammad SAW dalam hadis riwayat Ahmad.
Lantas bagaimanakah pandangan para ulama ahlussunnah waljamaah terkait sifat istawa Allah? Berikut penjelasannya disampaikan oleh Kiai Asyari Masduki dari LDNU PC Kediri, Jawa Timur.
Berikut kumpulan dalil Allah ada tanpa tempat dari Al-Qur'an, hadis Nabi Muhammad shallalaahu alaihi wasallam, dan ijmak (ketetapan) ulama mulai dari abad pertama.
Bagaimana bunyi Surat Al-Ikhlas dalam bahasa Arab, Latin, terjemahnya, arti per kata, serta penyebab turun, tafsir dan keutamaannya? Berikut penjelasan rincinya.
Bagaimana penjelasan atau tafsir Surat Adz-Dzariyat ayat 47 tentang Allah yang tidak memiliki anggota badan seperti tangan dan sebagainya?
Bagaimanakah tafsir atau penjelasan Allah Maha Kaya dari alam semesta seperti dalam Surat Ali 'Imran ayat 97? Berikut pemaparannya.
Suryan meneliti fenomenologi dari sebuah rumah tahfiz di Yayasan Al-Qur’an Lima Benua.
Siapa sangka, ternyata RA Kartini haus dengan ilmu agama Islam, khususnya tentang tafsir Al-Qur'an. Kartini merupakan salah satu murid Kiai Sholeh Darat yang terkenal.
Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya.
Bagaimana penjelasan tentang Baitullah yang terdapat di Surat Al-Baqarah ayat 125? Berikut tafsir Al-Qur'an surat tersebut oleh Kiai Asyari Masduki dari LDNU PC Kediri, Jawa Timur.
Meski Al-Fatihah surat yang pendek nan ringkas, akan tetapi mencakup makna Al-Qur'an yang agung dan tujuan dasarnya secara global. Apa saja kandungan dalam surat Al-Fatihah?
Disampaikan bahwa umat manusia masih satu agama sejak Nabi Adam AS hingga Nabi Idris AS. Kondisi umat yang satu itu diterangkan dalam tafsir Surat Al-Baqarah ayat 213.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved