Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
POLA hidup tidak sehat yang dijalankan sedari muda dan beberapa faktor risiko lainnya bisa memperparah sumbatan pada pembuluh darah yang menjadi penyebab penyakit jantung koroner. Hal itu dikatakan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Utojo Lubiantori.
"Jadi, plak itu adalah bagian dari dinding pembuluh darah. Plak itu tumbuh dipercepat oleh faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, merokok, kolesterol tinggi, kegemukan, obesitas, usia, dan jenis kelamin, terutama laki-laki," ungkap Utojo, dikutip Jumat (14/4).
Dokter yang menamatkan spesilasinya di Universitas Indonesia menambahkan laki-laki dengan pola hidup tidak sehat seperto merokok serta memiliki faktor risiko akan mengalami peningkatan penyumbatan pembuluh darah ketimbang perempuan.
Baca juga: Koroner dan Hipertensi, Faktor Risiko Penyebab Gagal Jantung
Hormon estrogen pada perempuan membuat kelompok jenis kelamin itu memiliki risiko yang sangat kecil mengalami penyumbatan jika tidak ada faktor risiko yang menyertai.
Namun, angka kejadian penyakit jantung koroner pada perempuan bisa menjadi sama dengan laki-laki ketika dia memasuki masa menopause.
Karenanya, Utojo menyarakan perlunya dilakukan pemeriksaan pada kelompok dengan faktor risiko dengan memiliki kebiasaan merokok.
Baca juga: Cegah Penyakit Jantung Koroner Dengan Menjalani Pola Hidup Sehat
Pemeriksaan yang dilakukan mencakup perekaman elektrokardiogram (EKG), treadmill, USG jantung, CT Scan jantung, nuklir jantung, dan kateterisasi.
"Lakukan check up dengan enam item, EKG rekaman jantung, treadmill, USG jantung itu yang direkam irama jantung dan akurasinya di bawah 80%, CT scan jantung, nuklir jantung dan yang paling tepat kateterisasi Gold standard-nya karena melihat langsung," ucap dokter lulusan Leiden University Medical Center, Belanda itu.
Hingga kini, penyakit jantung masih menjadi urutan pertama penyebab kematian. Ada beberapa macam penyakit jantung, yaitu gangguan irama jantung yang biasanya diderita atlet, penyakit jantung bawaan, hipertensi, dan kelainan katup.
Sebanyak 70% penyakit jantung didominasi oleh penyakit jantung koroner, yang merupakan penyakit dasar seperti serangan jantung atau sudden death dan angina pektoris atau sakit dada.
Gejala penyakit jantung koroner bisa dirasakan seperti sesak nafas, terasa penuh, tertekan dan panas. Lokasinya tidak selalu di dada, rasa sakit bisa muncul di ulu hati, leher, rahang dan punggung.
Gejala ini akan muncul ketika sedang beraktivitas atau kelelahan.
"Kalo cepat capek berati dia sudah penurunan fungsi fisik. Ketika serangan susah dideteksi, tapi setiap timbul saat aktivitas dan selalu berulang itu termasuk angina pektoris (sakit dada)," kata Utojo.
Ia mengatakan untuk menurunkan risiko penyakit jantung koroner dan sumbatan pembuluh darah, perlu diperbaiki dari sisi penyakit penyertanya seperti diabetes, obesitas, kolesterol dan hipertensi.
Serta lakukan check up jika ada peluang untuk komplikasi jantung yang lebih tinggi seperti pada pria perokok.
"Perokok ada diabetik mesti cek karena peluang untuk komplikasi jantung lebih tinggi, laki-laki dengan pola hidup tidak sehat lebih tinggi risikonya," ucapnya.
Jika terjadi sumbatan pada pembuluh darah, penanganan yang tepat adalah dengan tindakan balonisasi dan pemasangan stent menggunakan teknologi IntraVascular UltraSound (IVUS) dan Optical Cohorence Tomography (OCT). (Ant/Z-1)
Ada 1.009 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, di sepanjang Januari hingga akhir Juli 2024. Dari jumlah itu, angka kematian mencapai 31 orang.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit menular yang sering ditemukan di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia.
Memasuki musim pancaroba, daya tahan tubuh anak kerap menurun. Hal ini perlu diwaspadai karena pancaroba identik dengan penyakit demam berdarah.
Namun, kabar baiknya ialah ada beberapa langkah sederhana yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan otak dan mencegah demensia.
KEBIASAAN anak sekarang yang sering mengonsumsi makanan dan minuman manis hingga sebabkan penyakit ginjal menjadi perhatian serius pemerintah.
Salah satu upaya mengatasi kanker yaitu PET sebagai pemeriksaan noninvasif yang membantu menggambarkan fungsi metabolisme molekuler tubuh pasien secara tiga dimensi.
Penyebab penyakit jantung secara umum dapat dibedakan menjadi 2 kelompok yakni kelompok umur muda di bawah 40 tahun dan kelompok umur tua di atas 40 tahun.
Kelainan jantung bawaan dan kelainan jaringan kolektif yang menimbulkan masalah seperti jantung bocor atau pembuluh darah mudah robek lebih banyak ditemukan pada orang berusia 20-an tahun.
Masalah irama jantung atau aritmia biasanya ditandai dengan gejala jantung berdebar tanpa alasan dan dalam keadaan tubuh tidak sedang beraktivitas.
HENTI jantung mendadak (sudden cardiac arrest) adalah keadaan saat aktivitas jantung mendadak terhenti akibat gangguan irama Jantung dan dapat menyebabkan kematian.
PEMERINTAH menyasar minuman berpemanis dalam kemasan sebagai objek cukai baru. Ini mencakup minuman yang mengandung gula, pemanis alami, hingga pemanis buatan.
Kim Seon-ho diketahui mengikuti jejak kebiasaan jalan kaki setiap hari untuk menurunkan kolesterol dan menjaga kesehatan jantung
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved