Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
STAF Khusus Kementerian Agama Republik Indonesia Muhammad Nuruzzaman menilai diperlukan pemahaman beragama yang moderat agar kemajemukan Indonesia dapat terpelihara dengan baik.
"Moderasi beragama menurut Kementerian Agama terkait cara pandang, sikap, dan praktik beragama. Definisi moderasi beragama sesungguhnya adalah kompetensi, cara pandang, sikap, dan praktik beragama seseorang itu moderat dan toleran terhadap perbedaan," kata Nuruzzaman seperti dikutip Antara di Jakarta, Jumat (26/5).
Dia mengatakan bahwa moderasi beragama dapat ditunjukkan dengan beberapa indikator. Menurut dia, seseorang dianggap moderat jika memiliki empat indikator sesuai dengan rumusan moderasi beragama di Kemenag.
Nuruzzaman mencontohkan sepakat dengan konsensus bangsa Indonesia, memiliki sikap toleran, menolak praktik kekerasan, akomodatif terhadap tradisi, dan budaya lokal.
"Pertama, orang beragama itu dianggap moderat apabila dia beragama, tetapi tetap sepakat dengan konsensus kebangsaan kita, NKRI, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan Undang-Undang Dasar 1945," ujarnya.
Kedua, menurut dia, beragama, toleran, dan menghargai perbedaan. Namun, dia menjelaskan bahwa definisi toleran pada moderasi beragama yang dirumuskan Kemenag bukan hanya menghargai perbedaan, tapi harus bisa mau bekerja sama dengan orang yang berbeda agama dengan dirinya.
"Ketiga, beragama namun menolak cara-cara kekerasan atas nama agama," katanya.
Keempat, menurut dia, beragama tetapi menghargai tradisi dan budaya lokal yang ada di Indonesia serta tidak bertentangan dengan nilai dan prinsip ajaran agama.
Baca juga: Kelompok Sukarelawan Ini Bantu Tingkatkan Kualitas Gen Z Sambut Bonus Demografi
"Jadi, empat hal ini yang membuat orang disebut moderat dalam beragama. Faktanya, banyak orang beragama tetapi ekspresinya tidak moderat, bahkan cenderung ekstrem," ujarnya.
Dia menjelaskan tentang relevansi peranan dai atau penceramah terhadap penanaman moderasi beragama di tengah masyarakat Indonesia.
Nuruzzaman menilai para penceramah memiliki jangkauan luas di lapisan masyarakat sehingga peranan mereka dibutuhkan untuk memelihara kerukunan bangsa.
"Dai memiliki peranan yang sangat besar. Mereka ini adalah garda terdepan di tengah masyarakat yang setiap saat selalu menyampaikan
pemahaman keagamaan. Maka, dai menjadi salah satu juru kampanye moderasi beragama di tengah masyarakat untuk menyampaikan bagaimana cara beragama yang rahmatan lil alamin dan moderat," katanya.
Dia menilai kerja sama yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dengan Kemenag harus terus dilakukan sampai di tingkat kabupaten, khususnya untuk mengumpulkan para penceramah.
Hal itu, menurut dia, bertujuan agar kampanye moderasi beragama maupun kontra radikalisme yang dilakukan oleh para dai yang langsung bersentuhan dengan masyarakat itu lebih masif.
Ia menekankan bahwa lembaga pendidikan formal diperlukan sebagai sarana penyampaian pemahaman moderasi beragama. Selain itu menurut dia, diperlukan pula suatu assessment atau pengukuran kadar kemoderatan seseorang dalam beragama, terlebih lagi jika ia adalah seorang aparatur negara. (Ant/I-2)
Nadiem Anwar Makarim mengatakan keragaman suku, ras, dan golongan agama serta kepercayaan yang hidup di Indonesia adalah fakta yang telah diakui dan pahami bersama
Program pertukaran pelajar antardaerah di Indonesia ini memiliki tujuan menanamkan nilai-nilai toleransi, pendidikan, dan ke-Indonesiaan.
Moderasi beragama adalah upaya kita untuk menegaskan bahwa kita benar-benar memerangi intoleransi.
GEREJA Katedral Jakarta menyumbangkan seekor sapi untuk Masjid Istiqlal pada Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah.
Direktur Eksekutif SETARA Institute, Halili Hasan berpendapat salam dan ucapan hari raya lintas agama adalah bentuk toleransi dan ekspresi etika sosial dalam tata kebinekaan Indonesia.
Menag Yaqut Cholil Qoumas tidak sepakat dengan MUI yang memfatwakan ucapan salam merupakan bagian dari doa yang mengandung unsur ibadah, sehingga tidak boleh dicampuradukkan
Melihat potensi dan fenomena disharmoni yang ada, semangat moderasi beragama harus terus digelorakan.
Moderasi beragama sering kali dipahami hanya sebagai ‘budaya keagamaan’ (religious culture).
Dengan perspektif ilmu sosiologi, teologi, antropologi, dan semua bidang ilmu bisa saling bersapa.
Selain kaku dalam menyikapi budaya lokal, Muhammadiyah juga tak lentur dalam berhubungan dengan umat beragama yang berbeda.
Nantinya akan dilakukan pretest dan diakhiri dengan post test untuk mengukur kognitifnya, supaya tidak ada mispersepsi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved