Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
TBC atau tuberkolosis di Indonesia sangat tinggi. Bahkan masih menjadi negara penyumbang terbanyak kedua di dunia setelah India.
Padahal pada 2020, berdasarkan laporan World Health Organization (WHO) Indonesia berada di peringkat ke tiga kasus TBC terbanyak dengan 824.000 kasus.
Untuk memerangi TBC, kita harus mengenali dan memahami apa penyebab dan bagaimana penanganannya. Sosialisasi terus digencarkan berbagai pihak, nyatanya masyarakat belum sepenuhnya memahami TBC.
Baca juga: Jelang Hari Tuberkulosis Sedunia, Yuk Kenali Penyakit ini
Lantas, apa saja penyebab, gejala dan cara pengobatannya? Yuk di simak penjelasan berikut ini.
Sebelum kita membahas tentang penyebab nya, ada baiknya pahami terlebih dahulu pengertian dari TBC.
Baca juga: Pengobatan TBC Butuh Komitmen Kuat dari Pasien
TBC atau tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini biasanya menyerang paru-paru atau TBC biasa.
Sedangkan bakteri Mycobacterium tuberculosis juga menyerang organ tubuh selain paru-paru. Ketika bakteri menyerang organ tubuh lain, seperti ginjal, tulang, sendi, kelenjar getah bening, atau selaput otak, kondisi tersebut dinamakan dengan tuberkulosis ekstra paru.
Jika tidak ditangani dengan baik, penyakit TBC bisa berakibat fatal. Pengobatan penyakit ini biasanya membutuhkan waktu beberapa bulan untuk melawan infeksi dan mencegah risiko terjadinya resistensi antibiotik.
TBC laten terjadi ketika penderitanya memiliki kuman di tubuh tetapi sistem imun berhasil mencegahnya supaya tidak menyebar. Penderitanya pun tidak memiliki gejala apapun, dan tidak menular.
Meski demikian, infeksinya masih hidup dan suatu hari nanti bisa menjadi aktif.
Jika kalian berisiko tinggi, dokter akan memberi obat untuk mencegah TB aktif. Beberapa faktor risiko yang memicu TB laten menjadi aktif adalah mengidap HIV, mengalami infeksi dalam 2 tahun terakhir, rontgen dada menunjukan kondisi yang tidak biasa, atau sistem kekebalan tiba-tiba melemah.
Seseorang yang sudah mengalami TBC aktif adalah saat kuman berkembang biak dan membuatnya menimbulkan gejala dan sakit. Bahkan, kalian juga dapat menyebarkan penyakit ini kepada orang lain.
Sebesar 90% kasus aktif pada orang dewasa berasal dari infeksi TB laten. Infeksi TB laten atau aktif juga dapat resisten terhadap obat. Artinya obat tertentu tidak bekerja melawan bakteri.
Selain di sebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis, ada sejumlah faktor yang membuat Anda tertular bakteri ini, meliputi:
Kuman penyebab virus tuberkulosis bersifat khusus, karakteristiknya perkembangan lambat dibandingkan penyakit lain.
Pada jenis TB laten sebagian besar tidak mengalami gejala. Berbeda dengan TB aktif yang biasanya menyebabkan banyak gejala. Biasanya gejala berhubungan dengan sistem pernapasan yang dapat memengaruhi bagian tubuh lainnya, tergantung di mana bakteri TBC tumbuh.
TBC diobati berdasarkan jenisnya, laten atau aktif. Jika mengidap TBC laten namun berisiko berkembang menjadi aktif, dokter akan meresepkan obat-obatan TBC. Sedangkan untuk TBC aktif, pengidapnya perlu meminum antibiotik setidaknya selama enam hingga sembilan bulan.
Kedua tahapan di atas jika ditotal berlangsung minimal 6 bulan, bisa juga lebih, bahkan sampai 12 bulan. Namun, lamanya pengobatan ini tergantung pada berat ringannya penyakit TBC yang diderita pasien dan ditentukan tenaga kesehatan yang sudah terlatih. Jika diakhir tahap intensif hasil pemeriksaan dahak masih positif, maka tahap pengobatan ini akan ditambah 1 bulan. (Z-3)
Penelitian terbaru dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat menyebutkan botol tertutup berisi tinta tato mengandung jutaan bakteri berbahaya.
PERAWATAN luka adalah keterampilan penting yang perlu dimiliki oleh semua orang, terutama guru dan orangtua. Kita dapat memastikan bahwa luka kecil tidak berkembang menjadi masalah serius.
Indonesia diminta untuk waspada akan penyebaran bakteri pemakan daging yang bisa menimbulkan kematian dalam 48 jam.
Produk dari bahan natural dari tumbuhan dengan kandungan tanpa klorin, paraben, bisa menjadi pilihan untuk kulit yang sedang sensitif,
Radang otak, atau ensefalitis, adalah kondisi serius di mana terjadi peradangan pada otak akibat infeksi virus, bakteri, jamur, atau parasit, penyebabnya tak diketahui.
Menjaga bau badan tetap harum setelah berolahraga merupakan tantangan bagi banyak orang, namun hal ini sangat penting untuk menjaga rasa percaya diri dan kenyamanan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved