Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DOKTER spesialis andrologi dan seksologi RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana Silvia W Lestari mengatakan pemakaian celana yang ketat dan berbahan keras dapat mempengaruhi kualitas sperma pada pria.
"Karena dia letaknya di luar, ada pengaruh dari penggunaan pakaian yang ketat, pakaian dalamkah atau celana panjang dari bahan yang keras seperti jeans," ucapnya dalam diskusi tentang faktor sperma pada infertilitas pria, dikutip Kamis (30/3).
Silvia menambahkan penggunaan celana yang ketat dapat menekan organ reproduksi pria, sehingga mempengaruhi kualitas sperma yang dihasilkan.
Baca juga: Semua Kontrasepsi Hormonal Berpotensi Meningkatkan Risiko Kanker Payudara
Ia melanjutkan gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan minum alkohol juga tidak dianjurkan karena dapat mempengaruhi kualitas sperma.
Di samping itu juga ada beberapa olahraga yang tidak disarankan untuk dilakukan karena mempengaruhi kesehatan organ reproduksi pria.
"Biasanya selain sepeda juga tidak dianjurkan melakukan olahraga yang meningkatkan beban perut, seperti sit up atau angkat beban. Jadi, yang aman adalah jalan, lari, atau berenang," ucap Silvia.
Baca juga: Masa Reproduksi Terbaik Perempuan: Usia 33 Tahun
Untuk menjaga kualitas sperma tetap baik, pria sebaiknya mengonsumsi makanan yang bergizi dan juga mengandung protein tinggi serta mengandung antioksidan. Makanan tersebut bisa berupa ikan, ayam, telur, dan sayur serta buah-buahan.
Namun, pengolahan dari makanan tersebut juga perlu diperhatikan karena kualitas sperma juga berpengaruh pada makanan yang dikonsumsi sehari-hari seperti tidak digoreng atau tidak dibakar.
"Dianjurkan pengolahannya direbus, dipepes (kukus), dibuat sup atau ditumis, itu akan menghasilkan sel benih sperma dan DNA yang utuh dan bisa menghamili," katanya.
Silvia mengatakan kualitas sperma tidak bisa dilihat dari kasat mata, jadi harus diperiksa menggunakan mikroskop. Karena, tanpa sadar, gangguan hormon utamanya pada pria tidak bisa dideteksi tanpa analisa sperma.
Bagi pasangan suami istri yang sedang merencanakan kehamilan, sebaiknya memperbaiki pola hidup dan melalukan pemeriksaan sedini mungkin agar bisa diobati jika ada gangguan hormon reproduksinya.
"Perbaikan sperma akan terjadi dalam waktu 3-6 bulan, bersamaan dengan istri dan dokter obgyn apakah ada endometriosis atau PCOS, jadi yang dilakukan peningkatan kualitas sperma, peningkatan kualitas sel telur, dan penyakit penyerta yang bisa mempengaruhi kualitas telur atau embrio nantinya," kata Silvia.
Pria juga bisa melakukan pemeriksaan hormon reproduksinya sedini mungkin bahkan sebelum menikah dengan memperhatikan jika testis kecil atau hanya satu dan tanda-tanda rambut yang tumbuh sedikit karena kadar testosteron yang minim. (Ant/Z-1)
Apa saja penyakit yang dapat menimpa sistem reproduksi? Berikut pembahasan beberapa kelainan dan penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia
Kali ini kita mempelajari organ-organ yang menyusun sistem reproduksi pada laki-laki. Berikut pemaparannya.
KEMENTERIAN Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mengungkapkan bahwa setiap tahunnya, anak perempuan paling sering menjadi korban kekerasan
Migrain, kondisi yang sering kali mengganggu aktivitas sehari-hari, ternyata lebih sering dialami oleh perempuan dibandingkan pria.
Kasus disebut unexplained karena setelah melalui pemeriksaan, ternyata semua hasilnya normal, tidak ditemukan kelainan, tetapi tetap susah mendapatkan keturunan.
Penanganan bayi tabung (IVF) di Indonesia masih sangat rendah, hanya mencapai 10% dari standar global.
Bagaimanakah apabila sel telur yang terdapat pada tuba fallopii dibuahi oleh sperma? Bagaimanakah fertilisasi dan kehamilan terjadi?
Keberhasilan program kehamilan tidak hanya bergantung pada kondisi fisik perempuan, tetapi juga pada kualitas sperma laki-laki.
Ada tips menghasilkan sperma yang bagus dan baik untuk membuahi sel telur agar anak terhindar dari stunting dan kecacatan.
KESEHATAN fisik pria sangat memengaruhi kondisi sistem reproduksinya. Hal itu seperti ditunjukkan pada penelitian yang dilakukan di Choy & Einsberg pada 2020 di Jepang.
Studi menuturkan kualitas sperma seorang pria bisa sangat berbeda bila dia diminta mengeluarkannya dalam kondisi rileks dan suasana menyenangkan ketimbang dalam situasi lain.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved