Keluarga Sehat Tingkatkan Kualitas SDM

PROGRAM keluarga sehat dapat merealisasikan gagasan Nawa Cita Presiden Joko Widodo yakni kualitas hidup manusia Indonesia yang meningkat. Itu sangat penting karena program yang menggunakan pendekatan keluarga itu bisa mengubah perilaku keluarga dan masyarakat agar mengenal diri atas risiko penyakit yang dimiliki.

‘’Melalui pendekatan keluarga, juga dapat meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan yang lebih komprehensif,’’ tutur Menteri Kesehatan Nila F Moeloek di Jakarta, Jumat (12/8).

Nila menyampaikan pendekatan keluarga dalam program keluarga sehat itu dilakukan dengan cara pendekatan pelayanan terintegrasi antara upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya kesehatan masyarakat (UKM) oleh Puskemas. ‘’Karena itulah, perlu ada pembinaan juga pada Puskesmas.’’ Pembinaan itu misalnya tertuju pada persiapan datadata yang berbasis keluarga di wilayah kerja dan pelayanan atau treatment sesuai dengan permasalahan kesehatan berbasis pada keluarga untuk memperkuat akses sistem kesehatan. Selain itu, lanjut Nila, perlu juga dilakukan sejumlah langkah, antara lain penguatan regulasi, serta manajemen dan struktur or ganisasi untuk mendukung kebijakan tersebut.

Nila menjelaskan program keluarga sehat melalui Puskemas itu menyasar keluarga karena kelompok tersebut ialah unit terkecil dari masyarakat.

Keluarga merupakan kelompok yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. `'Karena itu, kesehatan anggota keluarga bisa mem pengaruhi kondisi kesehatan anggota keluarga lainnya,'' tutur dia.

Untuk itu, terang Menkes, agar program keluarga sehat dapat optimal, Kemenkes bakal menjalankan pendekatan keluarga dengan cara promotif, preventif, dan penguatan upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM).

`'Ini antara lain dilakukan dengan kunjungan rumah secara aktif untuk peningkatan outreach dan total coverage. Juga, pendekatan pelayanan kesehatan melalui siklus kehidupan (life cycle approach),'' kata dia.

Bertahap
Nila menyampaikan program keluarga sehat melalui pendekatan keluarga itu bakal dilaksanakan bertahap dengan menambah cakupan daerah yang melaksanakannya. Dalam pelaksanaannya, akan melibatkan berbagai aspek antara lain regulasi, anggaran, rekrutmen dan pelatihan sumber daya manusia (SDM), penyediaan peralatan kesehatan, penguatan sarana dan prasarana puskesmas, serta peningkatan kualitas pelayanan.

Untuk itulah, Menkes berharap dukungan pemangku kepentingan di daerah da lam merealisasikan program keluarga sehat tersebut.

Misalnya, Dinas Kesehatan sebagai koordinator penyelenggara pembangunan kesehatan di daerah perlu menekankan pada kegiatankegiatan promotif dan preventif.

Mereka dapat memanfaatkan berbagai sumber dana, seperti dana alokasi khusus (DAK), biaya operasional kesehatan (BOK), serta dana desa.

Dukungan daerah itu pun dapat diwujudkan dengan penyusunan RPP Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan revisi peraturan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan.

SPM yang dimaksud adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar secara minimal yang berhak diperoleh tiap warga negara.

‘’Dalam penyusunan RPP SPM itu terdapat enam urusan pemerintahan wajib yang ditetapkan dalam SPM, termasuk pada bidang kesehatan,’’ ujarnya.

Pada sisi lain, terkait dengan revisi peraturan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan, diusulkan untuk memasukkan kriteria tambahan yakni besaran masalah dan indikator pembangunan kesehatan akan dilaksanakan oleh daerah. (Bow/S-25)