Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
DOKTER spesialis kesehatan jiwa lulusan Universitas Indonesia Adhi Wibowo Nurhidayat mengatakan penyebab seorang penjudi tidak bisa menghentikan keinginan berjudi adalah karena terjadi disregulasi di bagian otak.
Bagian otak yang terdampak, kata Adhi, saat webinar tentang gangguan jiwa, Kamis (7/9), adalah ventromedial prefrontal cortex (vmPFC) dan orbitofrontal cortex (OFC).
VmPFC terlibat dalam berbagai fungsi sosial, kognitif, dan afektif, sementara OFC bertanggung jawab dalam proses kognitif pengambilan keputusan sehingga dampaknya bukan hanya seseorang tidak bisa menghentikan impuls berjudi tetapi juga mengalami masalah dalam fungsi kognitif lainnnya.
Baca juga: Anda Kecanduan Berjudi? Coba Atasi dengan Berdiskusi dengan Psikiater
"Dia tidak bisa mengatur waktu, sudah berapa lama tidak tidur, tidak mampu berpikir secara jernih karena fungsi kognitifnya terganggu. Lalu tidak mampu merencanakan sesuatu dengan baik," ujar Adhi.
Adhi, yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia, mengatakan organ otak memiliki sistem reward (imbalan) yang memudahkan orang merasa nyaman dan semangat saat berjudi.
"Reward system yang ada di otak saat seseorang yang menggunakan narkoba, dia akan merasa senang sekali, jalur yang sama dengan pada adiksi perilaku seperti judi," kata Adhi.
Baca juga: 26 Artis Hingga Selebgram Dilaporkan karena Promosi Judi Online
Selain itu, saat ini, ada ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang berjudi, salah satunya kemudahan akses. Dulu, seseorang harus mengunjungi kasino untuk berjudi atau membeli lotre, namun, saat ini dengan kemudahan teknologi, dia hanya perlu mengandalkan gawai.
Selain itu, situasi ekonomi yang menurut sebagian orang sulit, juga dapat menjadi penyebab. Sebagian orang ingin cepat kaya dengan cara instan.
Adhi, merujuk pengalaman dia dan rekan-rekan sejawatnya saat praktik, menuturkan judi sudah merasuk ke semua kalangan baik menengah atas maupun bawah.
"Memang mulai dari kalangan atas sampai menengah bawah terdampak mengenai ekonomi. Orang ingin cepat kaya dengan cara cepat. Gambling (judi) itu dengan Rp200 ribu taruhannya hanya Rp200," tutur Adhi. (Ant/Z-1)
Sejumlah BEM ) dari berbagai kampus mendeklarasikan Gerakan Mahasiswa Lawan Judi Online sebagai bentuk penolakan praktik judi online yang dianggap merusak nilai-nilai moral
Tingginya transkasi judi online pengaruhi keuntungan perbankan
Komisi III DPR RI memastikan bakal melindungi Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani bila berani mengungkap sosok pengendali judi online berinisial T.
Kepala BP2MI Benny Rhamdani dituntut konsisten dalam mengungkap soal sosok berinisial T. Sosok itu disebut-sebut seagai pengendali judi online di Tanah Air yang kebal terhadap hukum.
Cabang Kejaksaan Negeri Deli Serdang di Labuhan Deli memusnahkan barang bukti dari 113 perkara dalam pemusnahan periode kedua tahun ini.
Yang mendasari adalah kebutuhan secara instan, yang ingin mendapatkan uang secara segera dan mendapatkan kesenangan secara segera.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved