Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEHADIRAN industri daur ulang menjadi salah satu solusi mengatasi permasalahan sampah plastik, khususnya plastik low-value dengan mendorong ekosistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan berperan dalam proses sirkular ekonomi plastik.
Ekosistem industri daur ulang tidak terlepas dari pekerja-pekerja di sektor informal yang setidaknya melibatkan tiga pemain utama, yaitu produsen, konsumen, dan sektor industri daur ulang.
Industri Daur Ulang Serpa Tenaga Kerja
Menurut Kemenperin, industri daur ulang telah menyerap tenaga kerja mulai dari pemulung yang populasinya mencapai lebih dari 3 juta orang, sekitar 160 ribu pengepul, 100 ribu orang di sektor pemasok, dan lebih dari 60 ribu tenaga kerja di sektor pengolah skrap plastik.
Baca juga: Berkontribusi bagi Lingkungan, Polytama Sabet Dua Penghargaan ISRA 2023
Untuk terus berjalan, industri daur ulang membutuhkan pasokan bahan baku dari berbagai jenis material, salah satunya plastik low-value seperti kresek.
Plastik kresek bekas yang sepertinya tidak diminati pengepul, ternyata memiliki market sendiri karena mudah dikumpulkan dan di daur ulang. Sisa produk plastik low-value bahkan dapat diolah tanpa sisa atau dikonversi seluruhnya melalui proses pirolisis.
Mendukung keberlanjutan ekosistem industri daur ulang, baru-baru ini, Indonesian Plastics Recyclers (IPR) bersama Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri) mengadakan diskusi bertajuk “Kontribusi Industri Daur Ulang terhadap Plastik Low-Value di Indonesia.”
Kegiatan ini ditujukan memaparkan peran industri daur ulang di Indonesia dalam mengelola sampah plastik di Indonesia, dimana pemulung dan sektor informal menjadi ujung tombak dan mendapatkan dampak positif.
Baca juga: Program Inclusive Recycling Indonesia Perkuat Implementasi Ekonomi Sirkular
Vice Chairwoman Indonesian Plastics Recyclers (IPR), Amelia Maran mengatakan, “banyak stigma negatif beredar di masyarakat terkait plastic-low value yang tidak bisa didaur ulang dan tidak berharga."
"Namun ternyata bagi para pemulung plastik jenis ini menjadi sumber pendapatan dan memberikan kesejahteraan bagi mereka," katanya dalam keterangan pers, Selasa (27/6).
"Banyak dari pengangguran dan pendatang dengan pendidikan rendah mengadu nasib dan mencari penghasilan menjadi pengumpul sampah plastik,” jelas Amelia.
Plastik Low Value Hasilkan Ekosistem Daur Ulang
“Kami ingin memberikan penjelasan mengenai kesalahan informasi terkait plastik low value karena apabila dikelola dengan baik akan mendatangkan penghasilan ekosistem daur ulang,” tambah Amelia Maran.
Baca juga: Masyarakat Diimbau Kurangi Penggunaan Plastik
Lebih lanjut, kehadiran industri daur ulang plastik juga berperan dalam mengalihkan sampah plastik low value di TPA serta mendukung target Indonesia untuk mengurangi 70% sampah plastik di laut pada tahun 2025.
Di Indonesia, sampah plastik juga sudah menjadi komoditas bisnis dan sudah terbentuk komunitas yang mampu memberikan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia.
Ketua Umum Ikatan Pemulung Indonesia (IPI), Pris Polly menambahkan, peran dari pemulung di TPST Bantargebang mampu mengurangi sampah plastik low value sebanyak +/- 1.600 ton per hari.
Selain plastik low value mudah didapat, volumenya juga cukup besar dan lebih singkat proses pemilahannya walaupun harganya rendah namun bisa mendatangkan keuntungan bagi pemulung.
Pemulung Bisa Jadi Pahlawan Lingkungan
“Harapannya dari kegiatan ini, pemulung bisa diakui menjadi salah satu pahlawan lingkungan. Dengan begitu, juga bisa mendapatkan fasilitas jaminan sosial seperti pekerja formal seperti jaminan sosial, peningkatan usaha berbasis KUP dan KIP serta kerjasama yang berkelanjutan untuk kesejateraan Pemulung di Indonesia,” ujar Pris Polly.
Baca juga: Kemenparekraf Beri Pendampingan Kelola Sampah Plastik di 10 Desinasi Wisata
Di tempat yang sama, Circular Economy Sr. Specialist Chandra Asri, Nicko Setyabudi mengatakan, “Kami sangat mengapresiasi peran industri daur ulang di Indonesia terutama pemulung yang menjadi garda terdepan dalam pengelolaan sampah di Indonesia."
"Kami percaya bahwa industri daur ulang kini bisa dilakukan dengan kolaborasi, seperti Chandra Asri yang berkolaborasi menciptakan fasilitas pengelolaan sampah yang terintegrasi bersama dengan masyarakat,” jelas Nioko.
Di Cilegon, Chandra Asri membina fasilitas industri daur ulang untuk menjalankan program berkelanjutan berbasis ekonomi sirkuler, yaitu Industri Pengelolaan Sampah Terpadu-Atasi Sampah, Kelola Mandiri (IPST ASARI).
Baca juga:
Terhitung hingga akhir tahun 2022, fasilitas IPST ASARI telah mengelola 21.024 kg sampah plastik dan menghasilkan 8.204 liter bahan bakar minyak (PLUSRI)
Di Anyar, Chandra Asri juga membina program SAGARA yang mengedukas inelayan, masyarakat wilayah pesisir, dan lingkungan sekitarnya mengenai pentingnya pemilahan sampah dari sumber guna mencegah sampah bocor ke laut.
Sampah Plastik Diolah Jadi Bahan Bakar Minyak
Melalui SAGARA, Sampah plastik bernilai ekonomi tinggi serta kertas, logam/besi, dan beling dikumpulkan dan dikonversi menjadi tabungan senilai rupiah.
Sedangkan sampah plastik bernilai ekonomi rendah, seperti sampah kantong keresek, disalurkan dan diolah oleh IPST ASARI menjadi bahan bakar minyak, untuk kemudian didistribusikan kembali untuk keperluan masyarakat dan UMKM di Desa Anyar. (RO/S-4)
Pengunjung kapal juga dapat melihat contoh dan sampel objek daur ulang yang diperoleh melalui penggunaan mesin berteknologi rendah oleh Plastic Odyssey.
Pemerintah juga memberikan insentif berupa penghargaan publikasi untuk kinerja yang baik dalam pengelolaan sampah plastik.
Jakarta Fair Kemayoran menjadi ajang untuk memperkenalkan inisiatif daur ulang botol plastik yang inovatif
Sampah plastik di Indonesia terus meningkat karena gaya hidup instan dan serba cepat yang mengandalkan kemasan plastik untuk makanan dan minuman.
Kementerian Koperasi dan UKM mendorong lembaga pengelola bank sampah di seluruh Indonesia untuk bisa mendapatkan legalitas atau badan hukum seperti koperasi.
Gerakan Sekolah Sehat menghadirkan rangkaian kegiatan guna memaksimalkan terciptanya sinergi lingkungan antara keluarga, sekolah, dan masyarakat.
PARA ilmuwan mengembangkan metode inovatif untuk mendaur ulang baterai ion litium. Caranya, mereka menggunakan teknik pemisahan magnetik yang memurnikan bahan baterai.
Alifiah Azzahrah menampilkan karya desain interior Payabo House: Scavenger House. Karya itu menggunakan lebih dari 1.000 botol plastik daur ulang.
Bank sampah menghadapi sejumlah tantangan. Antara lain, kurangnya kurangnya pembeli tetap bahan daur ulang serta keterbatasan kapasitas pengelolaan sampah dan keterampilan bisnis.
Upaya Alba Tridi mendukung proses daur ulang dan pengelolaan sampah disebut sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.
Perusahaan mampu memangkas jejak karbon hingga 60% pada setiap kemasan cat berukuran 2,5-liter atas pengurangan rangkaian produksi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved