Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
POLUSI plastik yang berasal dari wilayah Asia Tenggara mengancam ekosistem dan hewan besar yang ada di laut. Asia Tenggara menyumbang sepertiga dari total polusi plastik laut secara global.
Hal itu diketahui dari penelitian bertajuk Interactions Between Marine Megafauna and Plastic Pollution in Southeast Asia yang di publish di jurnal Science of The Total Environment pada Mei 2023.
"Dampak dari polusi plastik paling banyak adalah hewan-hewan besar yang ada di laut. Dibanding hewan di udara, hewan laut ini paling banyak terdampak," kata Dosen di Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Padjadjaran Buntoro Pasaribu di Museum Macan, Jakarta Barat, Jumat (2/6).
Baca juga : RI, ASEAN dan Jerman Perkuat Kerja Sama Penanganan Sampah Laut
Disebutkan bahwa ada dua kasus mengenai polusi plastik yang berdampak langsung pada hewan laut hingga mengakibatkan kematian, yakni hewan yang terikat sampah jaring nelayan dan hewan yang tidak sengaja mengkonsumsi sampah plastik.
Baca juga : Zero Waste, Zero Emission Jadi Babak Paru Pengelolaan Sampah di Indonesia
Pada kasus hewan yang terikat jaring nelayan, kasus tertinggi terjadi pada spesies burung laut yakni 18,1%, diikuti mamalia laut 12,9% dan spesies ikan bertulang rawan 9,6%.
Selanjutnya, untuk kasus hewan yang mengkonsumsi plastik paling banyak ialah reptil laut 34%, burung laut 31,6%, mamalia laut 24,6%, ikan bertulang rawan 6,5% dan spesies taksonomi 3,1%.
Temuan itu menjadi hal yang mengkhawatirkan, karena sebanyak 380 spesies vertebrata laut yang ada di Asia Tenggara diidentifikasi sebagai red list of threatened species atau spesies yang terancam punah oleh IUCN.
Mengenai kondisi sampah di laut Asia Tenggara, Jenna Jambeck, peneliti asal Amerika Serikat menyebut bahwa di 20 negara, sebanyak 83% sampah plastik yang tidak terkelola dengan baik di daratan kemudian masuk ke lautan.
"Yang terbesar adalah negara berkembang, terutama di Asia, yang infrastruktur pengelolaan sampahnya tidak sejalan dengan meningkatnya konsumsi barang yang kemudian menghasilkan sampah plastik," tutur Buntoro.
Beberapa negara yang sampah plastiknya paling banyak memasuki laut di antaranya ialah Tiongkok yakni 3,53 juta ton per tahun, disusul Indonesia 1,29 juta ton pertahun, Filipina 0,75 juta ton per tahun, Vietnam 0,73 juta ton per tahun, Sri Lanka 0,64 juta ton per tahun, Thailand 0,41 juta ton per tahun, Mesir 0,39 juta ton pertahun dan Malaysia 0,37 juta ton per tahun.
Buntoro mengakui, urusan sampah laut memang tidak bisa diselesaikan sendiri-sendiri oleh masing-masing negara. Di samping memperbaiki fasilitas pengelolaan sampah, setiap negara juga harus memiliki mekanisme untuk menangani sampah plastik 'kiriman' negara tetangga.
"Kalau sampah tidak berasal dari daratan, sampah itu bisa berasal dari negara tetangga. Sistem arus Indonesia itu angin berhembus dari utara ke selatan kalau ada sampah dari wilayah utara, itu akan terbawa masuk semuanya ke Indonesia. Sehingga masalahnya sangat kompleks yang disebut sebagai transboundary. Setiap negara harus punya mekanisme sendiri terkait dengan penanganan sampah," beber dia.
Pada kesempatan itu, Hendi Suhandoko dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan mengungkapkan, berdasarkan data KKP, ada sebanyak 270-590 ribu ton sampah laut pertahun di Indonesia.
Adapun, pada 2018-2022 pemerintah berhasil mengurangi sebesar 35,5%. "Dan kami membuat target pengurangan sampah laut sebesar 70%. Kami optimistis bisa mencapai target ini," ucap dia.
Hendi membeberkan, cara yang ditempuh ialah dengan meningkatkan kesadaran para pemangku kepentingan, menghentikan sampah yang masuk ke laut, membersihkan sampah yang ada di laut dan melakukan pemantauan serta penegakan hukum.
"Kegiatan yang dilakukan diantaranya gerakan partisipasi nelayan Bulan Cinta Laut ( BCL) di mana nelayan mengumpulkan sampah plastik selama satu bulan," ungkap dia.
Selain itu pembangunan TPS/PDU di pesisir pulau-pulau kecil melalui program Desa Pesisir Bersih dan pembangunan sarana dan prasarana penanganan sampah di setiap PPS, PPN, PPP dan PPI. (Z-8)
Warga pesisir Pantai Pangandaran kembali menggelar tradisi Hajat Laut, sebuah ritual syukur tahunan yang meriah, dengan acara larung sesaji ke tengah laut
Putu berharap kehadiran kapal OceanX ini dapat membantu memperkenalkan kekayaan laut Indonesia kepada dunia
KAPAL nelayan asal Kabupaten Rembang, KM Soneta, yang mengangkut 16 anak buah kapal (ABK) di Perairan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, tenggelam.
OAKWOOD Suites Kuningan Jakarta bersama dengan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta menggelar aksi penanaman 2.000 mangrove dan pembersihan laut di pesisir Jakarta.
MAJELIS Hakim Pengadilan Negeri Batam, pada hari Rabu, tanggal 10 Juli 2024 telah memutus perkara pencemaran Laut Natuna Utara Perairan Indonesia dengan terdakwa Mahmoud Mohamed Abdelaziz
Kolaborasi OceanX dengan Tanoto Foundation akan melibatkan sejumlah pengajar dan pelajar dalam pendidikan sektor kelautan yang berkualitas dan mudah diakses secara luas.
Dosen IPB University, Hirmas Fuady Putra menjelaskan ormas yang memutuskan menerima tawaran Izin Usaha Pertambangan (IUP) harus mengutamakan lingkungan dalam pengoperasian tambang.
Ada tiga fungsi utama mangrove yakni, fungsi jasa, ekologi, dan fisik.
Banyak pemrakarsa sistem komunikasi kabel laut (SKKL) yang belum mematuhi aturan berlaku sehingga mengancam kelestarian ekosistem
Perlindungan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat lokal, terutama di daerah pesisir pulau kecil, harus menjadi prioritas utama agar keberlanjutan ekosistem terjaga.
Potensi pasar syariah, baik ekonomi dan keuangan syariah, masih demikian terbuka lebar.
Rusaknya ekosistem membuat rantai makanan berubah sehingga ular mencari makan hingga ke permukiman warga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved