Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BADAN Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebut masyarakat perlu waspada akan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa waktu ke depan. Ancaman cuaca ekstrem tersebut terjadi akibat beberapa fenomena iklim global. Salah satunya pemanasan atau kenaikan suhu di Laut Cina Selatan.
“Kombinasi antara pemanasan Laut Cina Selatan dan awan-awan tinggi di udara Sumatra dan Borneo dapat menjalarkan cuaca ekstrem sporadis di berbagai lokasi barat Indonesia,” kata Peneliti Klimatologi Pusat Iklim dan Atmosfer Brin Erma Yulihastin dalam acara bertajuk Memahami Cuaca Laut Ekstrem di Benua Maritim Indonesia, Rabu (15/11).
Menurut Erma, hujan yang turun di berbagai wilayah Indonesia saat ini bukan menandakan masuknya musim penghujan, melainkan adanya anomali suhu di Laut Cina Selatan yang dapat memodulasi hujan. Beberapa wilayah yang terdampak di antaranya Sumatra, Kalimantan, dan Jawa bagian barat.
Baca juga: Cuaca Ekstrem Dominasi Bencana di Kota Sukabumi
“Ini adalah hujan-hujan sporadis yang belum bisa kita katakan sebagai musim hujan, karena angin secara umum masih angin timuran,” tuturnya.
Berdasarkan pengamatannya, cuaca ekstrem di berbagai wilayah juga disebabkan karena terbentuknya high cloud atau awan dingin. Umumnya, awan itu terbentuk ketika musim kemarau. Namun, karena adanya el nino, awan itu terbentuk saat ini.
Dengan adanya awan dingin dan penguapan di Laut Cina Selatan, terjadilah pencairan yang cepat dan menimbulkan cuaca ekstrem seperti hujan es.
Baca jugag: Jawa Barat bakal Terus Diguyur Hujan Seminggu Ini, BMKG: Waspada!
Untuk itu, Erma meminta kepada semua pihak untuk melakukan mitigasi. Dalam hal pemerintah dan lembaga, ia meminta agar BMKG dan BNPB agar terus bekoordinasi untuk memberikan peringatan dini pada pemerintah daerah dan masyarakat terkait dengan adanya potensi cuaca ekstrem.
Selain itu, masyarakat juga harus meningkatkan intuisinya terkait dengan cuaca ekstrem. Salah satu hal yang bisa dilakukan ialah dengan mengamati kondisi awan di pagi hari. Umumnya, munculnya cuaca ekstrem ditandai dengan adanya awan altokumulus, kumulonimbus dan awan stratocumulus.
“Kalau ada tiga awan itu ditambah dengan awan nimbostratus, ini kemungkinan ekstremnya tinggi di hari itu, bisa enam jam kemudian atau bisa di seore hari,” kata Erma.
(Z-9)
Gelombang panas melanda Paris saat penyelenggaraan Olimpiade 2024 berlangsung. Atlet-atlet yang berlaga bahkan ada yang mengenakan rompi es.
Gelombang panas dengan suhu mencapai 35 derajat Celsius atau lebih telah tiba di Jepang, meningkatkan konsumsi pada beberapa produk seperti semangka, es krim, dan minuman.
FENOMENA Pulau Panas Perkotaan (Urban Heat Island atau UHI) semakin menjadi perhatian serius di berbagai kota besar di Indonesia. Kota-kota seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan
BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan fenomena meningkatnya suhu pada wilayah perkotaan yang dikenal sebagai Urban Heat Island (UHI) harus ditangani.
Mengisi liburan dengan mendaki tentunya menyenangkan, tapi waspada suhu panas yang berisiko bagi tubuh.
GELOMBANG panas yang tak henti-hentinya melanda India utara telah menewaskan sedikitnya 52 orang di New Delhi. Times of India melaporkan hal itu pada Kamis, 20 Juni 2024.
Suhu baru tertinggi yang tercatat sebesar 17,09 derajat Celcius, sedikit melampaui rekor sebelumnya sebesar 17,08 derajat Celcius yang terjadi pada 6 Juli 2023.
ESKALASI harga pangan pada pertengahan 2024 sebenarnya ialah peristiwa siklikal biasa.
Suhu rata-rata global pada Februari 2024 melebihi ambang batas kenaikan suhu bumi 1,5 derajat celsius yang seharusnya boleh dicapai pada 2030.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar kegiatan talkshow bertajuk Green Ramadan di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta pada Selasa (2/4) dan Kamis (4/4) kemarin.
WORLD Meteorological Organization (WMO) melaporkan bahwa rata-rata suhu bumi pada 2023 meningkat 1,45 derajat celcius dibanding era praindustri.
Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan laporan itu menunjukkan planet (Bumi) berada di ambang kehancuran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved