Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SKOLIOSIS merupakan kelainan yang ditandai dengan bentuk tulang belakang yang melengkung menyerupai bentuk “S” atau “C”.
Skoliosis ada yang ringan ada yang berat. Skoliosis yang ringan tidak bergejala dan tidak tampak jelas perubahan bentuk.
Adapun skoliosis yang berat bersifat progresif (semakin melengkung seiring waktu), tampak perubahan bentuk, dan menyebabkan rasa pegal atau nyeri pada punggung, gangguan pernafasan.
Baca juga: Cegah Skoliosis Bertambah Parah
Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi RS Premier Bintaro, dr. Omar Luthfi, Sp.OT (K) Spine menjelaskan, sejauh ini penyebab skoliosis tidak diketahui secara pasti. Skoliosis sering kali mulai tampak dan paling progresif pada puncak masa pertumbuhan remaja.
Gunakan Metode Adam's Test
Cara mudah mendeteksinya bisa dilakukan dengan metode Adam’s Test. Metode yang bisa dilakukan sendiri di rumah ini sebaiknya dicoba saat anak berusia 10-15 tahun (kelas 5 SD – 1 SMA).
Bagaimana caranya? Pertama, minta anak luruskan tangan ke depan, pertemukan kedua telapak tangan, membungkuk ke depan 90o, lalu orangtua/pemeriksa melihat dari dari belakang dalam posisi duduk.
Baca juga: Penanganan Skoliosis Harus Sejak Dini
“Cek apakah tulang belikatnya, jika tinggi sebelah patut dicurigai anak mengalami skoliosis dan perlu diperiksakan ke dokter,” tutur dr. Omar yang juga dokter konsultan tulang belakang ini pada sesi temu media dan buka bersama di Jakarta, baru-baru ini.
Tangani Sedini Mungkin
Jika memang anak terdiagnosis skoliosis, penanganan sedini mungkin menjadi langkah yang sangat penting. Penanganan dini ini dilakukan sebelum kurva atau kelengkungan tulang belakang menjadi berat. Penanganan sejak awal berfungsi untuk mencegah bertambahnya kelengkungan tulang belakang.
“Jika kurva kelengkungan tulang belakang <25o, langkah yang diperlukan ialah pemantauan rutin setiap 4-6 bulan melalui foto rontgen," jelasnya.
"Jika kurva 25o-50o anak perlu menggunakan brace (rompi khusus yang ketat) yang didesain khusus sesuai bentuk skoliosis. Fungsinya untuk mencegah skoliosis bertambah parah agar nantinya tidak perlu di operasi,” papar dr. Omar.
Baca juga: Cara Memperbaiki Postur Tubuh Bungkuk Agar Tegap dan Proposional
Adapun pada kasus yang berat dengan kurva kelengkungan > 50o, penanganan dilakukan melalui tindakan operasi pemasangan implan untuk memperbaiki bentuk tulang belakang mendekati normal semaksimal mungkin.
Operasi dikerjakan oleh tim multidisiplin yang anggotanya antara lain dokter tulang belakang, neurolog, tim anestesi, dan staf kamar operasi.
“Masyarakat tidak perlu takut dengan operasi tulang belakang sebab saat ini, dengan bantuan peralatan yang semakin canggih dan teknologi implan yang baik, keamanan dan hasil koreksi skoliosis juga semakin meningkat. Salah satu teknologi canggih yang sangat membantu meningkatkan hasil operasi skoliosis ialah teknologi Robotic Spine Surgery,” terang dr. Omar.
Robotic Spine Surgery, lanjutnya, mampu meningkatkan presisi dan akurasi pemasangan implan hingga 99%, bahkan untuk kasus yang sangat sulit sekalipun. Dengan demikian, risiko dan komplikasi pemasangan implan dapat ditekan seminimal mungkin.
Tidak Perlu ke Luar Negeri
Saat ini, operasi tulang belakang menggunakan teknologi Robotic Spine Surgery sudah tersedia di rumah sakit dalam negeri. Salah satunya yakni di RS Premier Bintaro.
Baca juga: Cegah Efek Lebih Lanjut, Saat Nyeri Tulang Segera Periksa ke Dokter Ortopedi
“RS Premier Bintaro memiliki Robotic Spine Surgery yang dinamakan Robbin. Alat ini digunakan salah satunya adalah untuk penanganan kasus skoliosis dengan menggunakan teknologi AI (Artificial Intelegence), di mana ini di Asia Tenggara alat ini hanya ada di Indonesia yg salah satunya adalah di RS Premier Bintaro.
Tujuan utamanya adalah mendukung program pemerintah agar masyarakat tidak perlu berobat ke luar negri,” tutur Drg. Kencana Widya, MARS selaku Manager Marketing RS Premier Bintaro, pada kesempatan sama.
Ia menambahkan, RS Premier Bintaro juga memiliki program screening skoliosis yang dilakukan secara aktif terjun ke sekolah-sekolah maupun kampus dengan membawa serta dokter konsultan tulang belakang dan tim Ramsay Spine Center. (Nik/S-40
BANYAK kasus polio yang gejalanya sangat ringan. Bahkan ada yang tidak bergejala sama sekali, sehingga seseorang tidak sadar bahwa dirinya berisiko menularkan virus tersebut ke orang lain.
KEINGINAN untuk memperoleh uang dan kesenangan segera mendorong orang mengakses layanan peminjaman uang dan judi online.
ORANG yang mengalami kecanduan judi online bisa diberikan tata laksana awal secara komprehensif dan pencegahan untuk kekambuhannya.
Ikatan Dokter Indonesia mengeluhkan target Satuan Kredit Profesi (SKP) yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.
Rumah Sakit Al Awda di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah menyatakan tim dokter mereka berhasil menyelamatkan bayi dari rahim ibu yang terbunuh, Sabtu (20/7).
OTC atau over-the-counter artinya diijual bebas, atau masyarakat biasa menyebutnya obat warung.
Saat ini jumlah dokter yang ada di Sumbar baru berjumlah 4.897 orang, sementara berdasarkan data BPS Tahun 2023, jumlah penduduk Sumbar sebanyak 5.757.205 jiwa.
"Kita juga tidak berani mengatakan itu penyebab kematian, tapi juga tidak bisa bilang bukan karena itu."
AIPKI turut mengambil sikap mengenai pemberhentian Dekan Fakultas Kedokteran Unair Prof. Budi Santoso. Para dekan FK yang bernaung di bawah AIPKI menyesalkan keputusan itu.
PEMERINTAH Korea Selatan mengeluarkan perintah kembali bekerja bagi para dokter pada Selasa (18/6).
Jumlah mahasiswa baru yang diterima UGM lewat jalur SNBT sebanyak 2.830 orang yang merupakan hasil seleksi dari jumlah pendaftar yang mencapai 91.926 orang peserta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved