Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KONSUMSI makanan pada bulan Ramadan secara umum meningkat. Utamanya konsumsi di antara jeda waktu antara takjil dan sahur.
Sebagai konsekuensi meningkatnya konsumsi itu, maka limbah makanan pun juga ikut meningkat. Baik limbah karena sisa makanan ataupun limbah pembungkus makanan.
Melihat fenomena ini, Wakil Ketua Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Hening Purwati Parlan berpesan agar kaum muslimin di tingkat individu, keluarga, maupun komunitas (masjid/musala) tergerak untuk meningkatkan kepedulian.
Baca juga: Tips Mengatur Anggaran Bukber Selama Ramadan
“Mari kita mulai dengan Gerakan Green Ramadan yang didalamnya ada gerakan mengurangi sampah makanan pada saat buka puasa dan sahur,” pesannya dilansir dari laman Muhammadiyah pada Kamis, (30/3).
Selain itu, Hening berharap agar kaum muslimin bersikap tawazun (seimbang) sekaligus mengamalkan ajaran agama Islam untuk melestarikan lingkungan.
Baca juga: Cegah Tawuran Saat Ramadan, Gerai Indomaret Diminta Batasi Jam Operasional
Mengurangi hal mubazir, termasuk limbah makanan dan limbah plastik termasuk dalam mengamalkan ajaran Islam. Apalagi dalam Islam, terdapat konsep kebersihan adalah sebagian dari iman, “an nadzafatu minal iman.”
"Limbah yang meningkat itu juga menaikkan potensi penularan penyakit dari bakteri dan virus seperti diare, tifus, disentri, jamur, kolera, dan berbagai macam penyakit kulit. Pada lingkungan, limbah itu pasti mendatangkan bau yang tidak sedap, mendatangkan berbagai penyakit dan mencemari lingkungan," paparnya.
Maka, kepedulian masjid, musala, komunitas dan keluarga menurutnya harus dilakukan secara masif, dimulai dengan menumbuhkan sikap tidak memubazirkan makanan, menyampaikan dampak membuang makanan pada lingkungan, kesehatan dan masa depan bumi.
“Fakta yang menyebutkan bahwa tumpukan sampah ini meningkat pada saat Ramadan sungguh memprihatinkan,” ujarnya. (Fal)
Pembagian iftar gratis tersebut merupakan bentuk kepedulian terhadap umat muslim yang sedang berpuasa
Mercure Bandung City Centre memberikan tiga alternatif tempat berbuka puasa sesuai dengan kebutuhan.
ASTON Kartika Grogol mengundang para tamu untuk menikmati perjalanan kuliner yang terinspirasi oleh cita rasa dan tradisi Mesir.
Selain kenikmatan kuliner, para tamu akan dimanjakan dengan keramahan hangat dan suasana elegan yang menjadi ciri khas Sutan Raja Soreang.
Ketika iftar atau berbuka puasa, masyarakat Indonesia sering memilih menu segar yang dapat menyembuhkan dahaga.
Menyambut bulan suci Ramadan, Mercure Serpong Alam Sutera menyajikan menu-menu lezat mulai dari Takjil, aneka ragam kuliner yang terdiri dari berbagai masakan.
MAHASISWA Marketing Communication dari Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR dengan bangga mengumumkan penyelenggaraan BhoomeEco, acara inspiratif yang mengangkat tema Food Waste.
Dengan mengolah sampah dapur menjadi kompos maka keluarga juga dapat merasakan manfaatnya sendiri, seperti mendapatkan pupuk tanaman secara gratis.
EKSHIBISI seni bertajuk Biophilia: Shattering Illusion digelar ISA Art Gallery di Gedung Wisma 46, Jakarta.
Moorlife bekerja sama dengan Garda Pangan, sebuah food bank atau pusat koordinasi makanan berlebih yang berpotensi terbuang untuk disalurkan pada masyarakat yang membutuhkan.
KEPALA Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menjelaskan food loss and waste atau sampah makanan di Indonesia menjadi salah satu yang tertinggi.
Kegiatan itu dilakukan sebagai bentuk pelaksanaan kegiatan program matching fund (Kedaireka) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 2022.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved