Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MUSIM kemarau akan segera berakhir. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis prediksi mengenai akhir musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia.
Berdasarkan proyeksi BMKG, musim kemarau diperkirakan akan berakhir pada akhir Oktober mendatang dan awal musim hujan akan secara perlahan dimulai pada awal November 2023.
Namun, perlu diingat bahwa akhir musim kemarau dan awal musim hujan tidak akan terjadi serentak di seluruh wilayah Indonesia karena adanya tingkat keragaman iklim yang signifikan.
Baca juga: BMKG: Cuaca Mayoritas Kota Besar di Indonesia Berawan
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan pada konferensi pers Selasa (3/9), bahwa meskipun BMKG telah memproyeksikan bahwa dampak El Nino akan mencapai tingkat moderat, fenomena ini masih diperkirakan akan berlangsung hingga tahun depan dan berakhir pada bulan Februari hingga Maret 2024.
Selain itu, Dwikorita juga menjelaskan bahwa awal musim hujan erat kaitannya dengan peralihan Monsun Australia menjadi Monsun Asia. Saat ini, Monsun Asia sudah mulai memasuki wilayah Indonesia, dan oleh karena itu, diprediksi bahwa hujan akan mulai turun secara bertahap pada bulan November.
Baca juga: BMKG Prakirakan El Nino di NTT Bertahan Sampai Awal 2024
Dwikorita memberikan peringatan penting kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu terjadinya kebakaran. Meskipun kemarau di sebagian wilayah akan segera berakhir, bulan Oktober masih dianggap sebagai periode yang kering, sehingga risiko kebakaran tetap tinggi.
Masyarakat diminta untuk berhati-hati dan menghindari tindakan yang dapat menyebabkan kebakaran, karena pemadaman api dapat menjadi tugas yang sulit dalam kondisi ini. Sebab kemarau dan kekeringan yang berkepanjangan ini telah menyebabkan munculnya titik panas.
Menurut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, pada tanggal 2 Oktober 2023, data menunjukkan bahwa terdapat 6.659 titik panas (hotspot) dengan probabilitas sebanyak 80% akan berkembang menjadi titik api atau fire spot. Selain itu, luas area yang telah terbakar mencapai 267 hektare. Ia juga memprediksi bahwa luas area yang terbakar masih akan terus bertambah mengingat adanya banyak peristiwa yang terjadi selama bulan September dan Oktober.
"Hotspot data per 2 Oktober dengan peluang 80% hotspot menjadi firespot itu angkanya di 6.659 titik. Kalau dibandingkan tahun 2015 itu angkanya 71 ribu titik tahun 2015 ya dengan 80% adalah fire spot. Di tahun 2019 itu angkanya 29.300, sekarang hotspotnya 6.659," ungkap Siti di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Di sisi lain, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, menjelaskan bahwa timnya telah memberikan dukungan dalam pelaksanaan operasi penanggulangan kebakaran hutan dan lahan baik melalui operasi darat maupun udara. Dalam hal operasi udara, pihaknya telah menggunakan 35 helikopter, termasuk 13 helikopter patroli dan 22 helikopter water bombing.
Helikopter tersebut utamanya dioperasikan di daerah-daerah yang menjadi prioritas penanganan karhutla, seperti Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sumatra Selatan, Riau, dan Jambi. Keenam provinsi tersebut menjadi fokus utama dalam upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. (Z-10)
Akibatnya bencana alam kekeringan lahan sawah yang sebelumnya melanda sekitar 100 ha (hektare) di Kabupaten Pidie, kini terus meluas ke Kabupaten Aceh Besar. Itu karena sejak dua bulan terakhir
Perubahan efek cuaca tidak bersahabat akibat peningkatan suhu air di Samudra Pasifik Tengah dan Timur yang menjadi lebih hangat dari biasanya itu membuat iklim semakin tidak menentu.
Sejumlah desa yang jagungnya gagal panen tersebar di Kecamatan Panceng. Antara lain, lahan di Desa Pantenan, Ketanen, Banyutengah, Prupuh, Wotan, Suwalan, Sumurber, Serah, Sukodono
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat garis kemiskinan Maret 2024 sebesar Rp582.932 per kapita per bulan.
FENOMENA alam El Nino yang diprediksi akan segera kembali terjadi membuat puluhan hektare (ha) tanaman padi sawah di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, terganggu pertumbuhannya.
SAMPAI dengan saat ini, Indonesia masih merasakan dampak dari fenomena El Nino yang telah terjadi beberapa waktu lalu.
Kalau musim kemarau sawah menganggur. Setahun tidak bisa digarap dua kali
Kekeringan rawan terjadi di Kecamatan Cipatujah, Cikalong, Pancatengah, Cineam, Karangjaya, Culamega, Cibalong, Kadipaten, Salawu, Tanjungjaya, Pageurageung dan Kecamatan Sukaresik.
Cuaca panas yang melanda Kota Padang selama dua bulan terakhir menyebabkan beberapa kawasan mengalami kekeringan, termasuk Bukit Gado-Gado, Air Manis, Seberang Palinggam, Rawang, dan Batang
Hasil pendataan wilayah rawan potensi kekeringan menurut Mikron adalah Pangkalpinang, Kelurahan Bukit Merapin, Kelurahan Sriwijaya, Kelurahan Bukit Besar, Bukit Baru, Kelurahan Temberan.
Puluhan hektare sawah di Purwakarta terancam gagal panen setelah pasokan air mengering.
ribuan hektare sawah yang terancam kekeringan tersebar hampir seluruh wilayah. Namun paling rawan berada di 49 desa dari 6 kecamatan meliputi Sindangkerta, Saguling, Cipongkor, Cipatat
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved