Pemerintah akan Beri Kompensasi Bagi Petani di Boyolali

BADAN Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian menjanjikan kompensasi kerugian bagi para petani Desa Trayu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, yang ditunjuk untuk mendukung Hari Pangan Sedunia dengan melakukan tanam serentak di atas lahan seluas 100 hektare.

Hal itu ditegaskan Kepala Balitbangtan Muhammad Syakir menjawab wartawan seusai secara simbolis melakukan tanam serentak di Desa Trayu bersama Wakil Bupati Boyolali M Said dan pejabat Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jateng, Selasa (19/7).

Syakir menegaskan pemerintah tidak akan merugikan petani yang sudah memberikan dukungan terhadap program tanam serentak di lahan seluas 100 hektare. "Bahkan disamping kompensasi, petani akan memperoleh keuntungan yang lebih besar lagi, karena melalui inovasi teknologi jajar legowo (jarwo) super yang menggunakan varitas unggul baru (vub) ini, akan diperoleh hasil berlipat," tegas Syakir menjawab pertanyaan Media Indonesia.

Menurut dia, jika saat menggunakan sistem jarwo hasilnya hanya 6 ton/hektare, maka melalui jarwo super yang sudah diujicobakan keunggulannya di Dem-area (demplot area) seluas 50 hektare di lahan irigasi kabupaten Kerawang, hasilnya terbukti mencapai 10 ton per hektare. Yang jelas, menggunakan inovasi jarwo super dengan VUB padi Inpari-30 Ciherang Sub-1; Inpari-32 HDB dan Inpari-33, petani tidak saja mendapatkan hasil panen berlipat, namun juga hemat dalam ongkos pengelolaan.

"Meski efisiensinya tidak signifikan, tetapi petani di dalam upaya pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) menggunakan pestisida nabati dan pestisida anorganik berdasarkan ambang kendali. Lebih dari itu mereka mengelola dengan alat dan mesin pertanian, khususnya untuk tanam menggunakan jarwo transplanter dan panen menggunakan combine harvester," imbuh dia sekali lagi.

Lebih jauh Syakir memaparkan, sistem tanam menggunakan inovasi teknologi jarwo super akan dikembangkan di 12 provinsi yang merupakan lumbung padi. Melalui pemberdayaan dan inovasi tenologi ini, diharapkan ketahanan pangan nasional akan semakin kuat. Bahkan untuk membuktikan kesungguhan menjaga ketahanan pangan ini, Kementerian Pertanian pada 2016 ini berani memasang target produksi padi nasional sebesar 76,226 juta ton. (X-11)