Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEGIATAN yang kita lakukan tak jarang membuat kita terluka. Luka dapat timbul dan membuat kita terasa tidak nyaman.
Dalam aktivitas sehari-hari, kita sudah terbiasa untuk merawat luka kecil. Umumnya, hanya menggunakan cairan antiseptik atau plester kecil saja untuk merawatnya. Namun, bagaimana jika kita mendapatkan luka besar?
Menurut dr.Vivi Mamonto yang dikenal sebagai Tiktoker dan kreator konten, ada bahaya dalam luka yang besar. Karena itu, luka yang besar harus lebih diperhatikan dalam merawatnya.
Baca juga: Begini Cara Tangani Luka Terbuka dengan Tepat
"Kalau luka besar tidak dirawat dengan tepat dapat menyebabkan anak rentan terhadap infeksi dan yang kedua berisiko menghambat pertumbuhan anak," ujarnya melalui akun TikTok @dr.vivimamonto, dikutip Selasa (14/11).
"Karena proses penyembuhan luka yang besar sering melibatkan pembentukan jaringan parut, yang dapat menghambat pertumbuhan tulang dan sendi," ujarnya.
Butuh Plester Tepat untuk Melindunginya
"Jadi butuh plester yang tepat untuk melindunginya, luka terlindungi, anak tumbuh sehat, don’t worry," imbuhnya.
Luka besar sendiri, menurur dr.Vivi, jarang sekali dibicarakan. Sehingga, orang kurang menyadari betapa bahayanya jika tak ditangani dengan baik dan tepat.
Luka besar dapat terjadi pada berbagai bagian tubuh seperti di lengan, perut, betis, hingga paha.
Umumnya, luka besar terjadi karena aktivitas dengan intensitas tinggi seperti mendaki gunung, bersepeda, ataupun peristiwa lainnya seperti kecelakaan, ataupun operasi besar (caesar, jantung, dll). Jika tidak dirawat dengan baik, tidak menutup kemungkinan bahwa akan terjadi infeksi.
Baca juga: Meccaya Hadirkan Sarijel dan Lukajel untuk Perlindungan Terhadap Luka
Lantas, bagaimana cara menghadapi luka besar agar tertangani dengan tepat dan tidak menyebabkan risiko infeksi akan luka tersebut?
Luka besar yang terjadi akibat kecelakaan, perlu ditekan terlebih dahulu selama 10-20 menit. Hal tersebut dilakukan agar pendarahan bisa berhenti sepenuhnya dan dapat melanjutkan penanganan selanjutnya. Namun, sebagai catatan, bahwa luka pasca operasi tidak perlu ditekan.
Lalu, setelah pendarahan sudah berhenti, alangkah baiknya dilakukan pembersihan dengan menggunakan air mengalir ataupun kasa steril agar luka dan area sekitar luka dapat bersih.
"Kemudian, membersihkan luka merupakan langkah pertama penyembuhan yang optimal. Maka dari itu penting juga untuk menggunakan antiseptik, seperti Hansaplast antiseptik pembersih luka untuk mencegah infeksinya," terang dr.Vivi.
Baca juga: Luka Terbuka Ternyata tidak Perlu Ditutup Selama 24 Jam
Langkah terakhir, lindungi luka besar dengan plester yang bisa menutupi luka besarmu dengan baik dan rapat, lebih baik lagi jika plester yang dipakai memiliki fitur anti air dan juga bisa menyesuaikan dengan kondisi kulit.
"Salah satu plester yang bisa dipakai yaitu Hansaplast plester luka XL dengan 2 varian yaitu Hansaplast Sensitive XL dan Aqua Protect XL," jelas Vivi..
"Salah satu keunggulan dari Hansaplast Plester Luka XL adalah kemudahan dalam merawat luka, karena tidak perlu menutup dengan perban yang memakan waktu," jelasnya.
Lebih lanjut, melalui akun Instagram-nya, @Hansaplast_ID membagikan cerita dari orang-orang yang sudah #BukaCeritaTutupLuka bersama varian Hansaplast XL. Mulai dari perenang, ibu setelah operasi caesar, hingga orangtua yang baru saja selesai operasi besar. (RO/S-4)
Terlepas dari kemajuan dalam sektor kesehatan, masalah over treatment atau perawatan berlebihan tetap menjadi isu signifikan di Indonesia.
Kebotakan merupakan masalah yang dapat dialami oleh pria dan wanita, dan penting untuk mengetahui cara-cara meminimalkannya.
Infeksi cacing parasit dapat terjadi di dalam atau di luar tubuh manusia, menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Ini obat untuk mengatasinya.
Ada berbagai penyebab sakit perut pada anak, mulai dari gangguan pencernaan hingga stres atau pola makan yang tidak sehat. Ini cara mengatasinya dengan pengobatan alami.
EDUKASI dan sosialisasi tentang bahaya tuberkulosis (TB) harus dilakukan secara massif. Ini dilakukan agar masyarakat memahami dan peduli dengan pencegahan dan pengobatan TB.
Penularan Tuberkulosis (Tb) masih tinggi dengan 282.281 kasus dilaporkan hingga Juni 2024. Angka ini menunjukkan peningkatan notifikasi kasus sejak 2021.
BANYAK kasus polio yang gejalanya sangat ringan. Bahkan ada yang tidak bergejala sama sekali, sehingga seseorang tidak sadar bahwa dirinya berisiko menularkan virus tersebut ke orang lain.
KEINGINAN untuk memperoleh uang dan kesenangan segera mendorong orang mengakses layanan peminjaman uang dan judi online.
ORANG yang mengalami kecanduan judi online bisa diberikan tata laksana awal secara komprehensif dan pencegahan untuk kekambuhannya.
Ikatan Dokter Indonesia mengeluhkan target Satuan Kredit Profesi (SKP) yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.
Rumah Sakit Al Awda di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah menyatakan tim dokter mereka berhasil menyelamatkan bayi dari rahim ibu yang terbunuh, Sabtu (20/7).
OTC atau over-the-counter artinya diijual bebas, atau masyarakat biasa menyebutnya obat warung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved