Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
INDONESIA masih terus menghadapi persoalan sampah yang seakan-akan tak pernah ada habisnya. Secara global, penanganan limbah kerap disorot sebagai salah satu yang terburuk di dunia. Data terbaru dari Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) mencatat Indonesia merupakan negara penghasil sampah plastik terbesar kedua di dunia.
Setiap tahun, sebanyak 3,2 juta ton sampah plastik tidak terkelola dengan baik. Lebih buruk lagi, sebanyak 1,29 juta ton dari sampah itu harus berakhir begitu saja di perairan laut. Hal itu memantik PT. Sinar Sosro sebagai salah satu produsen minuman, kembali melanjutkan program gerakan pengelolaan sampah dengan tajuk “Dauri”
“Ini merupakan suatu gerakan yang didasari oleh pilar perusahaan kami sebagai produsen untuk menjadi ‘the good beverage company’ dalam rangka membangkitkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat agar lebih sadar dan memahami bahwa sampah itu sangat bernilai dan harus dipilah untuk membantu pelestarian alami,” ungkap Chief Marketing Officer PT Sinar Sosro, Sabrina Kharisanti di kawasan Ancol, Jakarta pada Jumat (11/10).
Baca juga: Daur Ulang Kemasan Pocky Semarakkan Kegiatan Car Free Day di Jakarta
Pada peluncuran program Sosro Dauri: Daur Untuk Negeri bertajuk “Pahlawan Untuk Lingkungan” itu, Sosro bekerja sama dengan Ancol sebagai kawasan wisata laut dan Tetra Pak sebagai perusahaan daur ulang sampah dalam mendukung pengurangan sampah nasional sebesar 30% pada tahun 2025.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Operasional PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. Eddy Prastiyo menjelaskan telah terjadi perubahan perilaku pada Gen Z terkait minat beli terhadap produk yang berkelanjutan, sehingga penting bagi produsen untuk memperhatikan isu keberlanjutan pada produknya.
“Secara trend kedepan, kepedulian generasi Z terhadap lingkungan jauh lebih tinggi. Mereka tertarik membeli atau menggunakan jasa produk sebuah produsen yang peduli terhadap lingkungan. Walaupun harus membayar agak mahal, mereka akan memilih produk yang lebih sustain,” ungkapnya.
Sejalan dengan semakin tingginya kesadaran Gen Z terhadap lingkungan, Eddy menjelaskan kawasan wisata Ancol telah memberlakukan aturan ketat terkait penggunaan plastik sekali pakai dan menerapkan pemilahan sampah dengan menyediakan jenis tempat sampah pilah.
“Dauri ini menjadi komitmen kami untuk melestarikan lingkungan. Di ancol sudah membebaskan styrofoam, tidak lagi menggunakan sedotan sekali pakai, bahkan semua kemasan kita ganti lebih sustainable. Dari sisi pemilahan sampah, kita telah menyediakan sekitar 1.000 tong sampah pilah ukuran 120 liter yang tersebar di kawasan Ancol dari area pantai hingga ke dalam-dalamnya,” kata Eddy.
Eddy menjelaskan jumlah kuantitas sampah yang dihasilkan dari pengunjung Ancol, ternyata lebih banyak terdapat di kawasan rekreasi dibandingkan dengan kawasan pinggir pantai. Hal ini menjadi dasar bagi pihak Ancol untuk terus menambah sarana tempat sampah.
“Sampah di kawasan pinggir pantai ternyata jumlahnya tak sebanyak dengan yang ada di tempat-tempat rekreasi. Perputaran produk sekali pakai tidak hanya di pantai tapi juga di dunia fantasi. Karena itu kami coba tempatkan sarana pembuangan sampah lebih banyak di unit rekreasi daripada di pantai. Hal ini untuk menciptakan kawasan yang berkelanjutan,” jelasnya.
Sementara itu, Sustainability Associate dari PT Tetra Pak Indonesia Fatma Nur Rosana mengatakan bahwa idealnya, pengelolaan sampah tidak hanya dibebankan kepada masyarakat di hilir untuk mengolah sampah rumah tangga, tapi pemerintah harus menekan di bagian hulu, yakni pihak industri/produsen agar penggunaan plastik menjadi berkurang demi mencapai Indonesia Nol Sampah 2030.
“Tidak hanya menghimbau masyarakat untuk memilah jenis sampah dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, namun juga mendorong produsen untuk terlibat aktif dalam memastikan produk kemasannya ramah lingkungan. Gerakan Dauri ini menjadi salah satu cara untuk untuk meningkatkan kesadaran berbagai pihak yang melibatkan produsen dan masyarakat agar sejalan dengan target pemerintah untuk mengurangi 30% sampah 10 tahun mendatang,” tuturnya.
Hal itu sejalan dengan peta jalan pengurangan sampah oleh produsen yang tertuang dalam Peraturan Menteri LHK Nomor 75 Tahun 2019. Aturan tersebut memberi mandat agar para produsen secara aktif terlibat dalam upaya mengurangi sampah selama 10 tahun dengan target sebesar 30 persen.
Menurut Fatma, pemerintah dan produsen perlu mengajak dan memberdayakan aktor yang berada pada posisi ‘value chance’ untuk mempercepat pengurangan sampah. Selain itu, dibutuhkan peran penting anak muda dalam menumbuhkan kesadaran untuk menjaga lingkungan.
“Kita sudah bekerjasama dengan 300 bank sampah unit di Indonesia dan bekerjasama dengan 6 aggregator mitra seperti bank sampah induk, NGO dan perusahaan yg bergerak di bidang sampah. Kita melibatkan 500 aktor yang berada di jaringan daur ulang untuk terus memperluas jaringan untuk pengumpulan dan mitra pendaur tidak hanya di Jawa dan Bali,” ungkapnya. (H-2)
Wirausaha kecil dan menengah terus didukung untuk mengembangkan bisnis mereka secara berkelanjutan yaitu dengan turut mengurangi kemiskinan dan polusi plastik di Indonesia.
Sampah rumah tangga itu diletakkan di bahu jalan hingga menggunung. Bau busuk sampah langsung menyeruak di sekitar lokasi tersebut.
Amorepacific berkomitmen dan merasa bertanggung jawab atas dampak plastik terhadap lingkungan.
Pada 2023, Indonesia berhasil mengurangi sampah plastik yang berakhir di laut dari 615.674 ton pada 2018 menjadi 359.061 ton, atau turun signifikan sebesar 41,68%.
Upaya tampil glowing idealnya disertai dengan langkah-langkah menjaga kelestarian bumi. Berikut kiat untuk mewujudkannya.
Pada 2019 lahirlah Biopac sebagai produk kemasan berbasis rumput laut yang dapat digunakan untuk berbelanja, bungkus makanan, dan berbagai kegunaan lainnya.
TEPI jalan Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) tak terlepas dari persoalan sampah. Kondisi sampah ini terus jadi sorotan. Sebab warga masih saja membuang sampah sembarangan di tepi jalan.
Korea Utara baru saja meluncurkan sekitar 500 balon berisi kertas bekas dan plastik, termasuk beberapa yang jatuh di kompleks kantor kepresidenan Korea Selatan.
Komitmen dalam pengurangan sampah merupakan langkah penting dalam menangani permasalahan sampah, dan sinergi dalam pelaksanaannya sangat diperlukan.
Hal Itu diketahui setelah IWP melakukan studi yang didanai oleh Food and Agriculture Organization (FAO) atau organisasi khusus bentukan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di tahun 2021.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved