Status Kewarganegaraan Bermasalah, Satu Anggota Paskibraka Dicoret

PASUKAN Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) sedianya berjumlah 68 orang. Namun, satu anggota perwakilan Jawa Barat Gloria Natapradja Hamel tidak bisa mengikuti pengukuhan.

Gloria dipertanyakan status kewarganegaraannya. Meski belum berusia 18 tahun, Gloria dianggap berkewarganegaraan Prancis karena sudah memegang passpor negeri itu.

"Dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia jelas dikatakan kehilangan warga negata seseorang apabila ia mempunyai passpor. Nah, ini si Gloria sudah punya paspor dia," tegas Kepala Staf Garnisun Tetap I/Jakarta Brigjen Yoshua Pandit Sembiring di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (15/8).

Sesuai UU, dijelaskan seseorang akan kehilangan kewarganegaraan apabila memiliki passpor atau surat yang bersifat passpor dari negara asing atau surat yang dapat diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara lain atas namanya. Ini lah yang menjadi dasar Gloria tidak diikutsertakan dalam pengukuhan hari ini.

Yoshua menjelaskan, pihaknya telah mengetahui kasus ini sejak sepekan lalu. Pihaknya kemudian memutuskan Gloria tidak dilibatkan dalam latihan di Istana.

Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menyatakan pihaknya berkoordinasi dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

"Kemenkumham sudah mengeluarkan surat bahwa memang saudari Gloria dinyatakan sebagai WNA (warga negara asing). Dan sudah tentu keluarga, orangtuanya segera mengurus tentang kewarganegaraannya," ucap dia.

Posisi Gloria tidak digantikan siapa pun. Paskibraka untuk upacara peringatan 17 Agustus di Istana Negara hanya akan berjalan dengan 67 orang.

Imam menegaskan, Gloria saat ini dalam keadaan baik. Kemenpora pun selalu mendampingi selama Gloria berada di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sekolah Olagraga Nasional (P3SON) Cibubur, Jakarta Timur. (MTVN/OL-5)