Pamong Praja Muda IPDN Harus Jadi Pelopor Reformasi Birokrasi

PRESIDEN Joko Widodo mengukuhkan 1.921 calon Pamong Praja Muda Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) untuk program Diploma IV dan Strata 1, Senin (8/8).

Adapun, calon pamong praja muda IPDN itu sebelumnya telah diwisuda bersama lulusan Strata 2, lulusan Program Profesi Kepamongprajaan, serta Program Doktor Ilmu Pemerintahan di IPDN pada Minggu (7/8) kemarin.

"Kami laporkan, dihadapan Bapak sebanyak 1.921 orang calon Pamong Praja Muda, kader pemerintahan yang telah dibekali materi Revolusi Mental dan telah siap untuk dilantik oleh Bapak Presiden RI sebagai Pamong Praja Muda dan Kader Pelopor Revolusi Mental," ujar Menteri Dalam Negeri RI Tjahjo Kumolo saat memberikan sambutannya.

Adapun, semangat revolusi mental dicanangkan mulai dari proses rekrutmen. Kini, penataan pola rekrutmen di IPDN dilakukan secara online untuk menghindari kecurangan. Untuk itu, Kemendagri melibatkan sejumlah instansi, yakni Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kementerian Pendayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Dinas Kesehatan, hingga Pemerintah Daerah.

Tjahjo berharap lulusan IPDN memiliki tiga kompetensi khusus, yakni kompetensi teoritik ilmu pemerintahan, kompetensi empirik, dan kompetensi legalistik. Ketiga kompetensi tersebut, sambung Tjahjo, ditanamkan melalui proses pengajaran, pelatihan, dan pengasuhan. "Termasuk di dalamnya melalui proses semangat Revolusi Mental," tandasnya.

Ia menilai, perlu adanya penataan pola karir bagi Pamong Praja Muda yang menjamin kepastian siklus karirnya. Saat ini, Kemendagri tengah merancang pola karir bagi lulusan Pamong Praja Muda.

"Mereka dapat mengawali kariernya dan bekerja fokus untuk mengabdi pada tempatnya bekerja nanti. Seluruh Lulusan IPDN harus siap ditempatkan di seluruh wilayah Kecamatan di seluruh Indonesia," tegasnya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pengucapan ikrar pamong. Setelah itu, Presiden Jokowi menyampaikan arahannya dihadapan para pamong praja muda IPDN. Presiden Jokowi menyampaikan selamat kepada pamong praja muda yang telah lulus menempuh pendidikan IPDN tahun ini.

"Ini awal dari pengabdian panjang saudara sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara. Saudara akan menjadi ujung tombak negara dalam memberikan pelayan publik yang cepat, responsif dan berkualitas sehingga negara selalu hadir di tengah rakyatnya," ujarnya.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi mengatakan para pamong praja muda IPDN harus bisa jadi pelopor reformasi birokrasi di institusi pemerintahan dimana pun akan ditugaskan.

"Harus menjadi pribadi terdepan revolusi mental dan menjadi teladan bagi rakyat dalam membangun sikap optimis, inovatif, dan sikap yang berani melakukan terobosan yang bermanfaat bagi rakyat," tandasnya.

Presiden Jokowi juga mengingatkan, ke depan para pamong praja muda akan dihadapkan pada tantangan tugas yang semakin berat dan kompleks. Terlebih, sambung dia, semakin tingginya harap dan tuntutan rakyat atas ASN di tengah era kompetisi global.

"Saya berkeyakinan saudara mampu mengemban tugas bangsa dan negara itu dengan baik, asal berani melakukan perbaikan diri. Kuncinya, harus bisa melakukan perombakan kreatif tidak terjebak pada rutinitas dan tidak berorientasi pada prosedur. Tapi mengedepankan hasil dan karya nyata untuk rakyat," tegasnya. (OL-2)