Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
GURU Besar Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI Prof Agus Dwi Susanto mengatakan, selain masalah pernapasan hingga Infeksi Saluran Pernapadan Akut (ISPA), ada dampak lain setiap peningkatan partikel polusi udara yang memengaruhi tubuh.
Salah satunya akan meningkatkan terjadinya serangan jantung sebesar 4,5% selain penyakit paru-paru.
"Setiap peningkatan partikel 10 mikrogram akan meningkatkan mortalitas jantung dan serangan jantung 4,5%," kata Agus, dikutip Rabu (23/8).
Baca juga: Masyarakat Nanti Solusi Nyata Pemerintah Atasi Polusi Udara
Ia mengatakan masalah kardiovaskular atau jantung muncul setelah masalah pada pernapasan akibat paparan polusi udara.
Polutan dapat masuk melalui alveoli dan segera mengalir masuk ke pembuluh darah yang menyebabkan terjadinya inflamasi sistemik pada jantung.
Hal itu menyebabkan terjadinya gangguan pada vaskuler yang berhubungan dengan risiko terjadinya hipertensi, disfungsi endothel, dan terjadinya penyakit jantung.
Baca juga: Mendagri Terbitkan Instruksi Pengendalian Pencemaran Udara Jabodetabek
Selain serangan jantung, Agus mengatakan polutan juga memberi dampak 7 kali lipat lebih besar pada stroke secara umum. Ia mengatakan hampir 47% penyakit datang dari paparan polusi udara.
"Tapi ini sering kali diremehkan. Hampir 47% penyakit datang karena polusi sehingga harus mendapatkan perhatian," ujar Agus.
Lebih lanjut, dokter yang juga tergabung dalam organisasi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) itu mengatakan polusi udara juga berdampak terhadap terhambatnya pertumbuhan kognitif anak di usia dua tahun hingga usia sekolah.
Polusi udara, dikatakan Agus, bisa menembus ke otak yang bisa menyebabkan peradangan dan berdampak pada kognitif anak-anak yang masih dalam proses pertumbuhan. Diperkirakan, 2 miliar anak di seluruh dunia terdampak dari polusi udara yang menyebabkan dampak pada perkembangan kognitif mereka.
"Riset menunjukkan peningkatan polutan berkaitan dengan tingkat intelegensi dan intelektual lebih rendah pada anak-anak di bawah usia 2 tahun maupun usia sekolah," lanjut Agus.
Tidak hanya menghambat perkembangan kognitif, paparan polusi udara terutama di daerah polutan tinggi dapat menyebabkan anak lahir stunting.
Hal itu karena polutan akan memberikan gangguan pada sistem sirkulasi, ketika sistem sirkulasi tersebut membawa oksigen dalam darah hingga otak.
Ketika sirkulasi membawa oksigen lebih rendah, anak akan kekurangan oksigen secara defisit minor dan dalam jangka panjang pertumbuhannya akan menjadi lebih lambat.
"Stunting pada anak yang terpapar dari polutan itu risikonya dua kali lipat lebih tinggi," kata Agus.
Agus mengatakan setiap lapisan masyarakat harus berperan aktif dalam mengurangi polusi dengan cara beralih dari kendaraan pribadi ke moda transportasi dan tidak membakar sampah sembarangan.
Selain itu, jika berada di daerah tinggi polutan kurangi aktivitas di luar ruangan, selalu memantau kualitas udara secara real time dan gunakan masker N95 atau masker bedah untuk menyaring polutan masuk ke jalur pernapasan.
"Masker sangat berperan karena langkah pencegahan utama. Masker atau respirator yang terbaik adalah N95, meskipun bisa juga pakai masker bedah ataupun masker kain dan ternyata dampaknya bagus pada pernapasan," katanya.
Ia juga menyarankan untuk melakukan pola hidup bersih dan sehat, istirahat cukup, makan makanan bergizi serta tidak merokok. Jika muncul gejala akibat polusi udara segera deteksi dini dan bawa ke rumah sakit bila terjadi perburukan. (Ant/Z-1)
Ada 1.009 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, di sepanjang Januari hingga akhir Juli 2024. Dari jumlah itu, angka kematian mencapai 31 orang.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit menular yang sering ditemukan di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia.
Memasuki musim pancaroba, daya tahan tubuh anak kerap menurun. Hal ini perlu diwaspadai karena pancaroba identik dengan penyakit demam berdarah.
Namun, kabar baiknya ialah ada beberapa langkah sederhana yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan otak dan mencegah demensia.
KEBIASAAN anak sekarang yang sering mengonsumsi makanan dan minuman manis hingga sebabkan penyakit ginjal menjadi perhatian serius pemerintah.
Salah satu upaya mengatasi kanker yaitu PET sebagai pemeriksaan noninvasif yang membantu menggambarkan fungsi metabolisme molekuler tubuh pasien secara tiga dimensi.
Dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) RTRW Tahun 2024-2044, Pemprov DKI mendorong agar 70% penduduk di Jakarta dapat berkegiatan disimpul transportasi massal.
Masalah utama pada polusi di Jakarta ialah sektor transportasi. Dalam studi yang tengah dilakukan, memperbaiki emisi dari kendaraan berat seperti truk dan mengkonversi kendaraan bensin
penggunaan motor konvensional dinilai menjadi masalah utama dalam perubahan iklim yang saat ini terjadi tidak hanya di Indinesia, tapi juga di seluruh dunia.
Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di urutan ke-2 terburuk di dunia dengan angka 177 atau masuk dalam kategori tidak sehat.
Kualitas udara di Jakarta pada Sabtu (27/7) pagi masuk kategori tidak sehat dan menduduki posisi kedua sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Kualitas udara di Jakarta pada Jumat (26/7) pagi masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif. Jakarta menduduki peringkat ketiga sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved