Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PERANG Diponegoro atau Perang Jawa dimulai tahun 1825 sampai 1830. Perang tersebut lebih dikenal dengan nama Perang Diponegoro, karena tokoh utamanya merupakan Pangeran Diponegoro dari Jawa Tengah.
Penyebab Perang Diponegoro adalah ketidaksenangan Pangeran Diponegoro terhadap campur tangan Belanda dalam urusan kerajaannya. Pengaruh Belanda terhadap keraton semakin menguat ketika istana sedang labil, karena Sultan HB IV masih kecil. Inilah yang menjadi awal perlawanan Raden Mas Antawirya, yang juga dikenal sebagai Pangeran Diponegoro, terhadap Belanda.
Pangeran Diponegoro memiliki beberapa alasan untuk melawan, di antaranya:
Baca juga: Kamis 20 Juli 2023, 12:58 WIB Bom Sisa Perang Dunia II Berhasil Dijinakkan di Kepulauan Nauru
Perang itu dimulai pada 20 Juli 1825. Pangeran Diponegoro dan para pengikutnya memutuskan menerapkan strategi gerilya untuk melawan pasukan Belanda yang lebih unggul dalam jumlah prajurit dan persenjataan.
Baca juga: Sejarah 1 Muharam, Prakarsa Khalifah Umar bin Khattab hingga Peran Usman dan Ali
Selain Pangeran Diponegoro, tokoh-tokoh seperti Kyai Mojo dan Alibasah Sentot Prawirodirjo juga terlibat dalam perang ini. Sementara pasukan Belanda dipimpin Jenderal Hendrik Merkus de Kock.
Setelah pertempuran yang panjang dan melelahkan, pada 28 Maret 1830, diadakan perundingan antara Pangeran Diponegoro dan Jenderal De Kock di Magelang, Jawa Tengah. Namun, perundingan ini hanya taktik licik Belanda menangkap Pangeran Diponegoro yang tak bersenjata dan kemudian ditahan. Penangkapan Pangeran Diponegoro mengakhiri Perang Diponegoro yang telah berlangsung selama 5 tahun.
Pangeran Diponegoro diasingkan ke Manado, lalu dipindahkan ke Makassar, dan akhirnya wafat pada 8 Januari 1855. Perang Diponegoro diperkirakan menelan sekitar 200 ribu korban jiwa, termasuk 7.000 orang pribumi dan 8.000 orang pasukan Belanda. Perang ini menjadikannya salah satu pertempuran terbesar yang dialami Belanda selama penjajahannya di Indonesia.
Bagi pemerintahan Hindia Belanda, Perang Diponegoro menjadi perang yang sangat melelahkan. Pasalnya memakan banyak sumber daya, termasuk pasukan dan pendanaan, yang menyebabkan pemerintah kolonial mengalami krisis keuangan. (Z-3)
Sejak zaman penjajahan Belanda telah tumbuh subur perusahaan tambang meski kala itu masih dilakukan secara tradisional.
Berikut sejumlah klaim segelintir oknum Ba'alawy terkait pahlawan dan kemerdekaan Indonesia yang disampaikan Rhoma Irama. Anhar Gonggong membantah semua klaim itu. Berikut uraiannya.
Kegiatan Balai Kota open house menjadi momentum dibukanya Balai Kota untuk kegiatan pembelajaran, wisata, dan sejarah.
Istilah zabur berasal dari kata Ibrani, zimra, bermaksud lagu atau musik.
Setiap 22 Juli diperingati sebagai hari Bhaki Adhyaksa, yang merupakan hari jadi kejaksaan RI. Simak sejarah, kewenangan, dan fungsinya.
Tas berlogo EIGER Adventure yang telah menjadi teman setia dalam perjalanan selama bertahun-tahun, kini mendapatkan perhatian khusus.
Dari sekian banyak bandara yang ada di Indonesia, sebagian besar di antara mereka menggunakan nama pahlawan nasional, termasuk dari para tokoh TNI AU, sebagai bentuk penghormatan.
Pada 29 Juli 1947, Angkatan Udara Indonesia mengalami duka mendalam. Tiga tokoh perintis Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) tewas dalam sebuah serangan tragis.
Abdul Halim Perdanakusuma adalah salah satu pahlawan nasional yang dikenal sebagai perintis dalam pembentukan dan pengembangan Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI).
Salah satu cara untuk memperingati hari Kartini, pejuang emansipasi wanita ini, adalah dengan menulis puisi yang menginspirasi tentang Kartini.
Raden Ajeng Kartini, seorang Pahlawan Nasional Indonesia, memperjuangkan hak pendidikan, kesetaraan gender, dan hak-hak perempuan di masa penjajahan Belanda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved