Beasiswa bagi Peraih Medali Olimpiade

JALUR khusus beasiswa dalam dan luar negeri tengah disiapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bagi pelajar Indonesia yang meraih medali Olimpiade sains internasional.

Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud Hamid Muhammad menyampaikan hal itu di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Senin (18/7) malam saat menyambut kedatangan delegasi pelajar Indonesia yang berhasil meraih satu medali emas dan empat perak pada International Physics Olympiad (IPhO) yang digelar di Zurich, Swiss, pada 10-17 Juli 2016.

“Alhamdulillah, tim pelajar fisika dalam IPhO 2016 berhasil meraih semua medali. Dari lima orang yang kita kirim menyabet lima medali, yakni satu emas dan empat perak. Ini prestasi yang bagus untuk anak-anak kita di ajang internasional,” kata Hamid yang mengalungkan bunga kepada lima pelajar tim IPhO.

Ia menyatakan rasa bangga dengan prestasi anak-anak bangsa itu dan telah menyiapkan beasiswa hingga S-3 untuk peraih medali emas, S-2 bagi peraih medali perak, dan S-1 untuk peraih medali perunggu. “Silakan nanti mereka ajukan beasiswa jalur khusus ini untuk kita proses lebih lanjut,” kata Hamid lagi.

Meski begitu, Michael Gilbert, peraih medali emas IPhO 2016, mengaku belum memikirkan beasiswa. “Saya berterima kasih atas apresiasi ini, tetapi saya belum memikirkan karena saya masih duduk di kelas X,” kata Gilbert, siswa SMA Kristen BPK Penabur Cirebon, Jawa Barat.

Dalam IPhO 2016 itu, delegasi Indonesia dipimpin dosen Universitas Indonesia Syamsu Rosid dan dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Kamsul Abraha.

Direktur Pembinaan SMA Kemendikbud Purwadi mengatakan tahun ini, Olimpiade tingkat dunia tersebut diikuti peserta dari 87 negara. Setiap negara mengirimkan tim yang terdiri atas lima peserta.

Kegiatan kompetisi digelar dalam dua gelombang, yakni fisika eksperimen dan fisika teori.

Setiap gelombang berlangsung selama 5 jam dan keduanya diselenggarakan di Kampus Irchel, Universitas Zurich. Ia mengatakan, bentuk soal tahun ini ialah topik merata terdiri dari konduktivitas listrik dua dimensi serta transisi fase dan ketidakstabilan material nonlinear untuk fisika eksperimen. Pada fisika teori terdiri dari topik mekanika, elektronika, dan fisika modern. (Bay/H-1)