Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KOMUNIKASI menjadi hal penting yang perlu diperhatikan oleh perusahaan dalam setiap sektor, tak terkecuali sektor perbankan. Dalam situasi krisis, proses komunikasi merupakan aspek penting. Bahkan untuk merespons krisis secara efektif memerlukan keterampilan dalam menyusun strategi berkomunikasi. Karenanya, manajemen komunikasi krisis pada sektor perbankan harus menyiapkan langkah mitigasi.
Hal ini menjadi selaras dengan talkshow bertajuk How to Manage Crisis Communication in Banking Industry. Acara yang diselenggarakan oleh Infobank Digital tersebut dihadiri para praktisi humas di perbankan. Ajang di Hotel Westin ini memupuk harapan agar para praktisi humas memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik mengenai komunikasi krisis. "Dalam era digital, komunikasi dianggap penting karena dari A-Z memerlukan komunikasi. Media ialah teman kita. Namun, tidak semua media menjadi teman kita. Hal tersebut karena setiap orang bisa membuat berita dan setiap orang bisa menjadi media. Oleh karena itu, diperlukan pemahamaan khusus terkait komunikasi bagi internal perusahaan terutama saat krisis terjadi," kata Eko B. Supriyanto, Chairman Infobank Media Group, dalam sambutannya, Selasa (12/9/23).
Acara itu dihadiri dua praktisi komunikasi yaitu CEO Nexus Risk Mitigation & Strategic Communication Dr. Firsan Nova dan Direktur Eksekutif Surveilans, Pemeriksaan, dan Statistik Lembaga Penjamin Simpanan Priyanto Budi Nugroho. Dalam pemaparannya, Firsan menjelaskan sebelum krisis terjadi kita perlu mempersiapkan manajemen risiko dan manajemen isu. Maka dari itu, diperlukan pedoman mitigasi krisis yang spesifik.
Baca juga: Sejarah Filosofi Stoicism dan Konsep Gaya Hidupnya
Dalam hal ini Nexus membaginya menjadi tiga poin, yaitu terkait apa isunya, siapa yang mengatakan isu tersebut, dan bagaimana respons publik terhadap isu tersebut. "Sometime you dealing with ghost, kadang kita tidak mengetahui siapa yang menyebarkan isu. Namun, kita harus memberikan respons terhadap isu tersebut karena publik tertarik dengan isu tersebut," tutur Firsan.
Dalam menghadapi krisis, perlu ada tahap penerimaan. Hal tersebut karena ketika kita bisa menerima krisis atau masalah itu seperti setengah dari solusi. "Penting bagi kita bisa cepat menerima keadaan yang terjadi, agar langsung berpikir cepat mengenai solusi yang perlu dilakukan saat krisis," ungkap CEO Nexus RMSC. "Bahkan mengikhlaskan menjadi bagian dari isu manajemen. Kita harus tahu isu yang direspons dan isu yang let it go," tutur Firsan. Kemudian penting sekali untuk melakukan investasi dalam relasi dan narasi positif.
Baca juga: Kasus Kekerasan Seksual Bupati Maluku Tenggara Butuh Aturan Turunan UU TPKS
Dalam sektor perbankan ada pilar risk management yang fokus pada interest rase risk dan liquidity risk. Dalam pilar risk management, Priyanto menambahkan bahwa harus memetakan strategi komunikasi krisis yaitu harus memberikan penjelasan agar masyarakat tenang bukan berbagi kebingungan, sehingga tujuan komunikasinya harus ditentukan oleh otoritas. Selanjutnya apa yang perlu dikomunikasikan dan siapa yang akan terdampak dari pesan komunikasi tersebut. Kemudian, pastikan pesan komunikasi tersebut satu suara. Artinya, antarstakeholders saling berkoordinasi.
Krisis ialah situasi tak terduga yang merugikan. Karenanya, komunikasi krisis dapat memainkan peran penting dalam mengubah yang tak terduga menjadi terantisipasi dan merespons secara tepat. Tak ada pesta yang tak usai dan badai pasti berlalu ialah ungkapan-ungkapan dalam bahasa kita yang menjelaskan bahwa segala sesuatu pasti ada akhirnya. Begitu pula dengan krisis. Dengan menyusun strategi komunikasi yang tepat dan melakukan mitigasi secara akurat pasti ada jalan keluar untuk krisis. (RO/Z-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved