Mendikbud Tegaskan Full Day School tidak hanya di Dalam Kelas

Dheri Agriesta/MTVN
08/8/2016 17:13
Mendikbud Tegaskan Full Day School tidak hanya di Dalam Kelas
(MI/Panca Syurkani)

MENTERI Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengeluarkan ide sekolah sehari penuh (Full Day School) untuk menyesuaikan jam belajar anak dengan jam bekerja orangtua agar pengawasan terhadap anak maksimal. Sekolah sehari penuh ini tak hanya diadakan di dalam kelas, tapi juga luar kelas.

"Nanti kita ubah jadi betul-betul sehari penuh, ada proses pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas. Jadi tidak sepenuhnya ada di dalam kelas," kata Muhadjir usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (8/8).

Muhadjir sadar dengan psikologis dan daya tahan siswa untuk belajar di dalam kelas. Seorang siswa hanya mampu belajar selama beberapa jam saja di dalam kelas. Oleh karena itu, gagasan belajar di luar kelas pun akan disisipkan nantinya dalam sistem belajar mengajar di sekolah.

Siswa dapat belajar tentang berbagai hal di luar kelas dengan gembira. Muhadjir mencontohkan, penambahan waktu belajar ini juga akan mengurangi pengeluaran orangtua untuk kursus anak mereka. Orangtua yang ingin meningkatkan kemampuan baca tulis Al-Quran anaknya, dapat mengambil kelas yang disediakan sekolah.

"Yang bahasa inggris juga gitu, kita panggil mentor bahasa inggris, jadi suasana akan lebih menggemberikanlah, kita ingin menciptakan sekolah yang menggemberikan," kata dia.

Sekolah sehari penuh ini, kata Muhadjir, akan fokus kepada pendidikan karakter siswa. Dia menjelaskan, bukan berarti pendidikan pengetahuan dipinggirkan, akan tetapi porsi pendidikan karakter lebih banyak dalam sistem belajar mengajar nantinya.

"Pembentukan karakter sesuai dengan program nawacita seperti yang disampaikan pak Jokowi dan pak JK," tambah mantan Rektor Universitas Muhamadiyah Jogjakarta ini.

Apresiasi Presiden dan Wapres

Muhadjir telah menghadap Presiden Joko Widodo. Presiden Joko Widodo pun memberikan sinyal positif terhadap rencana sekolah sehari penuh. Bahkan, Presiden Jokowi memberikan berbagai contoh kepada Muhadjir.

Hal yang sama juga didapat Muhadjir ketika menghadap Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kalla mengatakan, ide ini sebenarnya telah dijalankan berbagai sekolah swasta. Kalla pun meminta Muhadjir untuk melakukan uji coba untuk melihat respon masyarakat terhadap kebijakan ini nantinya.

"Jadi kami tinggal menyusun lebih lanjut," kata Muhadjir.

Muhadjir menjelaskan, pemberlakuan sekolah sehari penuh masih sebatas gagasan. Ide ini muncul lantaran melihat waktu kosong yang dimiliki siswa setelah pulang sekolah. Siswa yang pulang sekolah siang hari tak diawasi dengan baik, karena orangtua rata-rata bekerja hingga sore hari.

Pada rentang waktu siang hingga sore hari, anak-anak tak diawasi sekolah maupun orangtua. Muhadjir menduga, waktu kosong ini menjadi celah bagi seorang anak untuk melakukan penyimpangan.

"Karena itu untuk menyempitkan ruangan kosong ini maka kita lakukan dengan waktu sekolah diperpanjang, disesuaikan dengan jam kerja orangtuanya, nanti waktu yang kosong ini bisa tertutup," pungkas Muhadjir.(X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya