Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Kesehatan Fisik Pengaruhi Kemampuan Seksual Pria

Ardi Teristi Hardi
26/10/2023 21:05
Kesehatan Fisik Pengaruhi Kemampuan Seksual Pria
Ilustrasi(Freepik)

KESEHATAN fisik pria sangat memengaruhi kondisi sistem reproduksi. Hal itu seperti ditunjukkan pada penelitian yang dilakukan di Choy & Einsberg pada 2020 di Jepang.

Kondisi tersebut ditemukan pada pria dengan gangguan sperma yang ternyata mempunyai masalah kesehatan, seperti penyakit jantung pembuluh darah dan hiperlipidiemia yang lebih banyak.

Hal itu diungkapkan pakar andrologi dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM Dicky Moch Rizal dalam pidato pengukuhan Guru Besar Bidang Ilmu Fisiologi di Balai Senat UGM, Kamis (26/10).

Baca juga : Indonesia Berpotensi alami Tsunami Penyakit Akbat Gangguan Metabolisme

Selain di Jepang, Dicky juga mengungkap hasil penelitian lain di Denmark. Dalam riset itu disebutkan bahwa pria yang sering dirawat di rumah sakit mempunyai kecenderungan gangguan sperma.

"Baik produksi maupun kualitasnya," imbuhnya.

Studi terdahulu di Amerika Serikat mengatakan, kematian pada pria dengan gangguan produksi dan kualitas sperma lebih tinggi dibanding yang normal tanpa melihat jenis penyakit sebagai sebab kematiannya.

Baca juga : Diabetes Melitus dan Obesitas Faktor Risiko Perberat Covid-19

 

Ada beragam kondisi pembentukan sperma

Infografis. (Sumber: Media Indonesia)

 

Baca juga : Disebut Silent Killer, Waspadai 2 Jenis Penyakit Tidak Menular Ini

Dalam pidato berjudul Fisiologi Sistem Reproduksi Sebagai Jendela Informasi Kesehatan Pria, Dicky menyampaikan, terdapat beragam kondisi yang memengaruhi fisiologi pembentukan sperma. 

Salah satunya, pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu mengakibatkan banyak terjadi kasus gangguan sperma baik penurunan produksi ataupun kerusakan sperma.

Selain itu, peningkatan kasus tuberkulosis juga memunculkan kekhawatiran terjadinya peningkatan kasus tuberkulosis yang menyerang organ di luar paru, yaitu testis dan epididymis. Lalu, peningkatan suhu sperma karena demam tubuh/varikokel, paparan api kompor, mesin, dan alat las.

Baca juga : Orangtua Diingatkan Pastikan Anak tidak Alami Obesitas

"Perubahan gaya hidup, lanjutnya, dapat memunculkan berbagai  macam persoalah  kesehatan termasuk  juga terjadinya gangguan produksi sperma," kata dia. 

Misalnya, kebiasaan merokok akan menyebabkan kerusakan jaringan testis, kebiasaan minum alkohol, gangguan tidur, olahraga berlebihan dapat memberikan dampak negatif terhadap fungsi testis baik produksi sperma maupun melalui gangguan hormon reproduksi.

 

Baca juga : Manfaat Madu Hutan untuk Kesehatan, Bisa Kurangi Resiko Terkena Penyakit Jantung

Diabetes dan obesitas mengubah fisiologi testis

Dicky menambahkan perubahan pola makan yang berakibat pada terjadinya gangguan metabolisme berupa diabetes mellitus dan obesitas mengakibatkan terganggunya fisiologi testis. 

Sebagai akibat dari kondisi ini, produksi sperma akan mengalami penurunan dan kerusakan. Kondisi tersebut juga dapat 
menyebabkan penurunan pada kadar hormon testosterone.

"Kondisi  ini  dapat diperberat dengan adanya perilaku sedenter seperti kurangnya olah raga, merokok, stres, dan kebiasaan minum alkohol," kata dia. 

Baca juga : Cukai pada Minuman Berpemanis Bisa Cegah Potensi Kematian Akibat Diabetes Tipe 2

Pada kondisi diabetes dan obesitas, kerusakan sperma atau fragmentasi DNA sperma dapat meningkat.

Untuk menunjang perbaikan fungsi testis, termasuk spermatogenesis, kegiatan yang bisa dilakukan adalah melalui pendekatan fisiologi untuk melakukan aktivitas fisik, memerbaiki Body Mass Index (BMI), manajemen stres, serta mengelola gangguan metabolisme.

 

Baca juga : Ini Tips Latihan Fisik Bagi Pasien Diabetes dengan Obesitas

4 penyebab gangguan fungsi seksual

Dicky juga mengungkap penyebab-penyebab gangguan fungsi seksual. Beberapa gangguan fungsi seksual yang sering dijumpai antara lain gangguan libido, disfungsi ereksi, difungsi ejakulasi, dan anorgasmia.

Gangguan fisiologi ereksi berasal dari terganggunya fungsi pembuluh darah, gangguan keseimbangan hormon, gangguan saraf, dan efek samping obat-obatan. Gangguan fisiologi ereksi umumnya disebabkan oleh problem di sistem organ lain.

Misalnya, diabetes mellitus menyebabkan gangguan fungsi ereksi dengan merusak endotel pembuluh darah yang bertugas menghasilkan nitrik oksida serta sering disertai dengan penurunan hormon testosteron. Lalu obat-obatan  hipertensi dapat menyebabkan  disfungsi   ereksi   karena penurunan aliran darah ke penis.

Baca juga : Ini Sebabnya Camilan Larut Malam Tidak Baik Bagi Kesehatan

Kondisi   obesitas   juga dapat  menyebabkan  terjadinya  hipogonadisme yang berujung pada gangguan fungsi ereksi. Gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok dapat menggangu fungsi ereksi karena disfungsi endotel.

 

Gangguan hormon berdampak pada kemampuan ereksi

Ia juga menyebut, perilaku sedenter,  olahraga  berlebihan,  alkoholisme, dan narkoba menyebabkan gangguan hormon. Kondisi depresi dan obat-obatan yang digunakan juga dapat menyebabkan gangguan fungsi ereksi.

Baca juga : Ingin Bahagia? Pastikan Waktu Tidur Mencukupi

"Gangguan fungsi seksual lainnya adalah gangguan ejakulasi," papar dia. 

Dari sejumlah studi terdahulu, penggunaan obat- obatan medis seperti efedrin atau simpatomimetik juga dapat  menyebabkan  ejakulasi dini.

Dicky mengatakan, kondisi fisiologis dari sistem reproduksi sangat diperlukan dalam menjalankan aktivita spembentukan sperma, produksi testosteron, dan seksualitas. Penurunan produksi testosteron dapat menyebabkan tergangguanya kesehatan pria karena fungsi testosteron banyak mempengaruhi kerja dari sistem  organ  yang  lain.

Baca juga : Deteksi Faktor Risiko Penyakit Jantung sebagai Antisipasi Infeksi Covid-19

"Problem  sistem  reproduksi pria banyak diakibatkan oleh gangguan fungsi sistem organ lain sehingga adanya gangguan fisiologi sistem reproduksi dapat menjadi informasi kondisi kesehatan pria secara umum," tandasnya. (Z-4)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya