Pelayanan di Usakti Harus Tetap Berjalan

KONFLIK yang masih terjadi antara yayasan dan rektorat di Universitas Trisakti, Jakarta, tidak boleh mengganggu pelayanan pendidikan yang selama ini berjalan baik. Imbauan disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-Rebiro) Yuddy Chrisnandi yang mengaku menaruh perhatian khusus pada konflik yang berlangsung puluhan tahun itu.

Menurut Yuddy, konflik kepentingan di internal di institusi Trisakti harus segera diselesaikan. ''Aspira­sinya pihak universitas ingin menyerahkan aset-aset universitas swasta itu kepada pemerintah sehingga pemerintah tidak boleh membiarkannya dan harus memberi kepastian yang menjamin proses kesinambung­an pendidikan di Trisakti berjalan tanpa terjebak konflik,'' ujarnya dalam audiensi dengan pihak rektorat di Jakarta, kemarin.

Yuddy menuturkan, dalam upaya penyelesaian konflik internal Trisakti yang melibatkan pemerintah sebagai pembina pendidikan tinggi yaitu Kemenristek dan Dikti, semua pihak harus mengedepankan proses dialogis yang didasarkan fakta-fakta hukum yang dimiliki semua pihak terkait, baik perihal aset, kelembagaan, maupun manajemen.

''Mereka boleh saja ada konflik, tetapi pengelolaannya, perkuliahannya, penerimaan mahasiswa baru tetap berjalan, tidak boleh ada ke­kerasan dan pemaksaan kehendak dari pihak mana pun.''

Yuddy juga meminta setiap pihak terbuka dan ikhlas untuk mengedepankan kepentingan umum, yakni masa depan pendidikan di Universitas Trisakti. Menristek dan Dikti diharapkan dapat menyelesaikan konflik Trisakti sebagai prioritas karena kelembagaan Trisakti berkaitan dengan kepemilikan aset pemerintah.

Pada kesempatan itu, Ketua Senat Rektorat Trisakti HA Prayitno meminta Menpan-Rebiro meninjau pelayanan di Universitas Trisakti pascapelantikan Rektor Usakti versi yayasan pada 28 Juni. ''Kami khawatir kejadian itu mengganggu proses bejalar dan penerimaan mahasiswa baru yang saat ini sedang berlangsung,'' ujarnya. (*/H-1)